Rabu, 25 Juli 2018

SUDAH TAHUKAN ANDA SIAPAKAH LATA DAN UZZA ?


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Mungkin semua orang tahu, lLATA dan UZZA itu adalah nama-nama patung berhala
yang disembah orang-orang kafir di zaman jahiliyah.

Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwa sebelumnya Lata adalah nama seorang yang sangat shalih dan dermawan. Dia biasa menyediakan makanan dari tepung gandum bagi orang-orang yang menunaikan haji.

Setelah dia meninggal, orang-orang sering berkumpul di samping kuburannya untuk mengenang kebaikan dan kewaliannya. 

Bahkan mereka membuatkan patung sebagai pengagungan atas kelebihan yang pernah dilakukannya.

Seiring dengan perjalanan waktu, bibit syirik khafy ini pun tumbuh dan mekar, bercabang-cabang, mengakar dan berkembang biak menjadi syirik jaly.

Mereka telah berpengharapan penuh dengan menyembah patung Lata, tak lagi sekedar kumpul-kumpul mengenang kewaliannya.

Bila kita tarik benang merah ke masa sekarang, gambaran serupa banyak bertebaran di sekitar masyarakat kita. 

Orang-orang ahli tarekat dan mereka yang cenderung kepada faham tasawuf kerapkali melakukan ziarah kubur, terutama kuburan wali songo. 

Ziarah kubur itu tidak dilarang. Bahkan walnya memang dilarang oleh Allah, tapi setelah Rasulullah bermohon kepada Allah . 

Dan menanyakan mengapa Rasulullah saw memohon seperti itu , maka diutarakanlah tujuan dari ziarah kubur tersebut, dan akhirnya Allah menyetujuinya.

Namun di dalam kenyataannya tidak seperti yang Rasulullah saw harapkan, bahkan semakin kesini semakin rusak, menyimpang dari tujuan ziaran.

Tujuan ziarah adalah agar pertama mendoakan siapa yang diziarahi. Kedua apa pesan yang diziarahi tersebut. Ketiga agar kita manusia ingat bahwa suatu saat akan menyusul seperti dia.

Kenyataannya justru yang diziarahi itu diminta untuk memohonkan kepada Allah agar maksud dan tujuannya segera berhasil [ namun tidak semua seperti i8tu, namun kebanyakan memang seperti itu seperti yang dagang ingin laris, ingin jadi pedagai negeri sipil, ingin naik jabatan , suapaya diasihi banyak orang dll ]

Contoh sederhana. di setiap malem Jumat Kliwon banyak orang yang berziarah ke kuburan Sunan Gunung Jati Cirebon [ dikenal dgn nama Syekh Syarif Hidayatullah ].

Pesan beliau sebeum meninggal yaitu ISUN TITIP TAJUG , FAKIR , MISKIN  DAN BOCAH YATIM [ Aku titip Tajug ( rumah Allah  kecil atau besar ) , fakir , miskin dan anak yatim .

Secara luas yaitu beliau agar siapapun yang berkunjung ke tempat beliau sepulang dari ziarah agar :

1. Hidupkanlah rumah / tempat ibadah yang dekat dengan rumah pengunjung dimana dia tinggal , berjamaahlah disana . Tapi nyatanya tidak dilakukan .

2. Banyak - banyak bersedekah kepada fakir miskin , tapi kenyataannya semakin kaya semakin kikir , semakin tidak ada rasa peduli. Ada rasa pedulinya bila mereka sangat membutuhkan batuan dari fakis miskin, bila kebutuhannya sudah ternenuhi, kembali cuek , masa bodoh .

3. Tolonglah anak2 yatim . Tapi nyatanya bila ada anak yatim mereka banyak yang memandang sebelah mata , bahkan bila anak2 yatim mendekat segera diusirnya dengan cara kasar [ membentaknya ] supaya tidak datang2 lagi kepada mereka.

Itu baru satu contoh Salah satu dari Waliyullah . Belum mereka yang berziarah ke makam Bung Karno , Gus Dur , Habib Husen Abu Bakar Al Idrus dll.

Betapa tipisnya akidah tauhid mereka ! Betapa dekat perbuatan mereka dengan syirik khafy dan syirik jaly.

Gambaran lain yang menunjukkan sisi kelemahan akidah, adalah begitu maraknya praktek perdukunan dan tayangan-tayangan penuh kesyirikan di televisi serta media cetak yang gemar memberitakan kisah-kisah misteri di tengah masyarakat kita. 

Begitu mudah mereka percaya dengan cerita-cerita tersebut. 

Padahal dalam satu hadits, Rasulullah saw sudah memperingatkan, siapa yang datang ke dukun dan membenarkan perkataannya, maka shalat orang tersebut selama 40 hari tidak diterima.

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar