Kamis, 15 Juni 2017

NIKMAT ALLAH BISA MENJADI ISTIDROJ ALLAH

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.




Wahai saudaraku berhati-hatilah dengan nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada kita. Bila nikmat tersebut salah memanfaatkan maka bisa menjadi istidroj-Nya. 
Sesuatu yang istidroj adalah sesuatu yang tidak mendapatkan berkah dari Allah swt , sesuatu yang tidak ada rido Allah swt . Sehingga bisa jadi itu merupakan sesuatu yang disenangi atau disukai oleh syaitan . 
Contoh bila anda memiliki harta dan dengan harta itu anda berubah menjadi kikir, atau untuk menjalani maksiat dan riba, maka itulah istidroj . 
Bila anda diberi amanah jabatan, lalu dengan jabatan itu anda berbuat untuk memperkaya diri, menzalimi orang lain , itulah istidroj . 
Bila anda memiliki ilmu lalu ilmu itu anda manfaatkan untuk memperkaya diri , untuk menippu orang lain, untuk memanipulasi, maka itulah istidroj dsb.  
Wahai saudaraku bila anda memang orang yang beriman maka hendaklah anda takut dengan istidroj. Bisa jadi bila anda kurang waspada dengan ditambahnya rezeki anda dengan segala kemudahannya lalu anda merasa senang karena segala keinginan anda terpenuhi, bahkan hartanya semakin banyak, sehingga menjadikan anda lupa diri, jauh dari Allah, maka itulah istidroj . 
Selama ini anda senantiasa sehat , dan dengan kesehatan itu anda berbuat semaunya sendiri, sholat nggak pernah dijalankan, zakat , infaq dan sedekah nggak pernah dikeluarkan,  puasa nggak pernah dijalankan , maka itulah istidroj .  
Yang jelas istdroj itu adalah sesuatu yang buruk, tidak ada berkah , rahmat dan rido-Nya, alias yang menjadikan diri celaka , terzalimi. 
Mari kita simak firman Allah swt berikut ini , “  Innamal mu’minuunal ladziina idzaa dzukkiralloohu wajilat quluu buhum wa idzaa tuliyat ‘alaihim aa yaa tuhu zaa dat hum iimaanan wa ‘alaa robbihim yatawakkaluun  . Al laddziina yuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaq naahum yunfiquun .  Ulaaaaika humul mu’minuuna haqqon . lahum darojaatun ‘inda robbihimk wa maghfirotun wa rizqun kariim “   
Yang artinya  “  Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. …  (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. …  Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. “  
QS 8 :  2  -  4  . 
Wahai saudaraku Allah swt memberitahukan kepada kita semua melalui ketiga ayat ini orang bisa dikatakan imannya baik adalah bila  
1. Bila mendengar nama Allah disebutkan, maka bergetarlah hatinya, gemetarlah tubuhnya  
2. Bila dibacakan ayat-ayat Allah, maka keimanannya semakin bertambah  ; 
3. Hidupnya senantiasa bertawakal kepada Allah ;   
4. Sholatnya ditegakkan atau dikerjakan ata dijalankan ; 
5. Harfta yang dimilikinya senantyiasa dinafkahkan ke jalan yang benar ;  
6. Sebagian dari harta bendanya dizakatkan, di infaq qan , disedekahkan kepada orang2 yang membutuhkannya  .  
Wahai saudaraku bila ke enam hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka Allah swt akan semakin menambahkan rezekinya, rahmatNya dan ridoNya serta segala kesalahannya akan dihapuskan dan nsegala dosanya akan diampuni oleh-Nya .  
Semoga saja kita semua termasuk golongan orang2 yang telah dijelaskan oleh QS Al Anfaal ayat 2 – 4  . Aaaaamiin  ….  
Subhanakalloohumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik ….  
Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu  fiikum ……  
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar