Selasa, 05 Februari 2013

APA JADINYA KALAU BERAMAL AGAR TERKENAL

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Para sahabat sekalian sebagaimana kikta ketahui bersama bahwa tugas kita di dunia itu mengabdi /beribadah  kepada Allah. Tugas ini harus dilakukan dengan dua arah. Arah vertikal yaitu mengabdi kepada Allah ( hubungan antara diri pribadi dengan Allah ) dan horizontal  yaitu mengabdi kepada Allah dalam kaitannya hubungan antar sesama makhluk Allah. Yang kesemuanya itu berdasarkan aturan main yang telah ditetapkan oleh Allah melalui KitabNya ( Al Qur'an ) dengan mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh utusanNya Nabi Muhammad saw (Al Hadits).

Di dalam pelaksanaannya walaupun aturan sudah diberikan, tetapi terkadang banyak terjadi silang pendapat tentang aturan main tersebut, yang mungkin saja apa yang telah dijalaninya itu merasa paling benar ( tapi ingat benarnya menurut siapa ? ). Makanya kalau masih bersikukuh benarnya menurut masing-masing, coba kembali ke induknya yaitu Al Qur'an dan Al Hadits. Kalau sudah dilaksanakan,masih tetap saja begitu, maka  tidak usah dipertengkarkan, silahkan ibadahnya jalani masing-masing menerut apa yang telah diketahuinya, asalkan jangan saling menjatuhkan, bahwa apa yang dijalaninya itu merasa paling benar. Jadikan perbedaan itu sebagai romantika hidup. Karena ibadah yang kita jalani ini yang bisa menilai salah/benar nya hanya Allah swt. Baik buruknya yang menanggung adalah si pelaku itu sendiri.

Mengapa kita diperintahkan beribadah kepada Allah ? Karena Allah telah memberikan tugas kepada kita semua,dan telah menjanjikan apa yang dikehendaki hamba2Nya , dan Dia akan memberikan imbalan kepada kita semua sesuai dengan apa yang telah dijalaninya selama kita hidup di dunia. Oleh karena itu, kita ini sedang berlomba/ berkopetensi/bersaing untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya agar bekal yang kita bawa ini bisa menyelamatkan dan membahagiakan kita kelak di akhirat. Segala apa yang di dunia ini mari kita jadikan sebagai ladang kita di dalam beramal, berbuat kebajikan yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Allah swt. sehingga Allah akan semakin menambahkan ridoNya kepada kita semua., jangan sampai apa yang telah kita kumpulkan di dunia ini, sampai di akhirat itu tidak bermanfaat sama sekali. Baik  yang beramal/berbuat kebajikan atau katakan sebagai orang yang beriman maupun yang terjadi sebaliknya, tetap saja manusia itu selalu dalam kerugian.

Bagi mereka yang banyak berbuat kebajikan merasa rugi, karena tidak bisa menambah amal kebajikannya, kalau pun boleh mereka minta dihidupkan atau dikembalikan lagi ke dunia untuk berbuat kebaikan yang lebih banyak lagi agar kenikmatan yang telah mereka dapat itu bisa bertambah, lebih dari apa yang telah mereka terima saat ini.   Sebaliknya yang mengingkari, mendustakan, memperolok-olok Allah, KitabNya, RasulNya dll, mereka pun merasa rugi karena apa yang dialaminya adalah hanyalah azab dan siksa yang kekal. Oleh karenanya mereka minta kebijakan Allah agar bisa dikembalikan lagi ke dunia untuk bertobat, dan berbuat kebajikan serta akan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Dengan harapan mereka bisa terangkat atau dipindahkan dari tempat yang paling buruk itu. Mengapa demikian ? Karena keadaan mereka hidup tidak matipun tidak. Dikatakan hidup mereka tidak bisa bertobat untuk merobah diri dan dikatakan mati pun tidak karena mereka merasakan panasnya api neraka, siksa yang dialaminya dan azab yang dideritanya, kekal selama-lamanya.

Oleh karena itu kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas semua yang diberikan kepada kita terutama nikmat hidup. Marilah kita manfaatkan sisa-sisa umur kita untuk berusaha jangan menjadi orang yang rugi, apabila kita belum memulainya, marilah kita mulai dari sekarang, apabila pelaksanaannya masih dalam keragu-raguan, marilah kita tanamkan keyakinan kepada diri kita, kalau kita merasa kotor , marilah kita bersihkan dan sucikan agar kotoran itu bisa terbuang. ,apabila selama ini kita jalannya selalu menyimpang dari ketentuan Allah, marilah kita kembali ke jalan yang lurus, suatu yalan yang benar-benar diridoi oleh Allah, karena waktu yang sudah terlewat tidak bisa ditarik kembali. Sekali lagi janganlah kita menjadi orang yang rugi. Bagaimanakah caranya ? Caranya berimanlah kepada Allah,kepada hari akhir, kepada para malaikatNya, pada kitab-kitabNya, kepada para utusanNya, kepada ketetapanNya, taatilah semua aturannya, dengan sesama hamba Allah berusaha saling mengingatkan, dan saling menegakkan kebenaran yang Haq menurut Allah dan bersabar di dalam segala hal, karena dunia ini adalah tempatnya ujian kita, cobaan kita, dan gudangnya masalah yang harus kita selesaikan oleh diri kita masing-masing.

Sebagaimana Firman Allah dalam Q.S Al Asr 103 : 1 - 3 yang berbunyi  :

Wal ashri  innal insaana lafii husrin  illalladziina aamanuu wa 'amilush shoolihaati , watawa shoubil haqqi , watawaa shoubishobri "  yang artinya  : Demi masa . Sungguh manusia dalam kerugian  .  Kecuali orang-orang yang beriman (mengerjakan kebajikan), serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran "

Barakallaahufiikum ............salam santun dari kami untuk para sahabat semua...........semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah tertutup dan terkunci...........Andaikan ada salah kata atau tulis, maka itu adalah kesalahan kami dan.....Ya Allah kami minta maaf atas hal itu.........Dan marilah kita bersama-sama menbersihkan dan mensucikan hati ,jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah  Muhammadurrasuulullaah  Allahu  Akbar  Subhanallaah  Subhanakallaahumma  wabihamdika  asyhadu alla ilaaha illa  anta  astaghfiruka  wa'atuubu ilaik

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar