Sabtu, 23 Februari 2013

BERSIHKAN HATI DARI SIFAT TERCELA


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia

Tidak bisa dipungkiri, setiap manusia dalam kehidupannya ingin diperhatikan, ingin dikasih sayangi, ingin dicukupi segala sesuatunya, ingin ditolong disaat terkena musibah, ingin dilindungi disaat ada mara bahaya, ingin dikabulkan segala hajatnya, ingin dibahagiakan……oleh Allah.

Akan tetapi Allah pun berjanji akan memenuhi apa yang diinginkan para hambaNya sesuai dengan kehendakNya, dengan bijaksana dan adil. Itupun kalau si hamba mau mendekati Allah. Kalau kita ingin mendekati Allah, maka usahakan jiwa kita dibersihkan, hilangkan sifat-sifat yang tercela yang masih melekat di hati kita seperti menyombongkan diri, dengki, rakus, membanggakan amal baiknya, menggunjing, memfitnah, berbuat zalim terhadap sesama dll.
Gantikan sifat-sifat tercela tersebut dengan sifat-sifat terpuji atau dengan amalan-amalan yang baik, seperti ramah tamah terhadap sesama manusia, ringan tangan dalam tolong menolong, ikhlas dalam semua ibadah .

 Sebagaimana Firman Allah di dalam Al Qur’an surat Al Bayyinah ayat 5 yang berbunyi , “ wamaaa umiruuu illaa liya’budullaaha mukhlishiina lahud diina hunafaaa a wayuqiimush sholaata wa yu’tuzzakaata wadzaa lika diinul qoyyimah “ yang artinya sebagai berikut , “ Pada hal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam ( menjalankan ) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikannshalat; dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus “

Sifat kemanusiaan yang hubungannya dengan agama adalah yang berkaitan dengan lahir dan batin. Yang berkaitan dengan lahir yaitu semua gerakan anggota badan lahir dinamakan amal dan yang berkaitan dengan batin dinamakan janji. Amal yang sesuai dengan perintah disebutnya taat dan amal yang menympang dari perintah disebut maksiat. Janji yang sesuai dengan hakikat disebut ilmu dan iman. Sedangkan janji yang menyimpang dari hakikat disebut munafik ( tidak berpendirian tetap ) dan kebodohan.

Taat dalam menjalankan syariat agama itu karena adanya ilmu dan iman yang masuk dalam hati seseorang; sedangkan kemaksiatan itu karena adanya sifat nifaq dan bodoh yang masuk ke dalam hati seseorang pula.

Jadi pendekatan diri kepada Allah agar mendapatkan pahala, rohmat dan ridoNya yaitu kepada orang-orang yang mau membersihkan jiwanya. Sesuai dengan Firman Allah di dalam Al Qur’an surat Al Imran ayat 132 – 135 yang artinya sebagai berikut , “Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.  Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.  (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.  Dan ( juga ) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah ? – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Pada ayat ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia adalah pemilik rahmat dan rahmatNya itu sungguh sangat luas tidak terbatas, Dia akan berikan rahmat itu kepada siapapun tetapi harus memenuhi syarat yang dimintaNya yaitu :

  • Harus mentaati Allah dan RasulNya;
  • Harus segera meminta ampunanNya atas segala dosa-dosa yang telah diperbuatnya;
  • Harus bertakwa dengan cara jalani segala perintah Allah dan jauhi laranganNya;
  • Nafkahkan harta yang didapat di jalan Allah baik dalam keadaan lapang atau sempit;
  • Jangan mengumbar amarah, akan tetapi redamlah amarah itu;
  • Maafkanlah orang yang telah membuat kesalahan kepada kita dengan lapang dada;
  • Banyak-banyaklah berbuat kebajikan atau amal soleh;
  • Bagi mereka yang selama ini telah banyak berbuat keji pada orang lain atau menzalimi dirinya sendiri, kalau mereka segera bertobat, maka tobatnya langsung diterima Allah, akan tetapi ada syaratnya yaitu tidak mengulangi perbuatannya tersebut, dan ada rasa penyesalan yang mendalam atas apa yang telah diperbuatnya.
Bersambung……….Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk para sahabat semua semoga bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami dan………Ya Allah ampunilah kami atas hal itu………….Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyahu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia

Penulis         : Ki Kartawijaya   Al Adiyat
Pekerjaan     : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar