Minggu, 28 Juli 2013

HIDUP HEMAT DAN HARGA DIRI



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Selamat berjumpa kembali bersama BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR’AN dan refleksialamalquran

HIDUP  HEMAT   DAN   HARGA  DIRI   

Al Qur’an diturunkan Allah swt untuk dijadikan pedoman hidup dan petunjuk bagi manusia. Secara umum di rumah-rumah yang mengaku beragama Islam sudah mempunyai Al Qur’an. Namun sayangnya masih banyak yang belum memiliki terjemah Al Qur’an, apalagi tafsir Al Qur’an.

Bukannya kurang baik memiliki Al Qur’an yang tidak ada terjemahnya, namun saat dibaca  mengertikan apa yang dibaca itu maksudnya. Sedangkan Allah swt menghendaki agar apa yang dibaca itu dimengerti maksud isi kandungannya, untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup. Memang Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab agar mudah dimengerti, karena turunnya di daerah yang berbahasa Arab. Bagi kita yang berada di Indonesia maka banyak sudah terjemah Al Qur’an yang berbahasa Indonesia, bahkan yang menggunakan bahasa Jawa dan Sunda pun sudah ada. Tinggal diri kitanya mau berusaha memiliki atau tidak.

Jadi Al Qur’an diturunkan Allah swt penuh berisikan peraturan-peraturan, petunjuk dan tuntunan untuk mengatasi berbagai persoalan hidup ,baik yang bersifat duniawi maupun keakhiratan. Semua yang ada di Al Qur’an itu memumtun manusia agar berakhlaq mulia yang langsung berhubungan dengan kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Sandang artinya bagaimanakah Islam mengatur manusia agar bisa menggunakan pakaian yang baik dan benar. Pangan artinya bagaimanakah cara  manusia memperoleh pendapatan yang akan membawa keberkahan bagi dirinya dan keluarganya, jangan sampai jalan yang menyimpang dari agama dilaksanakan, dan hasilnya dimakan oleh dirinya. Dampaknya akan menimbulkan penyakit yang susah disembuhkan, karena darahnya sudah kotor. Kemudian papan ,artinya tempat tinggal. Tempat tinggal yang baik itu uang yang diperoleh untuk membeli materialnya dengan jalan yang halal. Kemudian setelah ditempati, diisi oleh penghuninya yang beribadah, maka rumah itu akan penuh dengan rahmat Allah swt.

Kita semua harus menyadari bahwa hidup ini adalah arena atau kompetisi, berlomba mengumpulkan amal kebajikan untuk bekal di akhirat dan modal hidup di dunia. Karena hidup merupakan kompetisi, maka yang didapat salah satu apakah bahagia, atau celaka. Dan sudah seharusnya kita memilih hidup bahagia. Namun untuk mendapatkan kebahagiaan itu penuh dengan liku-liku dan tantangan serta ujian. Namun demikian apabila kita berusaha untuk tabah, sabar dan tahan uji, maka tidak mustahil kebahagiaan itu  akan kita rasakan.Apa yang dihadapi kita sekarang ini, juga pernah dirasakan oleh para Nabi. Sebagaimana firman Allah swt di dalam Q.S Al An’am 6 : 10 yang berbunyi sebagai berikut

Yang artinya berbunyi sebagai berikut , “Dan sungguh telah diperolokolokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang  yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokan mereka “.

Ayat ini menggambarkan kejadian yang dialami para Rasul di dalam mengemban amanat Allah untuk menuju kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat , sungguh sangat besar rintangannya dan banyak sekali cobaannya.

Namun dengan ketabahan mereka, kesabaran dan keuletan mereka, mebuahkan hasil yang nyata, bahkan mereka sempat menyaksikan langsung betapa hebatnya Allah membalas kejahatan orang-orang yang menentang serta menghalangi ajakan para Rasul,  azab ditampilkan lngsung selagi pra penentang itu masih hidup di dunia, apalagi kelak di akhirat, akan lebih hebat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar