Jumat, 07 Juni 2013

BAHAYANYA POLA HIDUP BERLEBIH-LEBIHAN KE 5


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia

SURAT AT TAKATSUR KE  5

Para sahabat semuanya salam jumpa kembali bersama kami BUTIR   URAIAN AYAT AYAT AL QUR’AN dan refleksialamalquran.

BERMEGAH   MEGAH  DENGAN  URUSAN  DUNIAWI  KE   5

Allah berfirman di dalam Q.S At Takatsur 102 : 6 - 8  yang berbunyi sebagai berikut

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ [١٠٢:٦]ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ [١٠٢:٧]ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ [١٠٢:٨]

 niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,-- dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.-- kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Para sahabat semuanya melalui ayat ayat ini Allah swt menjelaskan sebagian azab yang  akan dialami oleh orang-orang yang bermegah-megahan itu sampai  melalaikan kewajibannya terhadap Allah swt. Mereka akan ditimpa azab di akhirat, dan pasti akan melihat tempat itu dengan mata kepala sendiri. Sungguh neraka itu adalah tempat yang paling buruk. Oleh karena itu mereka hendaknya selalu merenungkan kedahsyatan azab itu dalam pikiran agar membawa mereka kepada perbuatan baik dan bermanfaat. Maksud ari kata “melihat neraka jahim” adalah merasakan azabnya sesuai dengan tujuan Al Qur’am dalam pemakaian kata tersebut.

Kemudian pada ayat 7 Allah memperkuat isi ayat sebelumnya bahwa azab itu benar-benar akan dirasakan oleh orang itu.  Oleh karena itu siapa saja dan dari golongan apa saja hendaknya:

1.      Bertakwa kepada Allah, jangan memersekutukannya dengan sesuatu selain Allah;
2.      Hindari segala peerbuatan yang mendatangkan siksa dan azab ;
3.      Perhatikan segala nikmat Allah yang telah diterima ;
4.      Peliharalah nikmat-nikmat Allah itu dan gunakan sesuai dengan fungsi nikmat tersebut ;
5.      Hindari perbuatan jahat dan mengadakan kemunkaran ;
6.      Jangan harap mendapatkan ampunan Allah apabila hanya sekedar :
a.      Mengaku beragama Islam akan tetapi syariat tidak dijalani ;
b.      Punya gelar yang muluk-muluk akan tetapi sepak terjangnya, ucap laku lampahnya selalu melanggar aturan main Allah dan Rasul-Nya ( melanggar hukum-hukum Al Qur’an dan Sunah Rasul-Nya ) ;
c.       Tindakannya itu sama dengan musuh Islam

Kemudian pada ayat 8 Allah lebih memperkuat celaannya terhadap orang yang bermegah-megah bahwa mereka akan ditanya apakah manfaat dari bermegah-megah dan menikmati berbagai kenikmatan di dunia yang kesemuanya akan ditinggalkan , sementara bekal untuk akhiratnya kosong melompong.

Sementara itu Allah telah memperhatikan mereka, mencukupi segala kebutuhannya, melindungi mereka disaat ada bahaya, menyelamatkan mereka kemana mereka pergi dan dimanapun mereka berada. Semua makhluk benar-benar dimuliakan Allah, walaupun cercaan, hinaan, olok-olok telah dilakukan oleh mereka kepada Allah.

Mereka mendustakan Allah, mendurhakai Allah,  melalaikan Allah. Apakah balasan manusia kepada Allah ? Bagaimanakah dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh-Nya, sudahkah dipatuhinya ? Bagaimanakah dengan segala nikmat yang telah Allah berikan, sudahkah bersyukur kepadanya atau belum. ?  Kalau sudah bersyukur kepada-Nya, apakah buktinya ?  Kalau belum bersyukur apa permasalahannya ? Dan mau kapan melakukannya ?Ingat apabila segala kenikmatan, segala kesenangan tidak dilakukan sesuai dengan keinginan Allah dan Rasul-Nya, maka akan menjadi  puncak kecelakaan di akhirat.

Rasulullah saw bersabda, “ Barangsiapa diantara kamu yang bangun pagi dalam keadaan aman sentosa pada dirinya atau aman di tempatnya, sehat wal’afiat badannya, serta punya bekal hidup untuk hari itu, maka seolah-olah dunia dengan segala kekayaannya telah diserahkan kepadamu“

Barakallaahufiikum………. Salam santun kamu untuk para sahabat semuanya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk membuka pintu hati kita yang selama ini telah tertutup

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar