Sabtu, 16 November 2019

MENYADARKAN KYAI SAKTI PILIH TANDING .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
                                             
Di daerah Sumedang ada seorang santri jebolan dari Podok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya . Namanya adalah bapak Etje Jusardi .

Bapak Etje menceritakan bahwa di daerahnya itu ada seorang ulama yang sakti mandraguna tanpa pilih tanding . Namanya adalah Kyai Jured . 

Kyai Jured ini sudah tahu ketenaran tentang Pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya itu adalah Abah Anom . Sampai kesaktian Abah Anom itu dikenal kemana – mana ., sampai juga ke luar negeri .

Pesantren Abah Anom ini memiliki jutaan pengikut . Dan perkembangan pesantren ini sangat pesat setelah diurus oleh beliau. Karena sebelum beliau mengurus pesantren ini , yang mengurusnya adalah ayahnya sendiri yakni Kyai Abdullah Mubarrak atau dikenal dengan sebutan Abah Sepuh .

Kyai Jured itu ada rencana ingin menguji karamah yang dimiliki oleh Abah Anom sesuai dengan kesaktian yang telah dimilikinya. 

Dan waktu yang telah ditentukan tiba , lalu ia membawa 70 santrinya ke tempat Abah Anom . Sesampainya di tempat tersebut Kyai Sakti itu menyebarkan santrinya ke sekitar pesantren Suryalaya  , ia sendiri berjalan menuju pesantren tersebut.

Saat akan memasuki halaman pesantren ternyata Abah Anom sudah berdiri di gerbang pesantren menunggu untuk menyambut kedatangannya . Di hati sang Kyai Jured itu agak kaget  apalagi Abah Anom mengajak masuk dan meminta agar seluruh santrinya diajak makan bersama jangan sampai para santri yang dibawanya itu kelaparan . Tempat untuk makannya sudah disediakan di Madrasah .

Di dalam madrasah Kyai Jured memuji Abah Anom dengan pesantrennya yang amat luas dan indah tapi diselipi kritik secara halus tentang kekurangan pesantrennya yaitu tidak adanya burung Cendrawasih yang bulunya sangat indah dan terkenal.

Abah Anom hanya mesem saja sambil menjawab “ Benar apa yang dikatakan pak Kyai “ .

Sesuatu yang diluar jangkauan daya nalar manusia . Tak lama kemudian seekor burung Cendrawasih datang melayang – layang di udara di sekitar pondokan itu , hinggap dari pohon ke pohon .  Kejadian ini semakin membuat terpesonanya Kyai Sakti tersebut.  Subhanallah .
Dan ada yang lebih aneh lagi yaitu nasi yang di bakul nasi , yang diambili oleh 70 santrinya untuk dimakan , tidak pernah habis .  Hal ini mengingatkan pada zaman Rasulullah saw yaitu setelah selesai berperang ada yang seseorang ingin menjamu Rasulullah saw maka diajaklah mampir ke rumahnya. Rasulullah saw pun setuju , lalu mengajak semua anak buahnya untuk singgak ke rumah orang itu. Dan orang itu bingung bagaimana nanti sampai di rumah, pesediaan yang ada juga paling hanya cukup untuk 3 – 4 orang , sekarang pasukan Rasulullah saw dibawanya semua , tapi ia tetap berjalan sambil diliputi kebingungan.
Seampainya di rumah itu Rasulullah saw bertanya mana makanan untuk ku , bawa kesini semua. Lalu dibawalah semua makanan untuk beliau. Setelah tidak ada lagi yang tersisa barulah Rasulullah saw memerintahkan pasukannya untuk mengambil makanan sesukanya untuk dimakan. Aneh sudah diambil oleh semua pasukannya , makanan itu masih juga ada sisa , dan barulah beliau mengambil secukupnya untuk dimakan . Subhanallah .

Kyai itu mulai bertambah lagi kekagumannya terhadap Abah Anom , dan sadar bahwa kesaktian yang dia miliki dibandingan dengan kesaktian Abah Anom tidak ada apa apanya .  Abah Anom yang nama aslinya adalah Syekh Akhmad Shohibul Wa’fa Tajul Arifin ini adalah pengikut toriqoh Qodiriyah dan Nqsabandiyah .

Benarlah ada ungkapan bahwa di atas langit itu masih ada langit . Akan tetapi Kyai Jured ini masih juga penasaran dan tak mau kalah begitu saja .  Setelah mereka makan semua kemudian Kyai Jured ini metelakkan kopiahnya yang telah diisi dengan ilmunya. Oleh para santrinya diangkat ternyata tidak terangkat , maka Kyai Jured itu memohon dengan hormat agar Abah Anomlah yang mengangkatnya .

Kemudian Abah Anom menepuk kopiah itu , lalu kopiah itu loncat melayang layang di atas hadirin yang ada pada waktu itu, maka ia kalah lagi . Subhanallah .

Kemudian Kyai Jured itu mengeuarkan batu yang sudah disediakan sebelumnya, lalu batu itu dipukul dengan kekuatan penuh dan batu itu terbelah menjadi dua . Dan kedua belahan batu itu diserahkan kepada Abah Anom dan Abah Anom diminta memukul batu itu seperti apa yang telah dilakukannya .

Abah Anom menjawab , “ Abah tidak bisa apa apa. Yang bisa melakukan hal itu hanya Allah . Baiklah Abah akan minta kepada Allah , itupun kalau diizinkan . Selanjutnya batu tersebut diusap oleh Abah Anom, dan dengan usapan tersebut akhirnya batu itu meleleh atau berubah menjadi air. Subhanallah.

Kyai Jured itu juga masih penasaran karena kesaktiannya itu masih juga belum bisa mengalahkan kesaktian Abah Anom .

Ia memanggil salah seorang santrinya untuk mengambikan buah kelapa yang telah dibawa dari daerahnya sendiri . Ia meminta Abah Anom agar mengambil ikan yang ada dalam kelapa tersebut, lalu ia jelaskan bentuk dan sifat ikan tersebut .
Abah Anom menjawab , Masya Allah , apa sih maksud Kyai meminta kepada saya ini terlalu berlebih – lebihan ? Abah gak bisa apa apa . Seharusnya minta  kepada Allah jangan meminta kepada Abah . Karena hanya Allah saja yang bisa mewujudkannya , karena hanya Dia Yang Maha Berkehendak dan Berkuasa.

Namun Kyai Jured itu tidak peduli dengan ucapan Abah Anom dan tetap memaksa beliau untuk melakukannya.

Abah Anom menjawab , Baiklah kalau begitu, kita memohon kepada Allah . Mudah – mudahan Allah mengabulkan kita . Setelah berdoa beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah  menjadi dua. Dan dengan izin Allah di dalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan penjelasan Kyai Jured . Subhanallah .
Selanjutnya ada kejadian aneh lagi entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada ketepel dan ketepel  itu diarahkan atau ditembakkan ke langit -- langit madrasah . Sungguh diluar jangkauan akal muncullah burung – burung putih dari langit langit madrasah tersebut dan jatuh di hadapan Kyai Jured . Subhanallah .

Setelah kejadian itu Kyai Jured itu menangis di pangkuan Abah Anom dan meminta maaf atas kelancangan dan kesombongannya serta kesalahannya terhadap Abah Anom.

Dan ia meminta agar Abah Anom dengan ikhlas menerimanya untuk menjadi muridnya menjadi seorang pengamal Toriqot Qodiriyah dan Naqsyabandiyah .

Abah Anom meneimanya dengan ikhlas apa yang diminta oleh Kya Jured itu, dan mulailah diajarkan dzikir yang biasa dijalankan dalam Toriqot tersebut dengan cara ditalqin. Dan pada saat ditalqin oleh Abah Anom , Kyai Jured itu menangis di pangkuan Abah Anom sampai tertidur. Anehnya saat bangun sudah ada di masjid. Subhanallah .

Wahai saudaraku dari kisah di atas kita bisa ambil pelajaran bahwa mencari ilmu bila sudah salah langkah maka ilmu yang datang bukan ilmunya Allah tapi ilmunya setan . Dan kita tahu selama dunia masih ada ,  setan itu akan selalu menyesatkan manusia .

Masih banyak di zaman sekarang ini orang banyak belajar , tapi ujung – ujungnya bukan belajar untuk menyempurnakan amal ibadah, tapi belajar agar memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan orang biasa, katakan saja memiliki karamah  .

Karena awalnya sudah salah niat maka dalam perjalanannya juga salah terus akhirnya memperoleh hal yang buruk walaupun menurut dirinya itu baik.

Wahai sadaraku  marilah kita belajar agama saja , dikaji lebih dalam tentang Islam. Karena semakin Islam dikaji lebih dalam maka akan terasa semakin indah , semakin mendekatkan diri kita kepada Allah, semakin tidak menghargai dunia dengan segala kesenangannya, dan mulai fokus untuk mempersiapkan bekal kehidupann akhiratnya. Kenapa seperti itu ?

Karena menyadari bahwa dunia ini hanyalah sementara, hanya sesaat, hanya tipuan yang bisa membuat lupa diri. Untuk itulah kita membenci dunia dan kebencian itu digantikan dengan secercah harapan yaitu rido Allah , bukan surga dan bukan pula neraka, sekali lagi RIDO ALLAH .

Semoga saja kita semua mendapatkan rido Allah , sehingga keberadaan kita di dunia ini semakin diridoi oleh Allah swt. Insya Allah Aaaaamiin.
                                             
Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar