Selasa, 28 April 2015

HIJAB ANTARA HAMBA DAN KHALIQ

Barangsiapa orang yang merasa dapat berhungan kontak langsung dengan Allah, tanpa ada yang menghalanginya, maka ia telah mencapai ke tingkat dan martabat makrifat. Hati nuraninya mampu menembus hijab kegelapan antara dirinya dengan Allah. 

Bagi yang belum sampai kea rah itu berarti hati nuraninya masih tertutup oleh hijab hitam pekat termasuk di dalamnya bermacam-macam kotoran yang melekat bahkan menutupi jaringan syafar kalbu si hamba. 

Akibatnya tidak mampu melihat Allah. Untuk menyingkap tabir hijab, maka diperlukan kekuatan rohani dirinya sendiri yaitu dengan keimanan yang bersih, ikhlas yang jernih dan jihad yang sungguh-sungguh. 

Apabila makrifat sang hamba telah mencapai tingkat kesempeurnaan maka ia akan mampu menyingkap hijab yang menutupi antara dirinya dengan Allah. Dan ini tentunya hanya karunia Allah yang telah diberikan kepadanya. 

Allah Maha mengetahui lagi Maha memelihara hamba2Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha melihat.

Nabi saw bersabda neraka itu diliputi dengan hal-hal yang disukai nafsu, sedangkan surga diliputi oleh hal-hal yang tidak disenangi hawa nafsu 
( HR Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ). 

Menurut Imam Nawawi maksud dari Hadits tersebut adalah seseorang tidak akan sampai ke surga kecuali dengan menempuh beberapa kecapaian. Dan tidak akan masuk neraka kecuali dengan mengikuti kehendak nafsunya sendiri. 

Barangsiapa dapat menerobos penghalang surg atau penghalang neraka maka maka ia akan masuk ke dalam surga atau masuk ke neraka .



Nabi saw menyatakan bahwa ada empat hal manusia itu bisa celaka yaitu 

1. Suka melupakan dosa masa lalu ( dengan berbuat dosa terus ), padahal dosa-dosa itu tersimpan di sisi Allah ; 

2. Suka membangga-banggakan kebaikan yang telah lalu, padahal ia tidak tahu apakan kebaikan itu diterima atau tidak di sisi Allah ; 

3. Dalam urusan dunia ia suka melihat kepada orang yang lebih tinggi ; 

4. Dalam urusan agama ia suka melihat kepada orang yang lebih rendah. 

Allah berfirman, “ Aku menghendakinya ( agar tidak mencintai dunia dan memberikan pertolongan kepadanya dengan taat ), tetapi ia tidak melakukannya, maka aku tinggalkan ia ( tidak memberinya pertolongan ). Dari Hadits ini maka kita dapat menyimpulkan orang akan bahagia bila 4 hal dilakukannya yaitu 

1. Suka mengingat dosa-dosa yang telah lalu ; 

2. Suka melupakan kebaikan yang telah lalu ; 

3. Dalam urusan dunia suka melihat kepada orang lain yang lebih rendah dari dirinya ( agar bersyukur ) ; 

4. Dalam urusan agama melihat terhadap orang yang lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar