Rabu, 25 Desember 2019

TAHU PURA PURA NGGAK TAHU .



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Di zaman sekarang teknologi semakin maju , namun sayang akhlak dan moralnya semakin mundur.

Banyak orang pandai namun sayang kepandaiannya itu hanya untuk sendiri saja, untuk memperkaya diri , tak mau berbagi dengan yang lain.

Punya ilmu, pengamalannya kurang, mau berbagi tapi harus dibayar yang bisa membebani orang lain.

Dunia akhirat itu faham namun tetap saja yang difikirkan siang malam itu hanya dunia, akhiratya diabaikan.

Mati itu tahu dan pasti terjadi, namun sayang masih banyak yang tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya .

Solat itu harus dikerjakan , namun masih banyak yang mengaku beragama Islam , solatnya masih dilalaikan.
Sedekah itu tahu sebagai pembersih dan pembuka rezeki namun sayang masih berat untuk mengeluarkannya .

Sudah tahu gunjing dan ghibah itu akan merusak amalnya sndiri, namun sayang mamsih banyak yang mengerjakannya, bahkan sangat menikmatinya .

Mempersekutukan Allah itu berarti memusuhi Allah, tapi tetap juga dikerjakan.

Solat, sedekah,puasa dijalankan tapi masih mencari kekuatan dari selain Allah, ada yang sama tempat yang dianggap kramat, pada benda benda yang dianggap memiiki kekuatan.

Budaya itu memang harus dilestarikan, jangan dimatikan, bahkan harus ditumbuh kembangkan, namun yang sekiranya menjurus pada kemusyrikan itu seharusnya ditinggalkan.

Al Qur'an tak pernah disentuh apalagi dipelajari isinya, tapi kitab Parimbon, kitab ilmu falak rajin dipelajari.dan kitab ajaran nenek moyang tetap ditekuni, karena takut terkena kutukan bila tidak diteruskan .

Agama sudah banyak dilalaikan, bahkan hanya digunakan untuk mencari duniawi, hukum bisa diperjual belikan , keadilan hilang , ketentraman hilang yang ada resah, khawatir, gelisah, was - was dan takut selalu membayangi diri.

Para ulama yang berbobot sudah Allah mulai ambil satu persatu . Sedangkan meninggalnya seorang alim itu sama dengan meninggalnya seribu orang biasa.

Apakah rahmat dan berkah mulai dicabut oleh Allah ? Kalau iya , waouw ngeri deh jadinya .

Si kaya menikmati kekayaannya, si miskin menikmati keluhannya . Si pandai menyalah gunakan kepandaiannya, si bodoh menikmati kebodohannya, tidak mau belajar, dengan alasan tidak ada biaya untuk belajar.

Para penguasa terancam dengan jabatannya, rakyat biasa terancam dengan kelaparannya, kesengsaraannya .

Semoga saja Allah masih tetap memberikan kekuatan kepada kita semua agar kita tetap istiqamah dalam kebenaran yang HAQ , tetap menjaga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt.

Dan bagi mereka yang sudah mulai menjauhi bahkan melupakan Allah, semoga Allah membolak balikkan hati mereka agar kembali ke jalan Allah. Aaaaaamiin.

 

Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar