Sabtu, 26 Oktober 2013

PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANI ISRAIL

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 83 yaitu :

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ [٢:٨٣]
 
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. 
 
Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa Dia telah mengadakan perjanjian dengan Bani Israil, dan perjanjian ini berlaku pula bagi kita semua yang merasa beragama Islam yaitu :
 
1. Jangan mempersekutukan Allah ( menyembah kepada selain Dia ) ;
2. Berbuat baiklah terhadap sesama manusia terutama kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, sebagaimana harus berbuat baik terhadap diri sendiri ;
3. Apabila berkata, ucapkanlah dengan kata-kata yang baik, jangan menyakiti hati siapapun ;
4. Dirikanlah shalat sebagai kewajiban seorang hamba terhadap Khaliqnya, dan merupakan rukun Islam yang ke dua setelah syahadat ;
5. Tunaikan zakat, karena Allah memberikan rezki kepada kita itu, ada sebagian ( 2,5 % dari yang didapat ) bukan milik kita, akan tetapi milik fakir, miskin anak yatim, ibnu sabil, dan dhuafa'
 
Barangsiapa yang tidak mentaati perjanjian tersebut, berarti telah melanggar janji ( mengingkari janji ) dengan Allah, maka akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
 
Orang yang mendustakan ayat Allah, berarti telah mendustakan Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad saw sebagai pembawa Kitab Al Qur'an dan otomatis telah mendustakan Allah. 

Sadarkah mereka itu semua bahwa mereka tinggal di atas bumi, bumi itu milik siapa ? Mereka makan minum yang semuanya tersedia di bumi termasuk hawa yang diisap melalui lobang hidung itu milik siapakah ? Kalau memang tidak mengakui Allah, Rasul-Nya dan Al Qur'an seharusnya tidak makan dan minum serta mengisap hawa yang berada antara langit dan bumi. Akan tetapi tinggallah di alam lain jangan tinggal di alam semesta milik Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar