Jumat, 27 Juni 2014

TAUBAT JANGAN DITUNDA TUNDA, HARGAI WAKTU


JANGANLAH KITA MENUNDA-NUDA TAUBAT, MENYIA-NYIAKAN WAKTU

Kebanyakan manusia itu tidak pernah koreksi diri, kaji diri, mawas diri dan tahu diri, sehingga prilaku mereka banyak yang menyimpang dari agama yang telah mereka anut. Contoh masih banyak orang yang tidak melaksanakan shalat wajib. Masih banyak orang yang memiliki harta banyak tidak memiliki rasa peduli kepada orang2  yang kehidupannya di bawah mereka. Mereka enggan mengeluarkan zakat infaq dan sadaqah., bahkan penyakit kikir dan bakhilnya tumbuh subur. Masih banyak yang tidak berpuasa saat bulan Ramadhan tiba.

Oleh karena itu kalau kita merasa menjadi orang yang beriman janganlah berbuat seperti itu. Marilah kita kaji diri kita sudah sebanyak apakah amal kebajikan yang kita kerjakan ? Sudah seberapa jauhkan zakat, infaq dan sadaqah yang telah kita keluarkan ? Sudah seberapa banyakkah segala perintah Allah yang telah kita taati ? Sudahkah kita menghitung sendiri manakah yang lebih banyak antara perbuatan baik yang telah kita kerjakan dengan perbuatan buruk yang telah kita lakukan..

Apabila kita belum melakukannya, lalu bagaimanakah kita akan mengetahui kekeliruan, kesalahan dan dosa-dosa yang telah kita perbuat ? Lalu apakah kita masih akan tetap berbuat seperti itu ? Ataukah kita akan segera merubah diri ke arah yang lebih baik ? Apakah kita ingin menjadi orang yang beruntung atau orang yang rugi di sisi Allah ? Apakah hidup kita akan selamanya di dunia ini ataukah hanya sementara ? Kalau sementara lalu kemanakah kita akan berpindah setelah kehidupan yang nyata ini ? Perlukah kita membawa bekal untuk kehdupan berikutnya agar kita berbahagia atau tidak ? Kalau perlu perbekalan apakah yang harus dikumpulkan untuk hal tersebut ?

Sahabatku semuanya yang kami hormati dan cintai marilah sejak saat ini kita mulai sadar diri, siapakah diri  kita sebenarnya. Mulai mawas diri yaitu kapan kita akan merubah diri. Dan mulai kita tahu diri untuk segera bebenah diri mencari bekal sebanyak-banyaknya amal kebajikan yang diridoi Allah. Karena sungguh apakah kita suka tidak suka, mau tidak mau, siap belum siap pastilah kita akan bertemu dengan kematian. Kita harus sadar bahwa setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun kita ini sedang meninggalkan dunia yang telah kita kumpulkan setengah mati, dan kita menuju kematian, menuju kehidupan yang kekal abadi.

Maka dari itu marilah kita segera bertobat kepada Allah, mumpung kita masih ada kesempatan hidup. Marilah kita segera perbanyak memohon ampunan Allah atas segala dosa-dosa kita. Segalah hal yanag akan menjadi tanggungan kita yaitu kesalahan, kekeliruan, dosa-dosa kita kurangi sedikit demi sedikit , lalu kita gantikan dengan berbuat amal kebajikan, amal soleh yang Allah ridoi. Agar kita bisa menjadi manusia yang beruntung di sisi Allah, agar  kita memperoleh keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Agar saat kita bertemu menghadap Allah tidak disambut dengan kemarahan dan kemurkaan, akan tetapi disambutnya dengan gembira penuh suka cita oleh Allah, Janganlah kita menunda-nunda waktu yang masih ada, Janganlah kita menyia-nyiakan sisa hidup kita dengan hal-hal yang akan mencelakakan kita.

Allah swt berfirman di dalam QS Ali Imran ayat 135 yaitu :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ [٣:١٣٥]

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar