Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Apabila kita mau beramal menunggu waktu senggang, adalah timbul dari hati tang bodoh. Sifat orang yang dungu adalah orang yang suka mempermainkan waktu, dan bermain-main dengan waktu, dengan cara menunda amal atau menomor duakan amal, sehingga amal ibadahnya tertunda oleh waktu yang sempit. Atau menghabiskan waktu untuk kepentingan lain sehingga waktu beramal hilang.
Orang yang beramal dengan menunggu waktu senggang sama halnya dengan orang yang dipermainkan oleh waktu.. Menunda-nunda waktu beribadahj karena kesibukkan pekerjaan yang bersifat duniawi, terkadang membuat orang kehabisan waktu untuk beribadah. Akibatnya pekerbangan ibadahnya menurun. Ibadanh yang tertunda disamping akan merugikan diriorang itu sendiri juga merusak amalnya sendiri, marena tidak diamalkan tepat waktunya.
Waktu manusia, dikejar oleh usia. Karena banyak waktu yang tersita untuk kesibukan duniawi berarti untuk keperluan ukhrowi sangat sedikit, maka yang terjadi adalah usianya makin bertammbah akan tetapi amalnya menjadi berkurang. Jadi menghabiskan waktu untuk duniawi berarti mengurangi waktu untuk ukhrowi. Oleh karena itu sesungguhnya manusia itu berpacu dengan usia, sedangkan usia itu diakhiri dengan maut. Memang untuk menghadapi kesibukan dunia sungguh banyak menyita waktu akan tetapi orang yang kehilangan waktu beramal ibadah berarti mengalami kerugian di dunia dan di akhirat.
Janganlah terlalu mengejar dunia, dan jangan pula meninggalkan akhirat. Dunia dan akhirat sama-sama dikejar. Namun demikian yang harus dimenangkan atau dilebihkan adalah untuk hidup di akhirat.Sebab itulah tujuan manusia yang terakhir, termasuk juga kita semua. Apabila ketetapan batas waktu kontrak kita di dunia sudah habis, maka segala apa yang telah kita kumpulkan akan ditinggalkan, keluarga juga ditinggalkan termasuk kedudukan yang masih dijabatpun ditinggal.
Allah swt telah mengingatkan kita semua agar kita tidak mengalami kejadian seperti yang difirmankan olehNya dalam Q.S. Al A'la 87 : 16 - 17 yang artinya sebagai berikut "Akan tetapi kamu lebih banyak memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal"
Barakallaahufiikum...........salam santun dari kami untuk para sahabat semua..........semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua dan dapat diambil hikmmahnya serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup dan terkunci............Andaikan ada tulisan atau kata yang salah, itu mutlak kesalahan dari kami dan...........Ya Allah ampunilah kami atas hal itu.........Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan bersama-sama mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah. saw . Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atuubu ilaik.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakaatuh..
Apabila kita mau beramal menunggu waktu senggang, adalah timbul dari hati tang bodoh. Sifat orang yang dungu adalah orang yang suka mempermainkan waktu, dan bermain-main dengan waktu, dengan cara menunda amal atau menomor duakan amal, sehingga amal ibadahnya tertunda oleh waktu yang sempit. Atau menghabiskan waktu untuk kepentingan lain sehingga waktu beramal hilang.
Orang yang beramal dengan menunggu waktu senggang sama halnya dengan orang yang dipermainkan oleh waktu.. Menunda-nunda waktu beribadahj karena kesibukkan pekerjaan yang bersifat duniawi, terkadang membuat orang kehabisan waktu untuk beribadah. Akibatnya pekerbangan ibadahnya menurun. Ibadanh yang tertunda disamping akan merugikan diriorang itu sendiri juga merusak amalnya sendiri, marena tidak diamalkan tepat waktunya.
Waktu manusia, dikejar oleh usia. Karena banyak waktu yang tersita untuk kesibukan duniawi berarti untuk keperluan ukhrowi sangat sedikit, maka yang terjadi adalah usianya makin bertammbah akan tetapi amalnya menjadi berkurang. Jadi menghabiskan waktu untuk duniawi berarti mengurangi waktu untuk ukhrowi. Oleh karena itu sesungguhnya manusia itu berpacu dengan usia, sedangkan usia itu diakhiri dengan maut. Memang untuk menghadapi kesibukan dunia sungguh banyak menyita waktu akan tetapi orang yang kehilangan waktu beramal ibadah berarti mengalami kerugian di dunia dan di akhirat.
Janganlah terlalu mengejar dunia, dan jangan pula meninggalkan akhirat. Dunia dan akhirat sama-sama dikejar. Namun demikian yang harus dimenangkan atau dilebihkan adalah untuk hidup di akhirat.Sebab itulah tujuan manusia yang terakhir, termasuk juga kita semua. Apabila ketetapan batas waktu kontrak kita di dunia sudah habis, maka segala apa yang telah kita kumpulkan akan ditinggalkan, keluarga juga ditinggalkan termasuk kedudukan yang masih dijabatpun ditinggal.
Allah swt telah mengingatkan kita semua agar kita tidak mengalami kejadian seperti yang difirmankan olehNya dalam Q.S. Al A'la 87 : 16 - 17 yang artinya sebagai berikut "Akan tetapi kamu lebih banyak memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal"
Barakallaahufiikum...........salam santun dari kami untuk para sahabat semua..........semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua dan dapat diambil hikmmahnya serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup dan terkunci............Andaikan ada tulisan atau kata yang salah, itu mutlak kesalahan dari kami dan...........Ya Allah ampunilah kami atas hal itu.........Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan bersama-sama mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah. saw . Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atuubu ilaik.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakaatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar