Minggu, 30 Juni 2013

SETIAP MANUSIA PASTI MEMPUNYAI RASA DAN HARUS BISA MERASA



Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Selamat berjumpa lagi dengan kami BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR'AN dan refleksialamalquran

Rasulullah saw bersabda, “ Allah akan menyegerakan(  hukuman ) nya di dunia kepada orang yang berbuat kedzaliman  dan mendurhakai kedua orangtuanya “ ( HR Bukhari )

Saudaraku semuanya Allah swt menciptakan manusia dalam keadaan sempurna dan dimuliakan oleh Allah swt. Sempurnanya disini bukan menurut kita ,akan ntetapi kesempurnaannya itu menurut kehendak-Nya. 

Kesempurnaan dari Allah swt itu di satu sisi diberikan suatu kelebihan dan di sisi lain diberikan kekurangan. Tujuan Allah berbuat demikian agar dalam pengabdiannya kepada Allah antara sesama manusia ( Hablum minan naas ) bisa saling mengisi kekosongan, saling memperbaiki kekurangan, saling membantu antara yang kuat dengan yang lemah, yang kaya dengan yang miskin, yang pandai dengan yang bodoh, sehingga di dalam pelaksanaannya bisa dijadikan lahan tambahan amal ibadah untuk saling berbuat kebajikan.

Mari kita renungkan sejenak, kalau Allah menciptakan dunia siang terus, tidak ada malam, apa yang terjadi pada kita, atau sebaliknya malam terus selamanya. Andaikata semuanya kaya, kepada siapa manusia akan bersadaqah, kalau pandai semua , kepada siapa akan beramal tentang ilmunya. Andaikan semuanya menjadi pejabat tinggi semua, lalu mau memerintah siapa. Itulah salah satu wujud kasih sayang Allah swt kepada kita semua. Dan kita harus merasa bahwa semua itu Allah lah yang mengaturnya.

Saudaraku semuanya ,Allah swt telah memberikan jasad atau tubuh dengan para anggotanya , tangan, mata, telinga, mulut, kaki, dll ). Mari kita renungkan sudah sejauh manakah kita menggunakannya, apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki Allah, atau belum ? kalau sudah alhamdulillah berarti telah memperoleh hidayah-Nya, kalau belum, kenapa ? Apa yang harus kita tunggu ? Apakah kita akan berubah kalau Malaikat Maut sudah berada di depan kita dan berkata akan menjemput kita saat itu juga ? Percuma saja, kita akan meninggal dalam keadaan kekafiran. Akhirnya kita menjadi orang yang telah menzalimi diri kita sendiri. Sungguh kalau hal ini terjadi berarti kita hidup di dunia ini dalam kerugian dan berada di jalan yang sesat dan menyesatkan.

Saudaraku semuanya, apakah kita lahir ke dunia ini langsung dari Allah ? Ataukah melalui kedua orangtua kita ? Terutama kepada ibu kita . Dia telah mengandung kita, memelihara kita mendidik kita sejak di alam kandungan. Sang bapak mencari karunia-Nya, agar makanan yang dimakan oleh sang Ibu itu bersih, tidak mengandung racun. Sehingga sang anak begitu lahir ke dunia bisa menjadi anak yang saleh dan salehah. Dan ini kami yakin semua manusia mengharapkan agar keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawahdah, warahmah, dan kalau diberi keturunan, maka anak-anaknya bisa menjadi anak yang saleh dan salehah.

Sekarang kalau sang ayah, harta yang didapat itu hasil dari suap, korupsi, judi, riba, penyalah gunaan kekuasaan, penyalah gunaan keuangan, maka harta apakah yang di dapat ? Bersih atau kotor ? Pasti kotor, kalau dibelikan makanan maka makanan itu akan menjadi racun yang mengalir ke seluruh tubuh, akhirnya tubuh terkotaminasi, dan apa akibatnya ? Sungguh banyak orang tuanya menjadi pejabat, atau ibunya menjadi wanita karir, namun anak-anaknya berantakan mentalnya. Untuk segi keduniaan cukup dan bahkan sangat berhasil, namun di sisi Allah swt, mereka tidak ada harganya, layaknya sampah.

Oleh karena itu sungguh berat perjuangan kedua orangtua kita dalam memelihara, membimbing, mengarahkan kita agar menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, keluarganya, agamanya, masyarakat bangsa dan negara. Namun di dalam kenyataannya sungguh sangat menyedihkan, setelah kedua orangtua lanjut usia, ada yang dijadikan seperti pembantu di rumahnya, bahkan ada yang tega menitipkannya di panti Lansia, Karena apa ? Kalau berada di rumahnya akan mengganggu kegiatannya dalam meniti karir, apalagi kalau orangtuanya sudah sakit-sakitan, rewel, bawel, cerewet atau pelupa yang membuat prilakunya selalu menjengkelkan. Sehingga dengan keadaan ini seolah-olah merupakan duri dalam daging. Astaghfirullah Al 'Adziim. Naudzu billahi min dzaalik .

Berdasarkan Hadits Rasulullah saw di atas maka kelompok ini merupakan kelompok orang-orang yang zalim dan termasuk berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya.. Sedangkan Allah sendiri telah berfirman di dalam surat Al Ahqaf ayat 15 agar setiap manusia itu harus banyak bersyukur atas pemberian berbagai macam nikmat-Nya yang telah diterima oleh manusia dan juga harus berbuat baik kepada ibu bapaknya, terutama sang Ibu yaitu mengandungnya, melahirkannya dan menyapihnya.

Saudaraku semuanya semoga kita semua dijauhkan dari kedua hal tersebut, dan agar saat kita bertemu dengan Allah swt tidak disambut dengan kemurkaan, dan di akhirat kelak bisa diakui oleh junjungan kita semua yaitu Nabi Muhammad saw dan bisa berkumpul bersama beliau.

Barakallaahufiikum ........ Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar