Rabu, 13 Juli 2016

SEMUA MANUSIA BERHARAP HIDUPNYA BERBAHAGIA BAIK DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT

SEMUA MANUSIA BERHARAP HIDUPNYA BERBAHAGIA BAIK DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT 
Di Akhirat, Orang Kafir Berharap
Dirinya Muslim  Ibnu Katsir meriwayatkan:
“Ada seorang Mujahidin yang berjuang di negeri Romawi. Ketika melakukan penyerangan di Roma, ia melihat seorang wanita Romawi sedang duduk di dalam sebuah benteng. Ia pun tertarik kepadanya dan mengirim pesan bagaimana cara ia bisa mendapatkannya.
Dia menjawab, ‘Segera setelah engkau menaklukkan daerah ini, kemudian datanglah ke benteng, dan engkau dapat memiliki diriku.’ Segera setelah wilayah tersebut ditaklukkan oleh umat Islam, ia melakukan seperti yang diminta si wanita.
Sejak saat itu, tidak ada pertempuran satu pun yang ia ikuti. Ia hanya berdua dengan si wanita di dalam benteng. Hal ini menyebabkan beberapa sahabatnya sedih dan kecewa. Setelah beberapa saat, mereka pergi ke benteng di mana ia tinggal dengan wanita ini.
Mereka berkata kepadanya, ‘Apa yang terjadi dengan semua Qur’an yang engkau tahu? Apa yang terjadi pada ilmumu? Apa yang terjadi dengan puasamu? Apa yang terjadi dengan jihadmu? Apa terjadi pada shalatmu?’
Dia menjawab, ‘Ketahuilah bahwa saya lupa semua Al-Qur’an kecuali ayat ini:
Orang-orang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).’ (QS. Al-Hijr: 2-3)

Sekarang, saya memiliki kekayaan dan anak-anak bersama mereka.”
HIKMAH DIBALIK KISAH INI ADALAH
1.Orang yang merasa agamanya mendalam, merasa memiliki kelebihan dalam hal agama janganlah berbangga diri, jangan sombong dengan agamanya ;seharusnya bersikap rendah hati.
2. Dia menghujat orang lain, mengritik orang lain, memojokkan orang lain, menyalahkan orang lain, seolah-olah hanya dirinyalah yang paling benar ;
3. Apa yang dimiliki manusia itu hanyalah titipan Allah termasuk diri kita adalah titipanNya. Jadi bila dia mengambil atau mencabut apapun yang telah dititipkannya, maka tidak ada yang mampu menghalanginya .
4, Semua titipan itu kelak akan dimintai pertanggungan jawaban di hadapan Allah , setiap makanan yang masuk ke perut kita, setiap hawa yang dihirup oleh kita, setiap ilmu yang telah kita nikmati, setiap kata yang masuk ke telinga kita setiap harta yang kita rasakan, setiap jabatan yang kita pangku, setiap keluarga yang kita jaga dan pelihara . Itu semua tidak akan lolos dari pertanyaan-pertanyaanNya
5. Mari kita belajar menyikapi hidup ini dari QS Al Hijr 2 – 3  di atas yaitu “Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong),” Maksudnya ini adalah kepada orang2 yang lalai terhadap kepentingan akhiratnya dan lebih mengutamaan kepentingan dunianya.
6. Lalu “maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)” . Maksudnya apa yang telah mereka tanam di dunia maka di akhirat akan memetik hasilnya..  Ingat segala yang ada di dunia tidak akan dibawa mati, semua akan ditinggalkan, kecuali hanya amal yang secuil .

7. Semoga kisah ini dijadian pembelajaran oleh kita semua agar bagamanakah kita menyikapi hidup di dunia ini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar