Senin, 11 Februari 2013

PERTANYAAN YANG KEKAL KE 1


Asasalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Ada dua pertanyaan yang perlu dipertanyakan kepada diri kita sebelum menjawab pertanyaan yang kekal yaitu. Pertama “Siapakah aku ?” dan “Siapakah yang mengadakan aku dan yang menciptakan aku ?”.  Kedua : “Apakah akhir dari hidupku ini ?” dan setelah meninggal “ Aku akan pergi kemana ?

Bagi orang-orang yang tidak beriman menganggap bahwa dunia seisinya ini sudah terjadi dengan sendirinya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini dianggapnya terjadi hanya secara kebetulan saja,. Mengapa mereka berkata begitu ? Mereka tidak begitu percaya saja, yang bisa mereka percaya, apabila yang bisa terjangkau oleh indra. Itulah pemikiran mereka yang picik, pola pikirnya telah dibatasi oleh dirinya sendiri dan hatinya telah tertutup.

Bagi orang yang beriman sangat jauh berbeda dengan pendapat orang kafir. Mereka mengakui bahwa dunia seisinya termasuk dirinya adalah milik Allah swt. Dialah yang menciptakan semua ini. Dia lah yang mengatur semua ini. Dia lah tempat tujuan untuk menghadapkan hati nya, dan kita menghadap kepadaNya dengan rasa tawaddu’. Kita bertakwa hanya kepadaNya. Kita bertawakal hanya kepadaNya. Kita beriman hanya kepadaNya. Kita minta pertolongan juga hanya kepadaNya. Dia lah tumpuan harapan kita semua. Dan kepadaNya lah kita semua akan kembali. Inilah sesuatu yang dinamakan agama.

 Sebagaimana Firman Allah di dalam Q.S Ar Ruum 30 : 30 yang berbunyi , “Fa aqim wajhaka liddiini haniifa . fithrotallaahil latii fathoron naasa ‘alaiha . laa tabdiila likholqillaahi . dzaalikddiinul qoyyimu walaakinna aktsaronnaasi laa ya’lamuun “  yang artinya sebagai berikut : “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama ( Allah ); ( tetaplah atas ) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah ( Allah ). ( Itulah ) agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui “

Yang dimaksud fitrah Allah itu adalah ciptaan Allah. Jadi manusia telah diciptakan oleh Allah itu sudah memiliki naluri beragama yaitu agama tauhid. Jika ada manusia yang tidak beragama tauhid berarti tidak wajar, dan biasanya terjadi karena kuatnya faktor lingkungan dimana mereka berada.

Bersambung…………Barokallaahufiikum………..salam santun dari kami untuk para sahabat semua………semoga tulisan ni bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang telah lama tertutup……. Andaikata ada salah tulis atau kata ,itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah kami atas hal tersebut………Marilah kita bersihkan dan sucikan hati ,jiwa dan fikiran kita dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allaahu Akbar Subhanallaah  Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar