Sabtu, 28 September 2013

IBADAH HAJI ( RUKUN ISLAM YANG KE LIMA )

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Apa yang aku sampaikan ini adalah untuk menghormati dan mengiringi doa kepada para jama’ah haji Indonesia umumnya dan anakku Een Suhendi beserta istri yang tahun ini atas rido Allah diizinkan berangkat haji bersilaturahmi ke tanah suci untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima. Semoga semua jepama’ah haji Indonesia dijadikan haji yang mabrur sesuai dengan kehendak Allah.

Melalaui sarana yang mulia ini dan dengan kesempatan yang baik ini aku mengajak para pencinta dumay ,khususnya pada diriku sendiri yaitu

--- marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah, jalani apa yang diperintahkan oleh-Nya dan jauhi apa yang dilarang-Nya;
--- juga kita tingkatkan amal ibadah kita, amal kebajikan kita dengan berpuasa, qiyamul lail,rajin bersedekah dan menamnamkan kebaikan dalam segala hal.

Dengan begitu mudah-mudahan kita akan

--- mendapatkan pahala yang berlipat ganda,
--- memperoleh karunia-Nya dan rido-Nya yang besar,

--- baik untuk di dunia dan utamanya untuk kepentingan akhirat kita kelak.

Jumat, 27 September 2013

MENGAPA AQIDAH ITU PENTING ?

Di dalam kita menjalani agama aqidah itu sangat penting karena

1. Di atas segala kebutuhan dan kepentingan lainnya,  aqidah dapat membahagiakan, memberikan kenikmatan dan kebahagiaan bagi hati dengan beribadah kepada Allah Yang Maha Esa Pencipta seluruh alam semesta.

2.Pelaksanaan aqidah adalah wajib sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya, " Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah . ( HR Bukhari dan Muslim )

3. Dengan melaksanakan aqidah Islamiyah , Allah akan memberikan keamanan, kedamaian, kegembiraan dan kebahagiaan. Sebagaimana firman-Nya di dalam QS Al Baqarah ayat 112 yang berbunyi , " ( Tidak demikian ) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati ".

AQIDAH AQIDAH AQIDAH

Agama Islam itu sesungguhnya agama aqidah dan syariah.
Yang dimaksud dengan aqidah adalah setiap perkara yang dibenarkan oleh jiwa, yang membuat hatinya tenteram dan dapat meyakini pemeluknya, artinya tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya.

Yang dimaksud syariah adalah tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan oleh Islam seperti shalat, zakat, puasa, berbakti kepada kedua orangtua dll

Landasan aqidah Islamiyah adalah beriman kepada : Allah, para malaikat-Nya; para rasul-Nya; kitab-kitab-Nya; hari akhir dan kepada qadar ( taqdir) Nya yang baik maupun yang buruk.

Sebagaimana firman Allah di dalam QS Al Baqarah 2 : 177 yang artinya , "Yang dinamakan kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, kari kemudian, malaiaktat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi "

Dan Allah swt berfirman pula di dalam QS Al Qamar ayat 49 - 50 yaitu , " Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata "

Dan rasulullah saw bersabda, " Iman adalah hendaknya engkau percaya kepadaAllah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kemudian dan percaya kepada  qadar ( taqdir ) yang baik maupun yang buruk.   ( HR Muslim )

BERIMAN KEPADA SURGA DAN NERAKA

Beriman kepada surga dan neraka itu merupakan yang ketiga.
Surga merupakan kampung kenikmatan yang abadi. Allah menyediakan tempat ini untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya dan Rasul-Nya. Di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang abadi , baik dalam bentuk makanan, minuman, pakaian dsb.

Dalil mengenai kampung surga itu ada beberapa ayat di dalam Al Qur'an diantaranya adalah

QS Ali Imran ayat 133 yang artinya , " Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa "

QS As Sajdah ayat 17 yang artinya , " Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu ( bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan "

Adapun neraka merupakan kampung yang Allah sediakan untuk orang-orang kafir yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya. Di dalamnya terdapat berbagai macam bentuk siksa, kepedihan dan kesengsaraan.

Adapun dalil adanya neraka adalah

QS Al Baqarah ayat 24 yang artinya, "Maka peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan btu, yang disedikan bagi orang-orang kafir "

QS Al Muzammil ayat 12- 13 yang artinya, " Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih "

BERIMAN KEPADA HISAB ( PERHITUNGAN ) DAN MIZAN ( TIMBANGAN AMAL )

Kedua  : yaitu beriman kepada hisab ( perhitungan ) dan mizan ( timbangan amal ).

Setiap manusia akan dihisab amal yang telah dikerjakannya selama di dunia . Barangsiapa yang ahli tauhid dan taat kepada Allah dan rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan hisabnya mudah dan ringan. Sebaliknya bangsiapa termasuk ahli syirik dan maksiat maka dia akan mendapatkan hisab yang sulit dan berat.

Setelah hisab selesai, barulah amalnya ditimbang. Antara amal kebaikan dan amal keburukan dipisahkan. Barangsiapa yang kebaikannya lebih berat dari keburukannya  , maka dia termasuk penduduk surga. Sebaliknya barangsiapa keburukannya lebih berat daripada kebaikannya, maka dia termasuk penduduk neraka.

Sebagaimana firman Allah di dalam QS Al Insyiqaq 84 : 7 - 12 yang artinya sebagai berikut , " Adapun orang yang diberikan kitab-nya dari sebelah kanannya, maka dia akan dihitung ( amalnya ) dengan perhitungan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya ( yang sama-sama beriman ) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, " Celakalah aku ! dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala ( neraka ) "

Sedangkan dalil mizan  adalah firman Allah di dalam QS Al Anbiya ayat 47 yang artinya sebagai berikut , "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika ( amalan itu ) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan ( pahala ) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan "


BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

Beriman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman. Karena itu tidaklah sah iman seseorang kecuali dengan beriman kepadanya.

Beriman kepada hari akhir ini mencakup tiga hal yaitu :

Pertama : Beriman kepada adanya kebangkitan dan dihimpunnya manusia. Yaitu manusia yang ada dalam kubur semua dibangkitkan ruh dengan jasadnya disatukan. Lalu bangkit dan dihimpun dan dikumpulkan di satu tempat untuk menghadap Allah. Sebagaimana firman-Nya di dalam QS Al Mu'minun 23 :15 - 16 yaitu

                                                   ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ [٢٣:١٥]ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ [٢٣:١٦]]

yang artinya , " Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.- Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat."

Sedangkan dalil bahwa manusia kelak akan dikumpulkan sesuai dengan sabda Nabi saw , " Pada hari kiamat manusia dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang dan tanpa disunat (  muttafaq ' alaihi )
 
 

Kamis, 26 September 2013

DUA GOLONGAN MANUSIA MENUJU ALLAH

Allah swt berfirman di dalam QS Al An'am 6 : 91 yaitu

قُلْ أَنَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰ أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الْأَرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۖ وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ [٦:٧١]
 
Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,
 
Dan Allah berfirman di dalam QS 83 : 13 - 17 yaitu :


إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ [٨٣:١٣]كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ [٨٣:١٤]
كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ [٨٣:١٥]
ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ [٨٣:١٦]
ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ [٨٣:١٧]
 
yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"-- Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.-- Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.-- Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.-- Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".
 
Kesimpulan dari ayat-ayat di ats adalah ada dua golongan manusia dalam menuju Allah yaitu
 
Orang yang mendapat pancaran cahaya langsung dari Allah, merek dapat melihat Allah dengan pancaran hatinya, mereka sudah termsuk golongan tingkatan haqqul yaqin.
 
Dan orang yang tidak ada keinginan menuju Allah sama sekali, mereka hanya bermain-main di alam dunia, perjalanan hidupnya berada di dalam kesesatan
 
 

ORANG BEBAS & ORANG TERBELENGGU

Perbedaan orang yang bebas dengan orang yang terbelunggu adalah sebagai berikut

Orang yang diberi kekayaan atau diberi rezki oleh Allah sampai berlimpah ruah, lalu orang tersebut sampai kepada Allah. Maka orang seperti ini sudah terlepas dari beberapa belenggu benda-benda di alam semesta ini. Sehingga dia memiliki pandangan luas lagi sempurna dalam alam tauhid ( meng Esaka kan Allah ).

Orang semacam ini bisa pandangannya bisa menembus alam samar, karena dia telah dikaruniai ilmu yang banyak terutama ilmu tentang rahasia ketuhanan. Alam batinnya bisa bergerak bebas karena sudah tidak ada keterikatan lagi dengan kebendaan yang ada di alam semesta ini.

Sedangkan orang yang memiliki kekayaan terbatas, misalnya masih dalam tingkatan berjalan menuju Allah. Mereka hanya dapat berbuat menurut apa yang telah diberikan Allah kepadanya, ilmunya masih terbatas dalam benak pikirannya

Perkara inilah yang membelenggu dirinya sehingga tidak dapat leluasa dengan bebas di alam batin, karena mereka belum sempurna. Untuk menembus ke alam tauhid masih sempit.

Rabu, 25 September 2013

DANAU TOBA OH DANAU TOBA

Luas terbentang danau Tobaku membiru --
Bagai samudera nan tenang beradu ---
Tampaklah dari jauh Samosir pulaumu ---
Terhias gunung gemunung seribu ---
Sungguh menakjubkan hatiku s'lalu ---
Kekayaan Tanah Airku ---
Nelayan dengan perahu meluncur laju ---
Simpang siur di atas danau biru.

Danau Toba yang ada di Sumatra tidak hanya milik penduduk Sumatra, akan tetapi milik nasional bangsa Indonesia. Termasuk pulau Bali pun juga milik bangsa Indonesia. Juga tempat-tempat lain seperti Gunung Tangkuban Perahu, di Jawa Barat, juga Curug Sewu di Solo dsb

Kita harus merasa bangga punya  negeri yang penuh dengan kekayaan alamnya. Siapa yang memberikan semua itu kalau bukan Allah, oleh karena itu kita harus bisa menjaganya, memeliharanya dan mengembangkannya

Minggu, 22 September 2013

PROSES HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM DAN SESAMANYA JUGA TUHAN

Karena manusia itu disamping sebagai makhluk individu juga sekaligus sebagai makhluksossial, maka kaitannya dengan itu manusia dalam berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya yaitu

Dari proses hubungan manusia dengan alam dan manusia dengan sesamanya, maka terjadilah kebudayaan. Dalam usahanya manusia untuk menyelesaikan segala ciptaan Tuhan, rupanya oleh Allah sengaja diciptakan dalam keadaan belum selesai.

Baik alam maupun manusia keduanya " belum sempurna " sehingga diperlukan proses penyempurnaa oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu kehidupan ini selalu berada dalam evolusi ( perubahan ) yang terus menerus.

Proses inilah yang kemudian melahirkan kebudayaan, dan manusia adalah sebagai kedudukan yang sentral. Artinya manusia disamping sebagai pencipta kebudayaan , pelaku kebudayaan, pengarah kebudayaan juga sekaligus sebagai pemanfaat kebudayaan itu sendiri.

Dari uraian ini, maka jelaslah arti definisi Ki Hajar Dewantara bahwa kebudayaan merupakan buah budi manusia di dalam mengatasi alam dan zaman.  Memang  hakekat kebudayaan adalah upaya manusia dalam usaha untuk mempertahankan hidup, mengembangkan jenisnya ( generasinya ) dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya, dalam keterbatasan jasmani dan sumber alam yang mengelilinginya.

Dalam proses hubungan antar sesama manusia diketemukan sumbernya yang merupakan sifat kodrati manusia yaitu : kemerdekaan , kemanusiaan dan kebangsaan. Yang semuanya itu sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa melahirkan sifat pengabdian dan asas kodrat alam yang merupakan manifestasi dari kekuasaan-Nya

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU SEKALIGUS MAKHLUK SOSIAL

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dua eer instink ( naluru pokok ) yaitu untuk mempertehankan jenis dan mengembangkan jenis.

Yang dimaksud dengan mempertahankan jenis adalah mempertahankan eksistensi atau menjaga kelangsungan hidup manusia dan juga termasuk usahanya untuk mendapatkan kesejahteraan hidup.

Sedangkan yang dimaksud dengan mengembangkan jenis adalah untuk mengembangkan manusia itu secara kuantitatif.

Aspek mempertahankan jenis adalah aspek individual, karena secara pribadi manusia harus dapat tetap hidup dengan memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu mempunyai kewajiban kodrati untuk makarya. ( berkeraya, bekerja, berdagang, bertani , berkreasi dll ).

Sedangkan aspek mengembangkan jenis merupakan aspek sosial dari manusia yang paling pokok, karena hal tersebut menuntut adanya kerjasama dan saling membantu. Oleh karena itu manusia harus membentuk keluarga dan selanjutnya terjadilah proses pengembangan jenis manusia.

Dari uraian tersebut tadi maka dapat diketahui beberapa hal yang sifatnya kodrati pada kehidupan manusia yaitu
--harus berusaha demi kelangsungan hidupnya
--harus berusaha meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
--harus saling membantu
-- harus kerjasama

Dengan keempat hal tersebut  di dalam kenyataannya masing-masing manusia sebagai pribadi, posisinya adalah saling ketergantungan dengan sesamanya. Jadi sangatlah jelas bahwa pada hakekatnya manusia itu merupakan makhluk individu dan makhluk sosial sekaligus..

Dalam kedudukannya yang demikian itu, maka manusia di dalam melakukan hubungan itu ada dua sifat yaitu horizontal dan vertikal.  Hubungan itu meliputi :

-- manusia dengan alam  (  penyesuaian   -   kelestarian  )
-- manusia dengan manusia  (  sosial  -  kemasyarakatan  )
-- manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa (  manembah  -  pelindung  )

KLAHIRAN NATIONAL ONDERWIJS OF TAMANSISWA ( PERGURUAN NASIONAL TAMANSISWA )

Tamansiswa lahir pada jaman penjajahan hindia Belanda. Oleh karenanya wajar bahwa suasana dan kondisi kolonial turut mewarnai kelahiran tersebut dalam bentuk reaksi positif terhadapnya.

Pemerintah kolonial dengan sistem politik kolonialnya tidak memperhatikan kepentingan rakyat dalam segala bidang kehidupannya.
Kepentingan sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, termasul pula pendidikannya tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya.

Hak asasi manusia tidak dihiraukan, kehidupan politik dikekang. Dalam bidang ekonomi terjadi proses pemiskinan dan usaha untuk menjadikan rakyat Indonesia tergantung pada fihak lain dan tidak mampu berdiri di atas kaki sendiri ( berdikari ).

Perkembangan kebudayaan dengan sistematis diinfiltrasikan kebudayaan Barat, untuk lambat laun menghilangkan kebudayaan bangsa Indonesia.

Melalui pendidikan kolonialnya sengaja ditelantarkan agar supaya rakyat Indonesia tetap tinggal bodoh. Nasionalisme tidak dikembangkan dan justru yang dilaksanakan adalah politik " Devide et Impera " politik pemecah belah.

Dalam kondisi masyarakat yang demikian itulah TAMANSISWA dilahirkan. Kondisi kolonial yang banyak mengandung unsur kehidupan yang tidak sesuai dengan cita-cita nasional bangsa Indonesia, menantang untuk dilawan. Penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan aspirasi bangsa Indonesia.

Karena demokrasi dalam kehidupan rakyat tidak ada, maka harus diubah menjadi masyarakat yang demokratis.

Usaha pemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda harus diberantas, dihentikan dan diganti dengan usaha yang menuju ke arah kesejahteraan hidup rakyat.

Usaha pembodohan harus dilawan dan diganti dengan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional.

Jiwa nasionalisme harus dikembangkan untuk mengikis habis jiwa feodal-kolonial. Dan kebudayaan kolonial ditanggulangi dan dihapus dengan pengembangan kebudayaan nasional.

Jiwa kemerdekaan atau jiwa merdeka harus ditanamkan dan dikembangkan untuk perjuangan kemerdekaan bangsa.

Kebudayaan kolonial harus ditanggulangi dan harus digantikan dan dikembangkan kebudayaan nasional.

Hal-hal apapun yang tidak sesuai dan yang tidak dikehendaki dan bertentangan dengan aspirasi bangsa Indonesia, dan hal-hal yang harus dapat menggantikannya telah melahirkan dan menjiwai asas-asas dan tujuan perjuangan Tamansiswa khususnya dan bangsa Indonesia secara umum.

Inilah yang dimaksud dengan pernyataan bahwa kondisi kolonial itu turut mewarnai kelahiran Tamansiswa

Jumat, 20 September 2013

TEORI SIFAT BENTUK ISI DAN IRAMA ( S B I I )

Aspirasi bangsa yang merdeka bila dibandingkan denganbangsa terjajah sangatlah berbeda. Bangsa yang merdeka tuntutannya lebih banyak disesuaikan dengan alam dan jaman. Sedangkan bangsa yang terjajah tidak bisa menuntut sesuai dengan apa yang dibutuhkan

Untuk menyikapi perkambangan alam dan zaman, maka gunakanlah teori SBII ( Sifat, Bentuk, Isi dan Irama ).

Sifat tidak boleh berubah akan tetapi bentuk , isi dan irama harus mampu berubah sesuai dengan perkembangan alam dan zaman


Untuk menyikapi perkambangan alam dan zaman, maka gunakanlah teori SBII ( Sifat, Bentuk, Isi dan Irama ).

Sifat tidak boleh berubah akan tetapi bentuk , isi dan irama harus mampu berubah sesuai dengan perkembangan alam dan zaman


Teori Sifat Bentuk Isi dan Irama ini merupakan sebuah semboyan yang mengandung suatu dinamika perubahan alam dan zaman dengan berwawasan kedepan, demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat agama bangsa dan negara

Masa depan bangsa Indonesia ini bergantung kepada para anak-anak didik saat ini. Mereka harus dibekali dengan berbgai ilmu pengetahuan demi memajukan bangsanya.

Jangan sampai pendidikan anak-anak bangsa ini terkontaminasi dengan berbagai virus yang membahaykan dan mematikan. Karena mereka itu adalah para calon generasi penerus bangsa, agar bangsa Indonesia itu lebih diakui lagi oleh bangsa-bangsa lain.

Untuk mengantisipasi virus-virus itu maka secara umum harus dilakukan pembinaan oleh kedu orangtuanya, juga pihak penyelenggara pendidikan dan kependidikan, serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Khususnya pembinaan budi pekerti yang luhur, tertutama kepada paa juru dakwah, yang disampaikan itu bukan hanya sekedar hafal di bibir, akan tetapi bentuk apliksinya di dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila generasi muda sekarang pembinaan mental dan spiritualnya kurang, apa jadinya negara ini di masa mendatang.

Saat ini yang disodorkan kepada anak-anak itu lebih banyak mengarah kepada kesenangan yang sifatnya hanya sesaat.

Sementara kalangan politisi ikut berperan turut campur dalm pendidikan demi kepentingan pribadi dan golongannya.

Kasihan ....oh kasihan.... Indonesia....semoga para penduduknya segera diberikan kesadaran, dan bangkit dari keterpurukan yang saat ini sedang berjangkit di negeri ini. 
 
 
 
 

DIALOG ANTARA SANG HAMBA DENGAN KHOLIQNYA

Allah menurunkan hujan ke bumi sebagai rezki langsung buat manusia itu selalu sama, namun ada rezki yang bisa di dapat apabila setelah melakukan kerja kersa dahulu, baru rezki itu di dapat.

Besar kecilnya rezki yang diperoleh manusia itu besar kecilnya sudah diatur oleh Allah. Namun dalam hal pemakaian diserahkan kepada manusia. Mau dibelanjakan apapun, apa maunya, silahkan saja

Namun perlu diingat bahwa di dalam pengeluarannya itu tidak boleh berlebihan. Allah paling tidak suka kepada hal-hal yang berlebihan. Walaupun itu baik dan halal, tetap saja . Itu berarti sama saja sedang memperturutkan hawa nafsu.

Dan Allah pun menawarkan kepada manusia " Maukah kalian berniaga dengan ku , dari apa yang kau dapat, dari apa yang telah kau miliki dan apapun yang kau senangi ? " " Caranya bagaimanakah Ya Allah " tanya Sang hamba

" Caranya adalah keluarkan sebagian rezki dari yang kau dapat 2,5% nya, lalu berikan kepada fakir,miskin, dan anak yatim. kalau ternyata masih ada, maka bantulah tetangga yang berada di sekitar kalian yang benar-benar membutuhkan bantuan " Kata Allah , " Lalu apa yang kami dapatkan setelah melakukan itu ,Ya Alah ?" tanya sang hamba.

" Apapun yang kalian keluarkan diniatkan untuk Aku, tidak dicampuri dengan hal-hal lainnya ( murni hanya untuk-Ku ), maka akan Akan aku ganti dari apa yang telah kalian keluarkan, minimal 10x lipat dan bahkan bisa 700x lipat. Ingat hitunganKu tidak akan sama dengan cara hitungan kalian, semoga apa yang Aku sampaikan ini dijadikan sebagai pembelajaran bagi kalian " Kata Allah

Kamis, 19 September 2013

BERHATI-HATILAH DI DALAM MENCARI KARUNIA ALLAH

Setiap orang yang bekerja dimanapun dan apapun pkerjaannya guna mencukupi kebutuhan hidupnya adalah sebagai shalat dan jihad di jalan Allah selama dia berpegang kepada syarat sebagai berikut :

1. Pekerjaan atau usaha yang dilakukan harus sesuai dngan tuntunan ajaran agama Islam

2. Harus disertai niat yang mulia, semata-mata karena Allah dan mengharap rido Allah

3. Pekerjaan tersebut harus dikerjakan dengan hati-hati baik dan rajin

Sebagaimana firman Allah swt di dalam Q.S Al Munafiqun 63 : 9 yaitu :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ [٦٣:٩]

Yang artinya yaitu "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Rabu, 18 September 2013

CONTOH SEBAGIAN AMAL KEBAJIKAN

Semua amalan yang membuat hati orang senang, jauh dari kesusahan dan bebas dari penderitaan-penderitaan kehidupan di dunia adalah termasuk ibadah dan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, semata-mata hanya karena Allah seperti meringankan beban orang yang terkena musibah , membantu orang yang terkena kecelakaan, membantu fakir miskin, memberi petunjuk jalan agar tidak tersesat dsb.

Semua amal kebaikan apabila diniatkan karena Allahatau hanya untuk Allah, maka dikategorikan ibadah, sebaliknya amal kebaikan yang tidak diniatkan karena Allah, maka nilai ibadahnya tidak ada

UCAPAN TIDAK SAMA DENGAN KENYATAAN

1. Tidaklah dianggap sebagai hamba Allah orang yang sudah mengerjakan syariat agama, akan tetapi yang dikerjakannya itu bertentangan dengan syari'at tersebut .

2. Tidaklah dianggap sebagai hamba Allah orang yang sudah mengerjakan kewajiban agama, akan tetapi bertentangan dengan tuntunan Rasulullah saw.

3.  Tidaklah dianggap sebagai hamba Allah orang yang masih mau diperbudak oleh hawa nafsunya.

4.  Tidaklah dianggap sebagai hamba Allah orang yang masih memperturutkan hawa nafsunya

5.  Tidaklah dianggap sebagai hamba Allah orang yang masih mementingkan dan mengutamakan dirinya sendiri dan kelaurganya, dan tidak mempedulikan masyarakat sekitarnya yang membutuhkan bantuan dan pertolongannya.

JANGAN KAU KOTORI SUMPAH SUCIMU

JAGANLAH MELANGGAR SUMPAH DENGAN ALLAH

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Ahzab 33 : 36 yaitu :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا [٣٣:٣٦]
 
Yang artinya, " Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata ". 
 
Melalui ayat ini Allah memperingatkan kepada kita semua bahwa setelah kita berjanji, bersumpah dengan membaca dua kalimat yaitu " Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan ( yang berhaq disembah ) kecuali Allah ". Apabila kita masih percaya kepada kekuatan lain atau percaya kepada orang yang dianggap memiliki kelebihan dibandingkan manusia lainnya, maka hal ini sudah melanggar  janji dengan Allah. dan kalimat yang keduanya adalah , " Aku bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah atau utusan Allah ". Sekarang mari kita lanjutkan dengan pertanyaan diutus apa beliau oleh Allah ? , Dan untuk siapakah dan apakah kaitannya antara persaksian kita dengan beliau ?.
 
 Kalau kita memang sudah mengakuinya secara sadar, maka sudah sejauh mana ajarannya  yang telah kita laksanakan, dan sudah sebanyak apakah amal yang telah dikerjakan sesuai anjuran beliau ? Apabila kita masih belum melaksanakannya maka sama saja kita masih mendustakannya atau melanggar janji yang telah diucapkan.

IMAN MENUNTUT MANUSIA

MAU TAHU TENTANG TUNTUTAN IMAN ?

Apakah yang menjadi tuntutan iman itu ?

Serahkan hidup itu semata-mata hanya kepada Allah;

Ikuti bimbingan yang disampaikan oleh Rasul-Nya , karena  Rasul itu dibimbing oleh wahyu Allah yang ma'shum ( jauh dari kesalahan )

Apabila Allah berfirman, " Aku memerintah dan Aku melarang " maka jawablah langsung dengan ucapan, " Aku mendengar dan aku taat "

Orang mukmin yang sejati adalah orang yang hanya terikat dengan satu perjanjian, satu persetujuan dan satu pedoman yang tumbuh dari konsekuensi pernyataan iman dan tuntutannya.

KEWAJIBAN MANUSIA TERHADAP ALLAH

KEWAJIBAN MAKHLUK TERHADAP KHALIQ

Apakah yang harus dilakukan sebagai manusia, sebagai hamba Allah,  ?

1. Beribadah hanya kepada Allah semata ;
2. Usahakan lakukan apa yang disenangi Allah dan diridoi oleh-Nya, baik dalam ucap laku lampah;
3. Serahkan segala urusan kepada Allah, tapi jangn lup berusaha terlebih dahulu ;
4. Ikuti ajaran yang disampaikan Rasulullah saw, sesuai dengan kadar kesanggupan, karena yang memberikan tenaga dan hidayah itu Allah ;
5. Apa yang diperintah Allah, kerjakan, apa yang dilarang oleh-Nya jauhi atau hindari ;

Selasa, 17 September 2013

MENGAPA ALLAH MENURUNKAN AGAMA BAGI MANUSIA

Allah menurunkan agama adalah untuk memberikan tuntunan dan bimbingan kepada manusia serta membeikan batas-batas bagi tingkah laku dan hubungan-hubungannya sesuai dengan jalur yang telah digariskan oleh-Nya.

Ibadah kepada Allah itu meliputi seluruh aspek peri kehidupan umat manusia, dan mengatur segala persoalannya sampai selesai, dari masalah yang paling ringan pada masalah yang rumit sekalipun.

IMAN YANG PALING KOKOH

Orang-orang yang rido terhadap apa yang diridoi Allah, membenci terhadap apa yang dibenci Allah, menolong penolong Allah dan memusuhi segala yang menjadi musuhnya Allah, berarti mereka sedang menyempunakan imannya.

Rasulullah saw bersabda, " Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menolak karena Allah, maka dia itu telah menyempurnakan iman." 
( HR Iman Abu Daud  dengan sanad Hasan )

Rasulullah saw bersabda, " Sektor iman yang paling kokoh adalahcinta di ( jalan ) Allah, dan benci di ( jalan ) Allah."  ( HR Imam Ahmad dan Imam Thabrani )

HANYA ALLAH SAJA YANG DITAKUTI

Orang yang mempunyai rasa cinta, maka akan ada rasa khawatir apa yang diharapkan tidak tercapai.
Bagi seorang hamba yang dicintainya itu adalah antara rasa "takut" dan "harap".
Allah berfirman di dalam Q.S Al Isra' 17 : 5 yaitu :

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا [١٧:٥٧]
 
Yang artinya yaitu, "Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti ".

Melalui ayat ini kita semua jangan takut kepada siapapun dan kepada apapun, namun yang harus ditakuti adalah segala apa yang telah dikerjakan sebagai ibadah ini, tidak diterima. Akan tetapi juga dibarengi rasa harap agar kita selalu barada di bawah naungan rido-Nya Karena apa ?

Walaupun baik orang yang menyeru kepada kebaikan maupun orang yang diseru, masalah pelaksanaan ibadahnya adalah berjalan masing-masing. Dan masalah ibadah itu hanya Allah yang tahu. Ibadah yang kita lakukan adalah karena mengharap rahmat Allah

Senin, 16 September 2013

ALLAH MAHA LUAS PEMBERIANNYA

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Maidah 5 : 54 yaitu :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [٥:٥٤]

Yang artinya yaitu : " Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."

Melalui ayat ini Allah memberitahukan sekalingus memperingatkan orang-orang yang beriman bahwa 

1. Dia Maha Mengetahui apapun yang dikerjakan oleh para hamba-Nya ;
2. Dia Maha Luas Pemberiannya, dan Dia akan memberikannya kepada siapapun yang dikehendaki oleh-Nya ( apakah itu keimanan, rezki, ilmu, derajat, kelapangan, kemudahan atau sebaliknya ).
3. Bagi hamba yang ingkar atau murtad ( pindah agam ), mk akan digantikan oleh umat lain yang prilakunya lebih baik yaitu : 
a.sikapnya lemah lembut terhadap sesama orang yang berikan ;
b. sikapnya keras terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya  ;
c.mereka mau berjihad di jalan Allah baik dengan hartanya maupun jiwanya.

SIAPAKAH YANG INGIN DIKASIHI ALLAH DAN DIAMPUNI DOSA-DOSANYA OLEH-NYA

Allah swt berfirman di dalam Q.S Ali Imran 3 : 31 yaitu :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [٣:٣١]

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Melalui ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar berkata kepada umatnya bahwa apabila manusia benar-benar mencitai Allah, maka diharuskan mengikuti segala apapun yang disampaikan Rasul-Nya.

Dan sebagai balasannya maka akan berkasih sayang kepadanya dan Dia akan mengmpuni segala dosa yang telah diperbuatnya

APAKAH YANG MENJADI DASAR MANUSIA ITU TUNDUK KEPADA ALLAH ?

Agar diri kita benar-benar tunduk kepada Allah maka ada beberapa hal berikut ini yang harus kita pahami dan sadari serta akui di batin kita bahwa

1, Kita butuh kepada Allah pemilik manfaat dan mudharat, kehidupan dan kematian, penguasa ciptaan dan urusan serta penguasa alam semesta;

2. Kita merasa lemah di hadapan Dzat yang memiliki segala kekuatan ;

3. Kita merasa bodoh di hadapan Dzat yang menguasai segala ilmu  ;

4. Kita merasa kerdil di hadapan Dzat yang memiliki segala kekuasaan ;

5. Kita merasa miskin di hadapan Dzat Yang Maha kaya ;

Dialah Allah, Dzat yang menguasai hari pembalasan yang tidak berawal dan berkesudahan dan Yang Mengatur segala urusan

BERHATI-HATILAH DALAM MASALAH IBADAH BAGIAN KE 1 !!!!!!!!!!

Mengapa kami sebutkan topik seperti ini. Jangan sampai apa yang kita lakukan ini menjadi sia-sia, artinya hanya dunianya saja yang di dapat sedangkan untuk akhiratnya nol besar.

Barangsiapa yang tunduk dan patuh kepada seseorang karena ada rasa takut kepadanya, maka  dia tidak disebut sebagai pengabdian. 

 Memang sudah menjadi kodrat manusia yang telah diberi rasa kasih sayang oleh Allah, maka setiap orang pasti akan berkasih sayang utamanya pada keluarga terlebih dahulu, baru ke family, tetangga, teman dekat dan kepada masyarakat luas  .

Tapi harus ingat barang siapa mencitai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah, maka itu sudah merupakan kesalahan yang besar. Oleh karena itu yang terjadi harus sebaliknya yaitu Cintailah Allah melebihi dari mencintai apapun dan siapapun, termasuk keluarga sendiri ( anak, istri, orangtua ,famili ) orang lain atau benda-benda berharga, seperti emas, rumah mewah, mobil, motor, termasuk keris, tumbak, batu cincin ,telepon genggam dsb.

Sekali lagi agar dunia akhirat dapat, maka awali segala sesuatu itu dengan niat beribadah kepada Allah dan mengikuti tuntunan Rasul-Nya.

Minggu, 15 September 2013

ANG BERHAQ DICINTA HANYA ALLAH SEMATA

Awas berhati-hatilah di dalam mengucapkan kata cinta. Dan ini paling banyak diobral di kalangan remaja, bahkan kalangan tua pun tidak kurang mengikutinya. Contoh aku cinta kamu sehidup semati. Emangnya kalau dia mati ikut masuk ke liang lahat ? 

Sungguh cinta itu hanya milik Allah, Dia berikan kepada manusia bukan untuk mencintai sesamanya atau lain jenisnya, akan tetapi agar manusia itu berusaha untuk mencintai-Nya. Kalau terhadap sesama manusia hanya sebatas kasih sayang sesuai aturan-Nya.

Jadi tidak lah wajib baginya untuk memberikan rasa cinta dan kepatuhannya terhadap sesuatu secara berlebihan, melainkan hanya kepada Allah swt. Segala bentuk cinta yang diberikan kepada selain Allah itu adalah zalim. Dan segala pengagungan di luar tuntunan agama Islam itu adalah suatu perbuatan yang sia-sia di mata Allah, artinya segala perbuatan pengagungan di luar tuntunan agama Islam itu adalah sia-sia artinya perbuatannya itu ditolak oleh Allah.

Sebagaimana firman-Nya di dalam Q.S At Taubah 9 : 24 yaitu :

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ [٩:٢٤]

Yang artinya sebagai berikut, " Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

ADA APA DIBALIK IBADAH ITU ?

Menurut Ustadz Abdul al A'la Maududi penertian ibadah yang pokok adlah rasa tunduknya seseorang kepada orang lain karena kebesaran atau perbedan pangkatnya dan kegagahannya, kemudian dia membatasi kebebasan dan kemerdekaan dirinya serta patuh secara mutlak kepadanya. Inilah hakekat ibadah.

Dengan sesama manusia saja prilakunya seperti itu, apalagi dengan Allah harus lebih dari itu. Berhati-hatilah janganlah berlebihan dalam mengagungkan para pemimpin, raja-raja, kepala negara, bahkan coba anda saksikan bahwa kepatuhan dan kesungguhan mereka di dalam mengharap ridonya lebih dari dari apa anda saksikan dikalangan para penyembah berhala yang kuat. Prilaku yang seperti ini sungguh tidak disukai Allah

PENGERTIAN IBADAH DALAM ISLAM

Kata - kata ini sering banyak digunakan, sering banyak didengar, terutama oleh para pendakwah,,
yang mungkin kalau ditanyakan apakah arti ibadah itu ? mungkin yang mengerti hanya sebagian saja.

Menurut kamus Al Muhith ibadah berasal dari kata al abdiyah, al ubuudiyah dan al ibaadah yang artinya taat atau tunduk. Al ubuudiyah artinya tunduk dan merendah, sedangkan al ibaadah artinya patuh dan taat.

Dan setiap ketaatan kepada Allah dengan disertai rasa tawadhu' dan merendah diri, itu juga disebut ibadah. jadi ibadah adalah salah satu bentuk kepatuhan, yang tidak boleh ditujukan kepada siapapun, kecuali hanya kepada Yang Maha Pemberi Nikmat dengan kenikmatan yang tiada bandingnya, seperti kenikmatan hidup, kenikmatan iman dan Islam, kenikmatan kepandaian, penglihatan  pendengaran dll.

Oleh karena itu apabila kita melakukan segala perbuatan atau pekerjaan yang tidak diniatkan hanya untuk Allah dengan mengikuti petunjuk Rasul-Nya , maka nilai ibadahnya tidak ada, alias kalau untuk duniawinya dapat , akan tetapi untuk ukhrawinya atau akhiratnya tidak dapat.

Untuk hal itu  setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh kita agar mendapatkan kedua-duanya ( dunia dan akhiratnya ) ,maka awalilah dengan niat beribadah kepada Allah dengan mengikuti tuntunan Rasul-Nya. 

BERIBADAH KEPADA ALLAH HARUS MURNI

Yang dimaksud beribadah kepada Allah harus murni itu adalah jangan sampi ibadahnya itu dicampur aduk dengan yang lain, seperti shalat, puasa , zakat dikerjakan semua, namun masih suka datang ke kuburan kramat, bahkan ditentukan setiap malam Jum'at kliwon itu harus ( sepertinya mewajibkan diri ), atau percaya kepada benda-benda yang dianggapnya ada penunggunya dan memiliki kekuatan, bisa melindungi pemiliknya, atau untuk bidang usaha agar semakin dilancarkan dan dimudahkan.

Ibadah yang semacam inilah yang harus dibuang atau dihilangkan, kalau hanya sekadar menghormati orangtua, sesepuh, atau karuhun dan mendoakannya itu malah baik, akan tetapi kalau sudah ditumpangi dengan urusan dunia itulah yang menyesatkan.

Oleh karena itulah sejak zaman nabi dan Rasul mengajak manusia agar hnya menyembah Allah saja. sebagaimana firman Allah di dalam Q.S Al A'raf 7 : 59 yaitu

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ [٧:٥٩]

Yang artinya sebagai berikut, "Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). 

Termasuk juga Allah mengutus Nabi Huud as, Nabi Shaleh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Luth as dan semua Rasul, sebagaimana firman-Nya di dalam Q.S An Nahl 16 : 36   yaitu  :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ 

 Yang artinya sebagai berikut , " Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", 

PERJANJIAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al A'raf & : 172 -173 yaitu :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ [٧:١٧٢]أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ ۖ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ [٧:١٧٣]

Yang artinya sebagai berikut, " Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",-- atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"

Oleh karena itu tidaklah heran kalau tujuan utama Allah mengutus para Nabi dan Rasul dan menurunkan Kitab-kitab suci itu adalah untuk mengingatkan manusia akan janjinya yang telah diikrarkan sejak di alam kandungan sebelum ditiupkan roh ke jasad yaitu " Untuk beribadah kepada Allah "

SERUAN PERTAMA UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH

Beribadah kepada Allah semata memang suatu kodrat atau taqdir umat manusia sebagai hamba, dan ini sudah menjadi ketetapan Allah. Hal ini sudah tertanam dalam tabi'at manusia yang asli, sejak dijadikannya akal di kepada sebagai pembimbing , hati nurani di dada sebagai penuntun, dan bukti Kebesaran Allah dengan diciptakan-Nya alam semesta sebagai petunjuk

Sebagaimana firman-Nya di dalam Q.S Yaa Siin 36 : 60 - 61 yaitu


أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ [٣٦:٦٠]وَأَنِ اعْبُدُونِي ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ [٣٦:٦١]

Yang artinya sebagai berikut , " Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",-- dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus."

Jadi pengabdian kita dari hal-hal yang kecil sampai ke yang besar khusus hanya untuk Allah, apabila tidk demikian maka pengabdiannya kepada selain Allah yaitu syaitan dan hal ini dilarang oleh Allah swt.

APAKAH SYARAT SEORANG KHALIFAH ( PEMIMPIN ) DI MATA ALLAH

Yang namanya khalifah atau pemimpin maka harus mengenal dirinya sendiri dulu, kemudian mengenal siapa yang memberi tugas memimpin.

Mengapa hal ini harus dilakukan ? Karena sebelum memimpin orang lain, maka dia harus mampu memimpin dirinya sendiri sesuai dengan aturan main yang memberi tugas taitu Allah swt.

Didalam memimpin dia tidak boleh menzalimi dirinya sendiri, apalagi terhadap orang lain terlebih lagi terhadap Allah. Jadi Dia harus menyayangi orang lain atau memperlakukan orang lain sama dengan memperlakukan dirinya sendiri.Apalagi terhadap Allah lebih dari kepada dirinya sendiri di dalam segala hal.

Firman Allah di dalam Q.S Ath Thalaq 65 : 12 yaitu :

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا [٦٥:١٢]

Yang artinya sebagai berikut , " Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu ".

Jadi mengenal Allah itu merupakan tujuan pokok bagi penciptaan langit dan bumi. Dan di ayat yang lain Allah berfirman di dalam Q.S Adz Dzaariyaaat 51 - 58 yaitu :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ [٥١:٥٦]مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ [٥١:٥٧]إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ [٥١:٥٨]

 yang artinya sebagai berikut , " Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.-- Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.-- Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh."
 
 
 

MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA UNTUK MENGISI DUNIA ?

UNTUK APA MANUSIA DICIPTAKAN ALLAH ?

Mengapa dalam hidup ini Allah menciptakan kita semua ? 

Lalu mengapa kita diberi Allah kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain ? 

Dan ada kepentingan apakah kita hidup di dunia ini ? 

Dan kenapa kita diciptakan Allah dalam bentuk yang berbeda-beda ?

Mari kita tanya kepada Allah , 

“ Ya Allah untuk apakah Engkau menciptakan kami ini ?
  
Apakah Engkau menciptakan kami hanya untuk makan dan minum saja ? 

Apakah hanya untuk sekedar bisa bekerja , bergurau dan bermain saja ? 

Atau Engkau menciptakan kami ini hanya untuk berjalan di muka bumi ini, lalu memakan setiap apa yang dikeluarkan oleh bumi saja ? 

Dan setelah itu kembali lagi ke asal mula kami dari tanah akan kembali ke tanah ? 

Dan tamatlah sudah tugas hidup kami di dunia ini .


Kalau ya memang demikian lalu mengapa Engkau beri kami akal,  ruh, kekuatan, dan kemauan ? 

Ada apakah sebenarnya dibalik penciptaan- kami ini Ya Allah ? 

Karena hanya Engkaulah yang mengetahuinya.

Sabtu, 14 September 2013

MENGAPA MANUSIA MASIH BELUM MAU SEGERA SADAR DIRI ?

Allah berfirman di dalam Q.S Al Jaatsiyah 45 : 21 yaitu : 

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ [٤٥:٢١]وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ [٤٥:٢٢]

Yang artinya sebagai berikut,Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.-- Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan."
 
 Melalui ayat-ayat ini Allah memberitahukan dn sekaligus memberikan peringatan kepada manusia bahwa :

1. Janganlah mengikuti prilaku orang-orang kafir dan jangan pula percaya dengan ucapan mereka, karena kesemuanya itu akan membuatnya celaka ( menzalimi dirinya sendiri )

2. Perlakuan Allah terhadap orang kafir dan beriman pasti tidak akan sama, termasuk pada saat kematian yaitu ketika ruh ditariknya dari jasad , baik orang-orang kafir maupun beriman pasti berbeda perlakuannya. Dan baik buruknya amal manusia yang akan menolong dirinya, hanyalah Allah yang tahu.

3. Masing-masing diri manusia akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya, tidak ada yang akan dirugikan sedikitpun.

Oleh karena itu selagi kita masih diberi hidup dan kehidupan oleh Allah, maka segeralah berubah haluan, berusaha untuk menjadi manusia yang beruntung di sisi Allah, karena kalau di dunia,  kita masih bisa merubah diri, namun apabila ruh sudah pisah dengan jasad , maka kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya amal kebajikan kita saja yang bisa membantu kita,  baik ketika di alam barzah ( kubur ) atau ketika kita di akhirat nanti.

Semoga kita semua dibukakan hati kita yang selama ini telah tertutup dan terkunci oleh Allah, sehingga kita bisa menerima taufik, hidayah, inayah dan maunah dari-Nya..

ALLAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU ITU PUNYA TUJUAN

Allah swt berfirman di dalam Q.S Ad Dukhan 44 : 38 - 40 yaitu :

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ٤٤:٣٨  [مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ [إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيقَاتُهُمْ أَجْمَعِينَ [٤٤:٤٠]٤٤:٣٩ 

yang artinya sebagai berikut , " Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.--Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.--Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,"

Allah swt memberitahukan kepada kita semua dan sekaligus memberikan peringatan bahwa:

1. Dia telah menciptakan langit dan bumi seiisinya itu dengan benar maksudnya sudah dipertimbangkan segala sesuatunya dengan matang, dan penciptannya itu dengan sempurna, tanpa cacat sedikitpun.

2. Dia meciptakan semua itu tidak dengan main-main, berarti apa yang telah dilakukan-Nya itu benar-benar serius. Jadi kita pun menerimanya harus dengan serius, jangan menyepelekan semuanya itu.

3. Janji-Nya itu Maha Benar artinya Dia tidak pernah ingkar janji,semua yang telah kita terima termasuk yang tidak kelihatan yaitu hawa yang kita sedot atau udara yang kita hirup dari kedua lobang hidung kita, kata-kata yang msuk ke telinga kita, langkah kaki kita, perbuatan tangan kita, akal kita , hati kita, harta kita, keluarga kita, pekerjaan kita dll pada hari kiamat, semuanya akan ditanyakan Allah, telah dimanfaatkan untuk apa oleh kita semua ?

4. Hari Kiamat adalah hari milik Allah, kekusaan berada dalam genggaman-Nya. Apabila yang telah diuraikan di poin no 3 semuanya dilakukan hanya untuk Allah, yang disukai Allah dan Dia meridoinya, maka surga lah balasannya. Dan apabila yang terjadi sebaliknya maka nerakalah tempatnya.
 

ARAH DAN TUJUAN BERJALAN ITU KEMANA ?

Menurut pendapat kaum materialistis setelah kehidupan yang mulia ini tidak akan ada lagi kehidupan. Yang ada hanya kehancuran dan kemusnahan belaka.  Yang akan habis ditelan bumMengapa segala yang ada di dunia ini harus tunduk kepada manusia ?Ini  seperti yang terjadi pada makhluk-makhluk lain selain manusia.  Kemudian bumi akan mengembalikan jasad manusia kepada asal mula penciptaannya, yaitu menjadi debu yang beterbangan ditiup angin.

Demikianlah kisah tentang kehidupan manusia menurut paham materialistis , " Rahim melahirkan, bumi menelan" Tidak ada kehidupan abadi dan tidak ada pula pembalasan. Semuanya sama, antara orang yang berbuat baik atau sebaliknya, orang yang mengekang hawa nafsu dan yang mengumbar hawa nafsu, antara orang yang mengorbankan hidupnya di jalan kebenaran dengan orang yang selalu berbuat kebathilan.

Kalau demikian kenapa manusia punya kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain di dunia ini ? Mengapa manusia diberi fasilitas kekuatan batin, kemampuan berfikir, yang tidak diberikan kepada makhluk lain ?

Apa pula rahasianya, manusia bisa mencapai kesempurnaan dan selalu menjaga kemuliaan dirinya/jiwanya, kalau memang dibalik kehidupanny dalam masa yang tertentu ?

Adapun bagi orang yang beriman pasti tahu mena ia harus melangkah. Ia sadar bahwa dunia itu diciptakan untuk dirinya. Oleh karena itu dunia harus tunduk, harus mau diatur oleh dirinya, bukan dunia yang menguasai dirinya.

SETIAP CIPTAAN PASTI ADA PENCIPTANYA

Beriman kepada Allah swt itu adalah bukan semata-mata karena sifat asal atau naluri manusia akan tetapi secara rasional sudah merupakan kepastian manusia.

Allah swt berfirman di dalam Q.S at Thuur 52 : 35 - 36 yng berbunyi :

أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ [٥٢:٣٥]أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ بَلْ لَا يُوقِنُونَ [٥٢:٣٦]

Yang artinya sebagai berikut , " Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?--Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). ".

Melalui ayat ini Allah menjelaskan bahwa mereka diciptakan itu karena ada yang menciptakan yaitu sang Maha Pencipta , Allah. Termasuk juga langit dan bumi, sebagaimana firmn-Nya di dalam Q.S Az Zukhruf 43 : 9 yang berbunyi sebagai berikut : 

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ [٤٣:٩]

Yang artinya sebagai berikut , "Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui".
  

APA PULA PENDAPAT FRANCIS BACON TENTANG ALLAH ?

Francis Bacon berkat bahwa , " Sesungguhnya sebagian kecil daripada filsafat, mengajak akal manusia supaya cenderung mengingkari adanya Tuhan ( atheisme ). Namun apabila diselami lebih jauh lagi, akan berakhir dengan kesimpulan yang menjurus kepada kepercayaan adanya Tuhan.

Yang demikian itu disebabkan karena  akal pikiran manusia terkadang berhenti di saat menghadapi cobaan yang lebih berat, sehingga ia tidak mampu menembus apa yang menjadi latar belakangnya.

Akan tetapi apabila ia mau berfikir jernih, niscaya ia akan menemukan rangkaian sebab akibat sebagaimana mata rantai itu bisa bersambung, yang pada akhirnya tidak boleh tidak ia akan bertaslim kepada wujudnya Allah Yang Maha Agung.

BAGAIMANAKAH PENDAPAT BERGSON DAN ERNEST RENAN TENTANG AGAMA ?

Bergson ini adalah seorang filosof dari Perancis. Dia berkata bahwa, " Sesungguhnya pernah ada sebagian dari umat manusia yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan, kebudayaan dan filsafat. Akan tetapi tidak pernah ada sebagian dari umat manusiapun yang hidup tanpa berpegang pada agama "

Ernest Renan juga telah berkata di dalam " Sejarah Agama-agama" bahwa , " Sesungguhnya adalah suatu hal yang wajar atau mungkin, kalau  setiap yang kita cintai di dunia ini akan mati menemui ajalnya; kebebasan menggunakan akal, ilmu dan teknik akan musnah. Akan tetapi suatu hal yang tidak mungkin atau mustahil, kalau rasa keagamaan itu akan lenyap dengan begitu saja. Ia bahkan tetap tinggal, sebagai satu bukti yang menepis atas kesalah pahaman materialis ( paham harta benda ), yang hendak membunuh dan mengurung pikiran manusia dalam ruang lingkup yang sempit yang sangat hina dalam kehidupan di dunia ini "

APAKAH PENDAPAT DESKARTES ?

Deskastes berkata bahwa , : Sesungguhnya , sekalipun aku merasakan adanya kekurangan pada diriku, namun pada waktu yang sama aku merasa akan adanya satu Dzat yang sempurna. Dan aku terpaksa tunduk kepada kepercayaanku, bahwa perasaan ini telah ditanamkan pada diriku oleh Dzat yang sempurna itu" Dan dia itu adalah Allah. 

Subhanallah. Dari ungkapn di ats kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sesungguhnya kepercayaan terhadap kekuatan tertinggi yaitu pengatur jagat raya beserta isinya itu adalah merupakan suatu fitrah atau perkara yang dimiliki oleh anak cucu Adam di seluruh dunia, tidak memandang bangsa atau suku apapun, sejak diciptakannya nabi Adam sampai dtangnya hari kiamat.

Dan kepercayaan itu merupakan pancaran cahaya dari lubuk hati yang paling dalam 

GAMBARAN SIFAT MANUSIA SECARA UMUM ( MAAF TIDAK SEMUANYA )

Pada umumnya manusia kalau dalam kehidupnnya sudah dimudahkan, dilpngkan diberiny kesenangan banyak yang lupa diri , lupa daratan, dan lupa lautan, lupa asal usul.

Sebaliknya apabila sudah ditimpa malapetaka secara bertubi-tubi, maka mereka baru sadar bahwa semuanya itu yang  mengatur adalah Allah Sang Pencipta, Penguasa Aalam semesta.

Namun pada akhirnya hal ini akan membawa mereka, akan menjadikan mereka menghadap kepadaAllah dengan rasa tawadhu' dan khusyu', memohon pertolongan kepada-Nya dengan penuh harap, karena hanya berharap kepada-Nya yang bisa memberikan segalanya.

Mari kita simak beberapa ayat-ayat Allah berikut ini untuk meyakinkan kita semua apa yang disampaikan ini apakah benar sesuai dengan Al Qur'an atau tidak

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ  yang artinya , " Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya;" ( Q.S Az Zumar 39 : 8 )

وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ  yang artinya, " Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya " ( Q.S Lukman 31 : 32 )

وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ  yang artinya, " Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia,"



APAKAH AGAMA ITU ?

Apabila kita mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka ---
harus kita akui bahwa diri kita dan dunia dengan segala isinya--- 
adalah milik Sang Pencipta dan Pengatur Yang Maha Agung---- 
yang dijadikan sebagai tempat tujuan menghadapnya hati kita dengan rasa tawdhu'----
sebagai tumpuan segala harapan---
bertaqwa dan bertawakal kepada-Nya---
dan hanya kepada-Nya memohon pertolongan---
Inilah yang disebut agama.---
Sebagaimana firman Allah swt di dalam Q.S Ar Ruum 30 : 30 yang berbunyi :

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ [٣٠:٣٠]

Yang artinya sebagai berikut , " Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"

Kamis, 12 September 2013

BAGAMIMANAKAH KITA HARUS BERSIKAP ?

Kenapa disebut demikian ? Marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri .Siapakah diri kita ? Siapakah yang menciptakan kita ? Siapakah yang menghidupkan dan mematikan kita ? Siapakah yang mencukupi segala kebutuhan kita ? Siapakah yang melindungi dan menyelematkan kita ? Pasti kita semua akan menjawab Allah.

Kita saja kalau memberikan sesuatu kepada orang lain, kalau orang itu tidak berterima kasih kepada kita, pasti akan ngomel. Anak kita saja kalau diperintah oleh kita sebagai orang tuanya tidak nurut, pasti marah karena segala keperluannya dicukupi oleh kita .

 Sekarang bagaimanakah kita dengan Allah yang telah memelihara kita , melindungi kita , menyelamatkan mana rasa terima kasih kita kepa-Nya .

 Tugas kita sudah jelas hanya menyembah-Nya dan mengabdi kepada-Nya .

Apapun yang kita lakukan bukan untuk-Nya akan tetapi nantinya akan Allah kembalikan lagi kepada kita, bahkan balasan ( pahalanya ) akan dilipat gandakn oleh –Nya.

SEMBAHLAH ALLAH JANGAN MEMPERSEKUTUKANNYA


Allah berfirman di dalam Al Qur’an yang berbunyi , “ Wa’budullaaha wala tusyrikuu bihi syaia , wabil waaldaini ihsaana “ 

yang artinya  , “ Dan Allah menyuruh hamba-hamba-Nya menyembah kepada-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.


Oleh karena itu yang utama dan paling utama kewajiban kita sebagai hamba adalah menyembah ( beriman ) kepada Allah dan mengabdi ( bertakwa ) kepada-Nya. 

Apabila kita meninggalkannya maka itu merupakan suatu kejahatan yang besar kepada-Nya.

PENGABDIAN YANG UTAMA DAN TERUTAMA

Allah berfirman di dalam Al Qur’an yang berbunyi , “ Wa’budullaaha wala tusyrikuu bihi syaia , wabil waaldaini ihsaana “ 

yang artinya  , “ Dan Allah menyuruh hamba-hamba-Nya menyembah kepada-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.


Oleh karena itu yang utama dan paling utama kewajiban kita sebagai hamba adalah menyembah ( beriman ) kepada Allah dan mengabdi ( bertakwa ) kepada-Nya.

 Apabila kita meninggalkannya maka itu merupakan suatu kejahatan yang besar kepada-Nya.

HAMBA ALLAH

Allah berfirman di dalam QS 51 : 56 yaitu

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ [٥١:٥٦]

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.


Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa kita semua ini adalah sebagai hamba Allah dan Melalui ayat ini Allah memberitahu kita bahwa tugas kita di dunia ini adalah mengabdi kepada-Nya.

Selasa, 10 September 2013

CARA MENGANTISIPASI FITNAH DUNIA

Rasulullah saw berpesan kepada umatnya termasuk kita semua , guna menanggulangi datangnya fitnah yang sumbernya dari kemewahan dunia agar bergegaslah menjalankan amal saleh.

 Jangan menunggu dan jangan membuang waktu. Selagi ada kesempatan, waktu atau kesempatan itu jangan dibuang percuma.

 Isilah kesempatan itu untuk beramal saleh. Apalagi amal saleh yang sifatnya wajib, sedangkan yang sifatnya sunahpun jangan sampai dilalaikan.

Semua itu sebagai bekal bilamana datang masa yang penuh dengan fitnah dunia. Amal saleh itu sebagai bentengnya iman.

Semakin banyak amal salehnya, maka keimanan akan semakin kuat.