Minggu, 03 Maret 2013


HATI HATI CINTA PADA YANG 5 TETAPI MELUPAKAN YANG 5

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia,

Salam jumpa lagi bersama Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan Refleksi Alam Al Qur’an.
Para sahabat semua Rasulullah telah berpesan melalui sabdanya bahwa nanti pada suatu masa banyak manusia mencintai tentang lima hal , akan tetapi melupakan lima hal lagi.
Seperti apakah lima hal tersebut ?  Kelima hal tersebut adalah :

    1. Manusia mencintai dunia, akan tetapi melupakan akhirat. Maksudnya untuk urusan dunia ibaratnya bekerja dari pagi sampai pagi lagi ,yang dperbincangkan kebanyakan urusan dunia saja, sedangkan untuk urusan akhirat santai-santai saja. Padahal kehidupan dunia itu hanya sesaat sedangkan kehidupan akhirat abadi.
    2. Manusia mencintai harta, akan tetapi melupakan hisab. Maksudnya demi mendapatkan harta sebanyak-banyaknya segala cara dilakukan, tidak perduli cara tersebut cara halal atau cara haram, yang penting tujuan tercapai. Mereka lupa bahwa nanti apa yang telah dimilikinya itu akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah ;
    3. Manusia mencintai makhluk, akan tetapi melupakan Khaliq. Maksudnya begitu mudahnya ucapan meluncur dari kedua buah bibir demi apa yang diinginkannya terpenuhi, si anu cantik, si anu bahenol, si anu lugu,sopan, si anu ganteng, si anu cakep dan banyak lagi pujian-pujian yang bisa memabukkan yang mendengarkan. Dia tidak sadar bahwa semua yang disebutkan itu ada yang menciptakan, dan alangkah malunya memuji, menyanjung, dan merayu manusia bisa , sedangkan untuk memuji, menyanjung dan merayu Allah yang telah menciptakan mereka itu mulutnya susah sekali, kaya terkunci, kayanya tuh sayang banget kalau untuk memuji Allah, karena tidak Nampak hasilnya.
    4. Manusia mencintai dosa, akan tetapi melupakan tobat. Maksudnya sudah tahu bahwa berbuat dosa itu akan celaka, sudah tahu bahwa api itu panas tapi suka bermain api. Dan semua itu dilakukan dengan suka cita karena apa yang diinginkannya terlaksana. Sedangkan mereka tyidak pernah tobat ,tidak pernah memohon ampunan kepada Allah.
    5. Manusia mencintai rumah untuk tempat tinggal, akan tetapi melupakan kuburan. Maksudnya rumah untuk tempat tinggal dibuat dengan seindah mungkin , senyaman mungkin, dan seaman mungkin, hanya sayangnya sebatas kontrak hidup di dunia yang hanya beberapa puluh tahun, setelah itu ditinggalkan. Lalu pergi ke mana ? tidak lain ke rumah tinggal yang baru dengan ukuran 2m x 1,5 m dan kedalaman 2m dan inipun sementara. Adapun rumah yang aslinya adalah di akhirat. Rumah di kuburan saja sudah menentukan apakah tempat itu layak huni atau tidak. Kalau tempat itu layak huni untuknya maka di akhirat akah lebih layak lagi, sebaliknya apabila tidak layak huni maka diakhirat tempat tinggalnya lebih buruk lagi. Apakah yang membuat rumah akhirat itu layak huni ? Tidak lain dengan memperbanyak amal soleh, menyebarkan, menyampaikan ilmu yang bermanfaat kepada orang banyak. Walaupun ilmu agamanya mendalam, ayat-ayatnya hafal, haditsnya nglotok (luar kepala) selama ilmu itu baru untuk diri sendiri, tidak ditularkan kepada orang lain, berarti ilu itu tidak bermanfaat. Termasuk juga beramal jariyah ( amal yang bisa mengalir terus menerus mengalir ke dirinya walaupun dia sudah meninggal ).
Barakallaahufiikum…………Salam santun kami untuk para sahabat semua…………Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya untuk kita serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup……..Andaikan ada salah kata atau tulis, itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah atas hal tersebut ………Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati kita, jiwa kita dan akal fikiran kita dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Penulis            : Ki Kartawijaya  Al Adiyat
Pekerjaan        :Anggota Yayasan Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar