Sabtu, 18 Januari 2014

KERUKUNAN HIDUP BERTETANGGA BAGIAN KE I




MENGAPA KERUKUNAN HIDUP BERTETANGGA ITU SANGAT PENTING  ? 

Tugas manusia selain hablum minallah ( kontak dengan Allah ) juga harus hablum minan naas ( kontak dengan sesama manusia ). Dan ini adalah perintah Allah. Karena harus berhunungan dengan sesama manusia, berarti kita harus rukun dan baik dengan keluarga dan siapa saja, terutama tetangga kita.

Islam mengajarkan bahwa sesama muslim adalah saudara. Karena saudara lalu apa yang harus dilakukan ? Harus saling menghormati, tolong menolong, bantu membantu, menghargai, saling mengakui, saling berkasih sayang. Dilarang saling menyakiti, memfitnah dan menggunjing.

Terwujudnya suatu masyarakat tidak dapat dipisahkan daripada unsur tetangga sebagai saudara terdekat keluarga dan kerabat sendiri. Mengapa demikian ? Kita hidup itu saling membutuhkan, tidak bisa hidup sendirian. Apabila kita tidak akur dengan tetangga, suatu saat kita terkena musibah, maka tidaklah mungkin akan minta tolong ke yang jauh, pasti ke yang dekat dulu. Apa jadinya kalau dengan yang dekat saja tidak mau akur ?

Allah swt berfirman di dalam QS Al Hujurat ayat 10 yang berbunyi sebagai berikut :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ [٤٩:١٠] 

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa dengan tetangga kita harus hidup rukun dan damai. Yang jadi penyakit itu kalau sudah merasa kaya harta berlimpah. Tidak mau kenal dengan tetangga itu karena takut akan pada pinjam uang atau akan dibikin repot, banyak diganggu. Mau gaul tapi hanya dengan orang yang sederajat. Ini penyakit manusia.


Orang-orang semacam ini berarti sudah tidak takut kepada Allah dan tidak butuh rohmatnya Allah. Jadi kalau kita masih merasa butuh rohmat Allah, maka harus berbaik-baik dengan tetangga. Janganlah langsung berprasangka buruk, coba renungkan yang memberi rezki itu siapa. Apabila Allah berkehendak bisa saja semua hartanya dibuat ludes dalam sekejap oleh Allah, misalnya dengan membakar rumahnya habis bagaikan debu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar