Rabu, 30 Agustus 2017

HIKMAH IDUL ADHA

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.


Hasil gambar untuk hewan qurban

Wahai saudaraku tingkatkanlah ketakwaan kita kepada Allah swt. Takwa merupakan salah satu amal yg bisa menyelamatkan kehidupan seseorang dunia akhirat. 

Dengan takwa seseorang bisa menjadi giat mengerjakan segala perintah Allah . Dengan takwa pula seseorang akan mampu menghindari larangan Allah .

Wahai saudaraku banyak2lah bersyukur kepada Allah swt atas segala nikmatNya yg telah diterimanya. 

Rahmat dan nikmatNya hanya akan Allah berikan kepada orang2 yang banyak bersyukur kepadaNya.  Taufik dan hidayah Allah hanya akan dilimpahkan kepada orang2 yang pandai bersyukur .

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad sawsebagai penghormatan kita kepada beliau .  Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah besarta para malaikat-Nya

Wahai saudaraku Hari Raya Idul Adha dikenal sebagai hari raya qurban

Awal terjadinya Qurban ini adalah peristiwa dua hamba Allah swt yaitu seorang ayah Nabi Ibrahim harus menyembelih anaknya Nabi Isma’il as .

Sugguh betapa  beratnya ujian yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim as. Siapa orangnya yang tahan dengan ujian ini, anak yang dipelihara sejak dari buaian sampai remaja.

Setelah menginjak masa remaja lalu ada perintah untuk disembelihnya , walaupun perintah itu melalui mimpi  .

Awalnya beliau merasa ragu apakah hal ini hanya mimpi kosong saja , lamunan atau hayalan saja. 

Maka beliau berdiam diri saja. Namun di malam berikutnya beliau bermimpi lagi dan sama pula mimpinya.

Walau masih dalam keraguan beliau lalu memanggil anaknya Nabi Isma’il as dan menjelaskan mimpi tersebut.

Dan sungguh tegarnya sang anak Nabi Isma’il menjawab penjelasan ayahnya yaitu agar pesan mimpi itu secepatnya untuk dilaksanakan.

Semoga dengan keikhlasan masing – masing antara ayah dan bapak Allah akan menjadikan mereka orang yang baik dan penyabar .

Dan benar saja apa yang dikatakan nabi Isma’il tersebut ternyata semua itu hanya ujian dari Allah swt. 

Akhirnya karena keikhlasan mereka berdua, maa kurban digantikan dengan seekor binatang sembelihan.

Wahai saudaraku kurban adah pengabdian suci , juga merupakan ujian terhadap ketabahan dan kekuatan iman seseorang untuk mencapai sesuatu yang besar.

Setiap suatu keberhasilan itu bisa terwujud bila diperjuangakan. Dan perjuangan itu akan terlaksana namun harus ada pengorbanan. Tidaklah dikatakan pejuang bila tidak mau berkorban .

Manusia tidak akan menemukan kebahagiaan bila tidak ada pengrbanan . Pengorbanan tidak akan sia – sia demi perjuangan untuk meraih kebahagiaan  .

Allah swt berfirman di dalam QS Al Ankabut [ 29 ] : 2  -  3  yag artinya
Ayat  ( 2 )   “ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Wahai saudarau melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita bahwa kita tidak cukup hanya mengaku telah beriman saja. Tanpa melalui ujian dari-Nya  .

Allah swt akan memberikan berbagai macam ujian kepada kita diantaranya adalah  berhijrah dari sikap dan prilaku buruk menjadi baik ,  

berjuang di jalan Allah , menolak, menahan atau mengendalikan hawa nafsu ,  bisa juga tertimpa musibah baik pada harta ataupun jiwa ,  melaksanakan ketaatan dll .

Dengan ujian ini tujuannya adalah agar Allah dapat memahami siapakah orang yang ikhlas dan orang yang munaik  , orang yang yakin dalam menjalankan agamanya dan orang yang ragu dll.

Setiap ujian yang diberikan Allah itu tidak akan melebihi setiap kemampuan dan kesanggupan hambaNya .  Jadi jelaslah ujian yang dating kepada manusia itu berbeda – beda .

Bila telah dianggap lulus ujiannya , maka Allah baru memberikan hadiah atau balasan yang setimpal atas  bobotnya ujian tersebut. Semakin berat ujian maka pahalanya semakin besar .

Kurban adalah salah satu bentuk ujian orang yang berharta lebih pada hari Raya Idul Adh ha dan hari tasyrik , apakah mereka mau melaksanakannya atau tidak .

Ayat  ( 3 )   Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta “.

Wahai saudaraku ujian dan cobaan itu bukan hanya menimpa kita saja , namun Allah lakukan juga terhadap orang – orang sebelum kita , salah satunya adalah nabi Ibrahim as dan nabi Ismail as.

Bukan hanya nabi – nabi saja termasuk orang lainpun akan sama diujinya .

Oleh karena itu kita jangan berkecil hati bila kita dicoba dengan kesusahan hidup , kesulitan mencari penghidupan atau rezeki, dikasih musibah atau penyakit .

Tetaplah kita istiqamah beribadah dan bekerja sesuai dengan kemampuan masing – masing sambil berikhtiar agar apa yang dialami itu segera sembuh atas izin dan rido Allah.  Aaaaamiin


Subhanakalloohumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik …….  

Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu  fiikum ……  
Wassalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar