Selasa, 18 Juni 2013

MENGAPA MANUSIA MENJADI RUSAK ? KE 1



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KELUAR DARI SIFAT MANUSIA YANG MERUSAK  KE  1

Saudaraku kalau kita ingin dapat mendekati Dzat Al Haq dan bisa masuk ke dalam sentuhan-Nya, maka kita harus keluar dari sifat manusia yang bertentangan dengan sifat ubudiyah ( sifat seorang yang beribadah )

Sifat kemanusiaan ( basyariah ) yang menyangkut perintah agama ada dua macam :

  1. Yang menyangkut lahiriah yaitu amal. Yang menyangkut lahiriah  terbagi menjadi dua yaitu
a.      Yang berkaitan dengan perintah dinamakan taat ;
b.      Yang berkaitan dengan meninggalkan perintah dinamakan maksiat.

  1. Yang menyangkut batiniah dan hati manusia, yaitu perjanjian . Yang menyangkut batiniah juga terbagi menjadi dua yaitu
a.      Yang menyangkut hakikat dinamakan iman ;
b.      Yang menyangkut lahirnya disebut nifaq dan jahil.

Saudaraku tubuh kita ini dari ujung rambut kepala sampai telapak kaki diibaratkan suatu kerajaan, dan sebagai Penguasa kerajaan itu adalah hati. Dari hati inilah perintah dikeluarkan perintah untuk menghalau setiap musuh yang datang menyerang kerajaan jasadnya.

Sedangkan iman dan ilmu adalah senjata dan perisai untuk menahan dan memukul musuh dari daerah kekuasaannya. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw, “ Sesungguhnya di dalam tubuh anak Adam itu ada segumpal daging. Apalagi gumpalan daging itu baik, maka baiklah sekujur tubuh, akan tetapi apabila gumpalan daging itu rusak, maka rusaklah pula sekujur tubuh “

Saudaraku bagi mereka yang berhati saleh yaitu hatinya suci dari sfat yang merusak ( madzmumah ). Adapun sifat yang dapat menutup hati kita adalah nifaq, fusuq seperti, ujub, riya’, takabur, menggunjing, dengki, tergila-gila dengan kekuasaan atau harta, khawatir jatuh sengsara dan susah, suka menjilat kepada orang kaya atau atasan, menjauhi orang-orang miskin.

Dan hati akan menjadi gelap apabila manusia masih memiliki sifat bakhil, panjang angan-angan, sempit dadanya, hilang malunya.

Sedangkan hati yang bersinar dan terang akan diliputi sifat-sifat rububiyah, ubudiyah, suka membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan menghindari dosa-dosa besar, baik berupa larangan Alllah dan segala perbuatan yang berkaitan dengan sesama manusia.

Suatu perbuatan syubhat pun ( yang samar-samar ) juga akan menutup hubungan dengan Allah swt, memelihara diri dari dari semua hal yang secara tidak langsung akan meberati mizan ( timbangan ) kejahatan, termasuk juga perbuatan menjatuhkan hukum yang sifatnya meragukan.

Barakallaahufiikum…. Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar