Minggu, 29 September 2019

MANUSIA PALING SIBUK DI AKHIRAT


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;       

(Budayakan Membaca sampai Habis)

Allahumma Shalli'alaa Muhammad Wa'alaa Aali Muhammad
Akhirat, kehidupan setelah dunia ini berakhir. Tidak ada yang abadi di dunia ini.

Pada dasarnya, seluruh umat manusia di dunia ini akan kembali ke pangkuan-Nya. 

Semua manusia akan kembali ke hadapan Allah Subhanahu Wata'ala. Namun, apakah kita akan kembali bertemu dengan orang-orang yang kita cintai kelak di akhirat nantinya? 

Apakah orang-orang yang kita sayangi, yang kita cintai, akan membantu kita?  Tidak .

Seorang suami akan lari meninggalkan istrinya, istri akan pergi meninggalkan suaminya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya.

Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, dan semua manusia, termasuk para Nabi tidak dapat menyelamatkan kita dan memperdulikan kita, kecuali satu manusia.

Ketika kita dibangkitkan, maka semua orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Hal ini karena apa? 

Karena kita takut akan diri kita sendiri dan sangat mementingkan diri kita sendiri.

Apakah kita bisa membantu orang lain?  Tidak.
Apakah kita bisa mencegah orang lain untuk disiksa?  Tidak.
Kita tidak akan melihat sebelah kanan ataupun sebelah kiri kita.

Pada hari itu, hanya ada satu manusia yang paling sibuk mondar-mandir.  Hanya ada satu manusia yang sangat memperdulikan orang lain. 

Manusia itu tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi kita, Nabi seluruh umat Islam di dunia ini, 
Rasulullah, Nabi Muhammad saw .

Ketika di padang mahsyar, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam langsung mencari dimana umatnya berada.
"Mana umatku?Apakah kau umatku?"

"Ya, saya umatmu."
"Sini, sini, sini, ke sampingku..."

Satu per satu Nabi Muhammad saw mengumpulkan umat-umatnya.Dan kemudian Nabi Muhammad saw sujud di hadapan Allah swt dengan sujud yang sangat lama, sampai Allah Subhanahu Wata'ala berkata :

"Ya Muhammad, bangkitlah dari sujudmu. Minta, akan saya beri.Bangkitlah dari sujudmu."

"Ya Allah, aku tidak akan bangkit dari sujudku sebelum aku mendapatkan apa yang Engkau janjikan."
"Ya Muhammad, mintalah kepadaKu."

"Ya Allah, berikan kesempatan kepadaku untuk memberikan minuman kepada umat-umatku. 
Mereka kehausan ya Allah. Kasihan mereka, di bawah terik matahari. Mereka kepanasan."
'Ya Muhammad, ini telaga Al-Kautsar, berilah minum kepada umatmu."

Beliau memanggil umat-umatnya untuk memberikan minum kepada mereka satu per satu.
"Wahai umatku,  umatku,  umatku.."

Betapa luar biasanya kepedulian Nabi Muhammad saw terhadap umat-umatnya.

Sampai Rasulullah, yang sudah dijanjikan Surga Firdaus, sudah ditunjukkan kepadanya betapa nikmatnya Surga Firdaus.,
"Ini Surga untukmu ya Muhammad", tapi Beliau tidak senyum sedikit pun.  Nabi Muhammad saw tidak rela.  

Nabi Muhammad saw ingin umat-umatnya ikut bersamanya masuk ke dalam surga nan indah tersebut. Nabi Muhammad saw terus menerus bertanya, "Umatku dimana ya Allah?"
"Ini Firdaus." "Umatku dimana ya Allah?"
"Umatmu ada di padang mahsyar."

Lantas, apa yang dilakukan oleh Nabi kita?  Nabi Muhammad saw kembali pergi ke padang mahsyar untuk bertemu dengan umatnya.  Beliau berikan lagi minuman kepada umat-umatnya yang kehausan. 

Karena sesungguhnya, setelah meminum satu teguk saat itu, maka kita tidak akan merasakan haus untuk selama-lamanya.

Nabi Muhammad saw begitu bahagia bisa bertemu dengan umat-umatnya, bisa memberikan minum kepada umat-umatnya, seakan-akan Nabi Muhammad saw sedang bertemu kekasih lamanya.

Ketika seorang ayah, seorang ibu, seorang kekasih meninggalkan kita, Nabi Muhammad saw tidak akan pernah meninggalkan, Beliau justru pergi sibuk mencari-cari kita.
"Dimana Fulan, dimana Fulan.."

Setelah memberikan minum, Nabi Muhammad saw kembali sujud kepada Allah swt masih. Nabi Muhammad saw sujud dalam waktu yang sangat lama, seraya menangis di hadapan Allah swt.

"Ya Muhammad, kenapa engkau sujud lagi?" "Ya Rabbi..Ya Rabbi.. Ya Rabbi"
"Bangunlah Muhammad.  Katakan apa yang kau minta, akan aku kabulkan."

"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari sirat."
Kata Allah Subhanahu Wata'ala , "Tunggulah mereka di ujung sirat."

Rasulullah pun menunggu di ujung sirat seraya mengatakan : "Allahuma sallim sallim, Allahuma sallim sallim."  "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."

Maka, manusia yang amalnya banyak akan melewatinya.  Namun, ada juga manusia yang jatuh ke dalam neraka.  

Ketika tahu masih banyak umatnya yang terjatuh dalam neraka, Nabi Muhammad saw kembali sujud yang begitu lama di hadapan Allah swt .

Allah swt mengatakan, "Ya Muhammad,  bangkitlah dari sujudmu.  Apa yang engkau inginkan?"

"Ya Allah, selamatkanlah seseorang dari api neraka, yang di dalam hatinya terdapat iman, walaupun hanya sekecil biji kurma."

Allah swt berkata, "Selamatkanlah mereka yang ada iman sekecil biji kurma di neraka."

Nabi Muhammad saw kemudian langsung pergi ke pintu neraka, untuk mencari umatnya. Nabi Muhammad saw berkata, "Wahai Malaikat, carilah umatku yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji kurma dan selamatkan mereka."

Malaikat pun mengeluarkan dan menyelamatkan manusia-manusia tersebut.  Ketika bertemu dengan Rasulullah saw keadaan mereka seperti habis di siksa luar biasa. Wajah dan tubuh mereka rusak parah. Nabi Muhammad saw melihat mereka dengan penuh air mata.  Nabi Muhammad saw merasa kasihan, kemudian memeluk mereka dan mempersilahkan mereka memasuki surga. Setelah selesai, Nabi Muhammad saw bertanya, "Udah gak ada lagi Malaikat?"
"Tidak."

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kembali lagi ke hadapan arash Allah swt .

Di bawah arash Allah swt ,  Nabi Muhammad saw kembali bersujud dan menangis.
Allah saw bertanya,  "Ya Muhammad,  kenapa kau menangis?"

"Ya Allah,  selamatkanlah umatku dari api neraka, di dalam hatinya terdapat iman, walau hanya sekecil biji jagung"
Allah Subhanahu Wata'ala pun mengijinkan.

Nabi Muhammad saw kemudian berlari kembali lagi ke neraka. "Wahai Malaikat, keluarkan dan selamatkanlah manusia yang terdapat iman, walau sekecil biji jagung"

Sekian ribu, sekian juta umat Nabi Muhammad saw pun terselamatkan dan keluar dari neraka menuju surga-Nya.
Ketika selesai semua, Nabi Muhammad saw kembali lagi ke hadapan arash Allah swt .
Bersujud kembali dalam waktu yang lama di hadapan Allah swt .
Menangis kembali dalam waktu yang cukup lama sampai Allah swt ,
"Ya Muhammad,  bangkit bangkit. Apa yang kau inginkan?"
"Keluarkanlah umatku yang ada di dalam neraka, yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah)."
"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad saw kembali berlari ke neraka untuk menyelamatkan umat-umatnya yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah) dalam hatinya. Setelah itu, kembali lagi ke arash Allah swt .

Nabi Muhammad saw kembali sujud,  "Ya Allah..."
"Ya Muhammad,  apalagi ya Muhammad  ?  Bukankah Aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu?"
"Ya Allah, demi kasih sayang yang Engkau miliki, selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan :  La Illaha Illallah...."
"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa'sallam kemudian berlari kembali ke neraka, menyelematkan kita atas izin dari Allah swt Sang Pencipta.  Apakah orang tua kita bisa melakukan itu di akhirat?  Tidak.

Cinta yang paling besar dari Nabi Muhamamd saw .  Beliau tidak pernah melupakan kita, padahal kenal kita saja tidak.

Jangankan kenal, bertemu saja belum pernah. Beliau tidak pernah memperdulikan apakah umat-umatnya hanya memiliki iman sekecil biji kurma, sekecil biji jagung, sekecil zarrah, Beliau sama sekali tidak memperdulikannya. 

Bagi Nabi kita,  bagi seorang Nabi Muhammad saw yang terpenting hanyalah umatnya, umatnya, dan umatnya.
"Umatku ya Allah, Umatku.  Selamatkanlah mereka ya Allah.."

MaShaAllah, Subhanallah, Allahu Akbar... Aku rindu padamu ya Nabi Muhammad, Aku rindu padamu ya Nabi Muhammad, Aku rindu padamu..  Ya Allah kumpulkanlah kami kelak di Syurga bersama Rasulullah berserta para sahabat dan para pengikutnya yang lain yang beriman kepada Allah & Rasul-Nya
Aamiin yaa Robbal-Alamiin

SHALLU ALAN NABIY
اللهُمَّ صَلِّ وسلم على سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Sabtu, 28 September 2019

KEKAYAAN YANG KEKAL.



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;       

Semua orang ingin hidup kaya tapi tidak semua orang hidupnya kaya.

Kekayaan itu ada yang sifatnya sementara dan ada pula yang kekal.

Kekayaan yang sementara itu hanya dimiliki di dunia saja . Hanya kekayaannyang hakiki atau kekal saja bisa terbawa sampai akhirat.

Kekayaan yang kekal itu seperti apa. ? Ada enam ciri . Bila ke enam ciri ini sudah dimiliki oleh seseorang artinya ia telah memiliki kekayaan yang kekal.

Adapun ke enam ciri itu adalah sebagai berikut :

1 . Merasa cukup dengan apa yang ada . Menerima apa adanya apa yang datang ;

2. Hidupnya tenang dan senang walau lebih banyak kurangnya daripada lebihnya ;

3. Merasa puas dengan hasil.yang halal walaupun tidak banyak tapi penuh dengan berkah. ;

4. Tidak boros dalam pengeluaran uang namun juga tidak terlalu kikir ;

5. Bila menginginkan sesuatu tidak memaksakan diri untuk tidak berhutang. Daripada berhutang hanya untuk memenuhi keinginannya maka lebih baik stop tidak melakukannya ;

6. Selalu berusahabuntuk mencukupi kebutuhannya tapi dengan cara yang halal .

Semoga saja kita dapat melakukan ke enam hal tersebut atas izin dan rido Allah . Insya Allah.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

I L M U .



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;       

Allah swt menciptakan Jin dan manusia hanya untuk menyembahNya.

Menyembah Allah artinya berjanji , berbakti dan mengabdi hanya kepadaNya dan tidak mempersekutukanNya.

Menyembah artinya beramal ibadah . Ibadah bila ada nilainya bila memenuhi empat hal yaitu berilmu , niat , Islam dan ikhlas.

Ilmu hanya bisa diperoleh dengan cara belajar. Tanpa belajar tak mungkin dapat ilmu .

Ilmu akan bermanfaat bila diamalkan untuk kebaikan . Ilmu tanpa amal akan sia sia. Beramal tanpa mengunakan ilmupun akan sia sia.
Niat harus dilakukan sebelum melakukan sesuatu termasuk belajar maupun beramal.

Apapun yang dilakukan tanpa diawali dengan niat maka akan sia sia. Niat adalah penentu kualitas ibadah.

Semakin baik niatnya untuk melakukan sesuatu maka kualitas hasilnya akan baik .

Islam artinya lakukan segala sesuatu sesuai dengan syariat agama . Karena agamanpasti menuntun ke jalan yang benar.
Ikhlas dalam melakukan sesuatu ,maka itulah yang akan diterima oleh Allah swt .

Apapun yang kita lakukan termasuk kita bikin postingan di Facebook ini bukan karena Allah, ikhlas karena Allah maka jangan merindukan balasan dari Allah swt .

Akhirnya yang didapat uang pulsa habis, energy habis untuk berfikir, jaribtangan capek untuk mengetik, waktu terbuang habis sia sia.

Yang didapat hanyalah dosa yang semakin hari semakin bertambah. 

Semoga saja kita semua termasuk orang orang yang beruntung di sisi Allah. Insya Allah.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Jumat, 27 September 2019

K E C E R D A S A N .



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Sesungguhnya apapun yang dibutuhkan untuk manusia sudah Allah sediakan semuanya baik yang ada dalam diri maupun yang ada di luar diri.

Salah satunya adalah kecerdasan. Tingkat kepandaian manusia itu berbeda - beda. Kenapa terjadi seperti itu ?

Pembentuknnya tidak lain dri mulai dari alam kandungan, makanannya, didikannya, sikap dan prilku kedua orang tuanya.
Sehingga saat lahir ada yang ber IQ tinggi dn ada yang rendah.
Ada yang sudah bisa berbuat secara alami dan ada yang harus melalui proses pendidikan.

Mengapa Allah menjadikannya seperti itu ? Agar dri keduanya yang saling bertentangan itu bisa saling memberi dan menerima [ take and give ]. Disinilah masing masing bisa beramal s esuai dengan kemampuan dirinya masin masing.

Bila kamu dikasih kecerdasan oleh Allah maka bersyukurah dan manfaatkan kecerdasanmu itu sebaik mungkin agar bias bermanfaat bagi banyak orang .

Jangan sampai kecerdasan itu hanya dinikmati oleh sendiri saja tanpa diamalkan. Maka kecerdasan tersebut akan sia sia.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Rabu, 25 September 2019

MULIA DI MATA ALLAH .

 
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya, maka segala urusan Allah yang akan menyelesaikannya .

Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya maka Allah akan memberikan kekayaan hati kepadanya .

Kekayaan hati ini tidak bisa dilihat atau diketahui oleh manusia , tapi hanya Allah yang tahu.

Orang yang sudah memiliki kekayaan hati, hidupnya tenang , tentram, damai , tak pernah mengeluh,
Tak pernah bersedih , tak pernah marah.

Bila kamu ingin memiliki kekayaan hati maka harus memiliki jiwa qana’ah artinya menerima pemberian Allah apa adanya, disukai ataupun tidak disukai oleh kamu .

 Orang yang sudah berjiwa qana'ah menjadikan dunia yang dimilikinya itu hanyalah sebagai mediasidan akomodasi untuk mencapai tujuan hidupnya agar selamat dan berbahagia di dunia dan di akhirat .

Rasulullah saw bersabda ,
Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ”
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad Lafazh hadits Ibnu Mâjah rahimahullah.


Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .