Minggu, 23 Februari 2014


SUMBER DAYA MANUSIA

Manusia itu berbeda dengan makhluk yang lain, yaitu diberi kemampuan oleh Allah untuk berfikir. Maka dari itu hendaknya manusia bersyukur atas pemberianNya itu.

Manusia itu dituntut agar mampu mempersiapkan diri untuk mendidik diri sendiri guna mempersiapkan generasi penerus yang tangguh. Jangan sampai sesudah kita memiliki kualitas yang rendah.

Kualitas diri manusia meliputi kualitas jasmaniah dan kualitas rohaniah. Kualitas jasmani ditentukan oleh mutunya kebutuhan jasmani yang dimanfaatkan baik pangan, sandang maupun papan.

Sedngkan kebutuhan rohani adalah kecerdasan berfikir, kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan kesadaran sebagai hamba Allah yang siap mengabdi dalam setiap saat .

Rasulullah saw bersabda,” Han anak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya adalah mengajarnya menulis, berenang, melempar, memanah dan memberi rezki yang baik “

Dari Hadits ini jelas sekali sebagai orang tua harus mengajarkan kepada anak-anaknya ilmu ketrampilan. Harus diarahkan menjadi orang pandai, orang yang memiliki keberanian, memiliki ketrampilan dan menjadi anak yang saleh.

Setiap diri manusia oleh Allah diberikan sumber daya yang tangguh, apabila mau memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, mendaya gunakan dengan semaksimal mungkin demi kesejahteraan, kebahagiaan dan kemakmuran umat manusia .

Sayyidina Umar ra berkata, “ Janganlah seseorang di antara kalian berpangku tangan dari mencari rezki seraya berdoa, “ Ya Allah berilah aku rezki “ Ketahuilah langit itu tidak akan hujan emas “
Dari ucapan sayyidia Umar ra tersebut, beliau melarang setiap manusia menyia-nyiakan potensi yang telah diberikan Allah dan melarang siapapun berpangku tangan hanya dengan mengandalkan doa semata.
Jadi orang yang telah menyia-nyiakan potensi dirinya berarti dia telah melakukan suatu perbuatan yang tidak terpuji. Dan perbuatan ini jelas akan mendatangkan suatu kerugian bagi dirinya, akan membuat dirinya sengsara, karena kebahagiaan itu bukan datang secara sim salabim.

Allah hanya akan memberikan kekuasaan dan kebahagiaan itu hanya kepada orang-orang yang memanfaatkan potensinya, yang mau bekerja keras , yang mau berfikir keras, yang mau berbuat atau melakukan sesuatu dan beriman kepada Allah.


Allah memperingatkan hal ini melalui frimanNya di dalam QS An Nuur ayat 55 yaitu’ “ Dan Allah telah berjanji orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridoiNya untuk mereka. Dan Dia benar-benar akan menukar ( keadaan ) mereka, sesudah mereka dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetapmenyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang ( tetap ) kafir sesudah ( janji ) itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar