Senin, 24 Juni 2013

SEMAKIN BESAR IMBALAN SEMAKIN BERAT UJIAN



Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Selamat berjumpa kembali dengan kami BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR'AN dan refelksialamalqur'an


Rasulullah saw bersabda, “ Shalat yang paling berat atas orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Seandainya mereka tahu ( pahala ) yang ada pada keduanya, maka mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )

Bagi orang Islam diwajibkan melaksanakan shalat lima kali dalam sehari semalam yaitu ( Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya' ). Perintah shalat ini adalah dari Allah. berarti apabila dilaksanakan akan mendapat imbalan, dan bagi yang meninggalkan maka akan berdosa.

Perintah awal shalat wajib harus dilaksanakan lima puluh kali dalam sehari semalam, setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya diputuskan hanya sebanyak lima kali, namun tidak mengurangi imbalamnya. Jadi setiap yang melaksanakan shalat wajib satu kali berarti sama saja dengan telah melaksanakan sebanyak sepuluh kali . Artinya setiap satu kebaikan ,maka Allah akan melipat gandakan imbalannya sebanyak sepuluh kali lipat.

Allah itu sungguh Maha Besar karunia-Nya, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap para hamba-Nya,Seperti apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw yang tersebut di atas tadi, bahwa shalat yang paling berat melaksanakannya adalah shalat Isya' dan Subuh, andaikan imbalan Allah yang akan diberikan bagi yang melaksanakan shalat di kedua waktu tersebut. Maka siapapun yang tidak bisa berjalanpun akan dilakukannya dengan merangkak. 

Hal ini memberitahukan kepada kita semua betapa hebatnya imbalan yang Allah sediakan untuk para hamba-Nya yang mentaati-Nya. Mengapa hal ini tidak dijelaskan secara nyata ? Ini juga merupakan tantangan bagi kita agar apa yang kita lakukan itu harus dengan tulus dan ikhlas hanya untuk-Nya semata, terlepas dari urusan duniawi, agar apa yang dilaksanakan itu bukan karena mengharapkan imbalan, yang akhirnya kita menjadi manja. Kita mau kerja kalau ada imbalannya.

Sungguh Allah itu maha Adil, apa yang telah ditetapkan-Nya tidak akan diubah-Nya, apa yang telah dijanjikan-Nya pasti ditepati-Nya. Dia tidak pernah ingkar janji terhadap siapapun. Dia tidak akan mem beda-beda kan para hamba-Nya, lelaki atau wanita, pejabat atau rakyat, petinggi atau kuli, kaya atau miskin, dermawan atau kikir, ulama atau santri, orang yang kerjaannya sebagai penghibur atau orang yang sering bertafakur dst. Jadi Dia tidak melihat dari penampilan kita atau bentuk dan rupa kita, akan tetapi melihatnya pada hati kita. Siapapun yang beribadah kepada-Nya dan mau mengikuti petunjuk Rasul-Nya tulus dan ikhlas hanya untuk Nya semata, maka itulah yang diterima oleh Nya, baik untuk urusan dunianya maupun untuk urusan akhiratnya.

Oleh karena itu kelak di akhirat jangan kaget apabila ada sebagian oarng yang berteriak mengaku bahwa saat berada di dunia mereka selalu menggembar gemborkan tentang agama, menebarkan kebaikan layaknya dermawan, menegakkan jihad fisabilillah layaknya seperti pahlawan yang berjuang di jalan Allah, ahli ibadah yang nampaknya sangat dekat sekali hubungannya dengan Allah, ucapan mereka tidak didengar, dan Rasulullah saw pun tidak mau melirik , apalagi melihat kepada mereka, bahkan membuang muka. Sungguh suatu hal yang sangat merugikan bagi dirinya sendiri, dan sungguh apa yang telah dikerjakannya itu semuanya sia-sia, layaknya debu yang berada di atas batu kemudian disapu oleh guyuran air hujan dari langit, hilang tanpa bekas.

Saudaraku semuanya semoga ini bisa untuk kajian diri kita sudahkah kita melaksanakan segala perintah Allah dengan baik dan benar ? kalau memang kita mengakui bahwa nabi Muhammad saw itu utusan Allah, sudah banyakkah apa yang telah disabdakan oleh beliau kita laksanakan ? Kalau sudah syukur alhamdulillah semoga bisa ditingkatkan . Namun kalau belum marilah kita mulai dari saati ini untuk melakukannya. Allah tidak akan merubah keadaan kita semua kalau kita tidak berusaha untk berubah.

Bulan Ramadhan sudah semakin dekat mendatangi kita semua , sudah dalam hitungan hari, mari kita persiapkan diri kita untuk menyambutnya dengan penuh rasa suka cita, kemudian kita terima dengan lapang dada, dan kita laksanakan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah, karena hidup kita ini tidak ada yang tahu akan sampaikah kepada bulan Ramahdan tahun depan ? Dan mari kita berusaha agar pelaksanaan Ramadhan tahun ini bisa lebih baik dari Ramadhan tahun yang lalu.

Barakallaahufiikum...... Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar