Minggu, 25 Agustus 2019

RIBA ADALAH DOSA BESAR DAN BAHAYANYA


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
  
Wahai saudaraku banyak sekali ayat – ayat Al Qur’an dan Hadist – hadist Nabi saw yang menjelaskan tentang larangan memakan riba , besarnya dosa dan akibat buruk yang ditimbulkannya .

Allah swt berfirman yaitu ,

“ Al ladziina ya’ kuluunar ribaa laa yaquumuuna ilaa kamaaya qaumul ladzii yatakhab bathuhusy syaithaani minal massi “   Yang artinya  “ Orang – orang yang makan ( mengambil ) riba , tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran ( tekanan ) penyakit gila “  
QS Al Baqarah [ 2 ] :  275

Wahai saudaraku di hari Kiamat kelak orang yang memakan riba seperti kesetanan karena penyakit gila dan celaka .

Nabi saw bersabda, 
“ Riba itu ada tujuh puluh jenis ( bab ) , dan riba yang plaing rendah adalah seperti orang yang berzina dengan ibunya “  
HR Baihaqi .

Nabi  saw bersabda , 
“ Riba itu dosanya ada tujuh puluh macam, dosa yang paling ringan adalah seorang lelaki yang berzina dengan ibunya “  
HR IBnu Majjah dan Baihaqi .

Wahai saudaraku orang yang mejalani riba itu dkenalnya sebagai lintah darat , pemakan darah manusia .

Menjalani riba itu memang cari uang dengan cara mudak namun resiko yang dihadapinya amat besar keburukannya dan dosanya .

Salah satu penyakit yang ditampakkan oleh Allah bagi periba adalah mereka tidak ada rasa peduli, belas kasihan terhadap korbannya .

Bahkan bila bertindak maka tindakannya itu lebih buas daripada harimau dan lebih rakus dari kera.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar