Kamis, 28 Februari 2013

SAMPAIKAN HAJAT KITA KEPADA ALLAH


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia,

Salam jumpa bersama Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan Refleksi Alam Al Qur’an.
Para sahabat semua apabila Allah swt menghendaki meluluskan apa yang kita minta, mengabulkan permohonan kita, akan mengocorkan rahmat untuk kita, maka kita pasti akan menerimanya. Sungguh tidak ada seorangpun mampu menghalanginya. Sebaliknya apabila Allah swt mau menahan atau menangguhkan pemberianNya kepada kita, maka inipun pasti terjadi. Sungguh tidak ada seorangpun yang sanggup menghapus keinginan Allah swt.

Siapapun yang merasa dirinya beragama Islam apabila bermohon apakah itu sifatnya untuk duniawi atapun untuk akhirat kepada bukan selain Allah swt dengan tegas ditolak oleh syariat Islam. Apakah permohonan itu dilakukan dengan terang-terangan ataupun samar-samar, sekali lagi ditolak oleh Allah. Dan perbuatan seperti ini dinamakan syirik, dan orangnya disebut musyrik. Tujuan mereka melakukan hal itu karena  ada rasa takut (tidak dikabulkan), karena resah gelisah ( dengan kemampuan pengetahuan yang dimilikinya ), atau agar permohonannya itu segera dikabulkan. Sungguh perbuatan seperti ini adalah suatu perbuatan jahiliyah, perbuatan dungu, karena akalnya tidak berperan, imannya kosong dari akidah yang murni. Contoh lain misalnya mendatangi kuburan yang dianggap keramat, atau kuburan orang-orang tua yang selagi mereka hidup saleh dan alim, atau kuburan Kyai yang semasa hidupnya memiliki kemampuan rohani dan bermakrifat kepada Allah sangat  tinggi dan yang serupa itu, kalau datang ke tempat itu tujuannya untuk mendoakan yang ada di dalam kubur itu ( ziarah kubur ) sangat baik dan hukumnya sunnat. Akan tetapi kalau menziarahi kuburan tersebut dengan maksud menyampaikan hajat dari si penziarah hanya untuk keperluan pribadinya atau golongannya, maka perbuatan itu adalah haram, karena perbuatan itu termasuk mempersekutukan Allah.

Agama Islam mengatur hubungan antara abid ( manusia sebagai hamba ) dan ma’bud ( Allah yang disembah ) dengan ketentuan yang sudah dibakukan dalam akidah Islam ( Aqaid ) sesuai dengan wahyu Allah ( Al Qur’an ) dan Sunah Nabi Muhammad saw.
Agama Islam dan syariatnya benar-benar menolak anggapan bahwa roh orang yang sudah meninggal itu sanggup menolong orang yang hidup, atau mengajaknya berdialog atau terkadang masuk menyelusup ke dalam diri seseorang ( istilah umum dinamakan kesurupan ). Sungguh perbuatan seperti ini sangat jelas berlawanan dengan akidah dan tauhid Islam. Ajaran seperti ini berasal dari ajaran agama lain, adanya keserupaan dan inkarnasi. Mendekati Allah dengan cara seperti ini selain sesat, juga bisa menyesatkan siapapun. Contoh misalnya ada orang yang dimasuki roh lain dan menamakan dirinya, habib anu, syech anu, wali anu dll, semua itu bohong dan apabila orang tersebut langsung percaya maka, saat itulah orang tersebut mulai berada di dalam kesesatan, walapun yang disampaikan itu tentang agama, tentang ayat-ayat Al Qur’an. Jangan langsung percaya lihat dulu sesuai tidak dengan tuntunan Al Qur’an. Ingat urusan gaib itu hanya Allah yang tahu.

Oleh karena apabila kita semua punya hajat sesuatu, butuh sesuatu, ada  keperluan apapun, marilah kita sampaikan semua itu ( hajat itu ) hanya kepada Allah semata, janganlah disampaikan kepada selain Allah, yang dianggap mereka itu sangat dekat dengan Allah. Janganlah tertipu oleh kehebatan manusia atau benda dan makhluk lainnya, kemudian kita mengikutinya dan menempatkannya sebagai tempat bergantung dan tempat menyampaikan hajat kita.

Barakallaahufiikum…………Salam santun kami untuk para sahabat semua…………Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya untuk kita serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup……..Andaikan ada salah kata atau tulis, itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah atas hal tersebut ………Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati kita, jiwa kita dan akal fikiran kita dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Penulis            : Ki Kartawijaya  Al Adiyat
Pekerjaan        :Anggota Yayasan Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar