Minggu, 23 Juni 2013

RENUNGAN DI MALAM NISFU SYA'BAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Wahai saudaraku semuanya mari kita lakukan sebelum terlambat untuk mengoreksi diri kita sendiri sebelum dikoreksi oleh Yang Menciptakan Kita Allah Tuhan Yang maha Esa , Tenpat bergantungnya kita semua di dalam segala hal, Yang tidak punya anak dan tidak diperanakkan, dan Tidak ada yang menandinginya dengan semua yang ada di alam semesta ini.

Mari kita hitung kebaikan kita selama 1 th ini mana yang banyak, kebaikan atau keburukan; Mari kita amal kita mana yang banyak, baik atau buruk ; Mari kita kaji diri lebih banyak menolong orang atau menzalimi orang; Mari kita koreksi lebih banyak kita bicara atau bekerja; Mari kita renungi lebih banyak memikirkan urusan dunia atau peraiapan untuk akhirat; Mari kita teliti lebih banyak melaksanakan amanat atau khianat.

Kalau ternyata banyak yang positipnya alhamdulillah berarti benar-benar telah mendapatkan taufik,hidayah, maunah dan inayah dari Allah. namun apabila yang terjadi sebaliknya nah itu kita benar-benar termasuk golongan yang rugi, bahkan mungkin celaka. Karena waktu yang telah lewat sungguh tidak bisa ditarik kembali. Usia kita semakin menambah , akan tetapi umur kita semakin pendek.

Akan tetapi kalau Allah masih memberikan kesempatan hidup kepada kita, syukur alhamdulillah, Dia masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bebenah diri untuk memperbaiki yang salah, membersihkan yang kotor, meluruskan yang bengkoh, mengendalikan fafsu, syukur2 bisa bertemu dengan Sya'ban tahun mendatang.

Inilah makna Nisfu Sya'ban yang sebenar-benarnya. Karena Allah menuntut kita untuk berusaha memuliakan diri kita sendiri, bukan menzalimi diri sendiri.

Silahkan saja rayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan, tapi jjangan hanya sekedar ceremony lahir saja misalnya baca Yasin (alngkah indahnya kalau dubedah dengan terjamahnya) , marhabanan atau debaan ( alangkah i ndahnya kalau artinya dikupas siapakah itu Rasulullah, kehidupannya bagaimana ? P{erjuangannya bagaimana ? amanatnya pada generasi mendatang itu apa ? apa yang harus kita lakukan untuk menghormati beliau ? Sudahkah kita menuju ke arah itu / )  , batinnya juga perlu diisi  dengan mengkaji diri

Maaf tulisan ini sebenarnya untk diri penulis sendiri, namun alangkah indahnya kalau untuk saling berbagi agar hati kita yang selama ini telah tertutup bisa terbuka lagi atas izin dan rido Allah

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar