ADA
KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG BERBUAT KEBAIKAN
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakkaatuh
Salam dan bahagia
Allah
berfirman di dalam Q.S Al Hajj 22 :
37 yang berbunyi ,
“ Lan yanaa lallaaha luhuumuhaa
walaa dimaaa uhaa walaakin yanaa luhut taqwaa minkum kadzaa lika sakhkhorohaa
lakum litukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa basysyiril muhsiniin “,
yang
artinya sebagai berikut , “ Danging-daging
unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai ( keridoan ) Allah,
tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya
kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik “.
Dari
ayat di atas Allah menjelaskan kepada kita semua bahwa
- Daging-daging unta dan
darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai ( keridoan ) Allah maksudnya
harta apapun yang kita miliki apabila tercampuri oleh harta yang bathil,
maka tidak akan mendapatkan rido Allah, karena Allah berpesan pada
firmanNya yang lain yaitu janganlah kamu campur adukkan harta antara yang
haq dengan harta yang bathil, dan janganlah kau jual ayat-ayat-Ku dengan
harga yang murah artinya ayat ayat Allah itu tidak bisa disamakan nilainya
dengan harta. Hari-hati disini jangan disalah tafsirkan, misalnya kalau
ada orang yang lagi dalam kesulitan kemudian dia mendatangi seseorang yang
menurut pendapatnya orang itu sangat dekat hubungannya dengan Allah, atau
orang itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan orang lain, kemudian
untuk menolongnya, dia memberikan salah satu ayat Al Qur’an ( katakanlah
doa dari Al Qur’an ), dan orang itu memberitahukan dengan kata-kata yang
meyakinkan dia, Insya Allah permintaan anda akan dikabulkan dengan membaca
ayat ini sekian kali, tapi ada syarat yang harus dipenuhi misalnya puasa
sekian hari, terus nanti ada slametannya dengan menu yang telah ditentukan
dan juga harus ada maharnya , kalau syarat-syarat ini tidak dipenuhi yaa,
tahu sendiri lah. Janganlah dipercaya orang-orang yang model demikian, dan
perlu diketahui mulai sejak saat itu amal ibadah si peminta dan yang
diminta ,amal dari yang terkecil sampai yang terbesar habis semua, artinya
apa yang telah dimilikinya ditolak oleh Allah swt, karena sama saja dengan
mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Allah ( apakah itu orang atau
benda-benda yang dianggapnya mengandung kekuatan ), termasuk pula apabila
memiliki jabatan atau pekerjaan apapun apabila tidak dilaksanakan dengan
baik dan benar maka apa yang dipangkunya tidak mendapat rido Allah. Ada
sebuah pesan dari salah seorang
tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu kalau kita semua ingin aman
dalam menjalani kehidupan ini, maka ada tiga pantangan ( TRI PANTANGAN )
yang harus dihindari bahkan dijauhi : Yang pertama adalah penyalah gunaan
kekuasaan ( wewenang ). Yang kedua adalah penyalah gunaan keuangan dan
yang ketiga adalah pager ayu (polygamy) untuk laki-laki termasuk
pelanggaran susila (baik laki-laki maupun wanita).
- Tetapi dari ketakwaanmulah
yang dapat mencapainya. Maksudnya rido Allah itu hanya bisa dicapai, dapat
diraih dengan bukti perbuatan yang telah kita lakukan. Kita tidak bisa
hanya mengaku telah beriman saja, tanpa ada bukti yang nyata yaitu
perbuatan kita. Kita tidak bisa hanya mengaku beriman kepada Allah saja,
tanpa mau melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang
dilarangNya. Kita tidak bisa hanya mengaku beriman kepada Kitab Allah ( Al
Qur’an ) ,tanpa dibuktikan oleh
kita mau membacanya, memahaminya,
dan menghayati artinya lalu mengamalkannya sesuai dengan kadar
kesanggupannya . Kenapa yang dibaca hanya surat Yasin saja dan kebanyakan
hanya malam Jum’at saja atau kalau menengok orang sakit saja, kenapa yang
dihafalkan hanya surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas serta Al Baqarah
bagian terakhir saja yang dihafalkan sementara arti bacaan itu tidak
dikajinya. Apakah kita mau tetap seperti itu atau kita mau berubah. Allah
akan merubah kita kalau kitanya berusaha merubah diri. Lebih baik kita
terlambat melakukan dari pada kita tidak melakukan sama sekali. Kemudian
kita mengaku beriman kepada Rasul Allah salah satunya adalah junjungan
kita Nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah. Kalau beliau masih ada di
dunia ini dan beliau bertanya “ Mana buktinya kalau kalian mencintai aku,
kalau aku menjadi suri tauladan kalian, sudah sejauh mana kalian melangkah
mengikuti jejakku, sudah sebanyak apakah kalian mengamalkan apa yang aku
lakukan. Ingat baik-baik oleh kalian, aku juga sama seperti kalian, aku
ini manusia sama seperti kalian. Aku dikatakan makhluk paling mulia disisi
Allah, janganlah disalah tafsirkan oleh kalian, yang mulia itu bukan
akunya ,akan tetapi tuntunan-Nya, maka ikutilah tuntunanku itu, bukan
untuk memujaku, kalau kalian memuja aku sebagai utusan Allah, maka sejak
saat itu kalian telah tersesat jalan, maka kembalilah segera kalian ke
jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan yang diridoi oleh Allah, melalui
Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan tuntunan hidup kalian dan juga
ikutilah tuntunanku agar kalian semua selamat di dunia dan bahagia di
akhirat. Hati-hatilah dengan dunia ini, karena banyak tipuan, banyak
kesesatannya dari pada kebenarannya, dunia ini akan hancur pada saatnya,
janganlah kalian sia-siakan hidup kalian yang telah diberikan oleh Allah.
Aku tidak ingin kalian masuk ke tempat yang aku tidak sukai, apakah itu di
dunia terlebih-lebih lagi nanti di akhirat, disana akan lebih dahsyat lagi
, lebih hebat lagi azab Nya, dan perlu kalian ketahui tidak ada satupun
yang bisa menolong kalian semua kecuali amal perbuatan kalian yang diridoi
Allah selama kalian berada di dunia. Oleh karena itu segeralah kalian
kembali kepada apa yang telah Allah turunkan kepada kita semua. Itu kalau
kalian mengaku beriman kepadaku “ Cobalah renungkan sejenak oleh kita kata
demi kata di atas, kalimat demi kalimat di atas, sungguh sangatlah halus
namun benar-benar pukulan yang sangat berat untuk kita semua. Seharusnya
kita banyak-banyak berterima kasih kepada Allah dan Rasul-Nya yang telah
memberikan segalanya untuk kita, tujuannya tidak lain adalah agar kita
semua bisa hidup selamat di dunia dan bahagia di akhirat, kita hidup ini,
hanya disuruh berlomba, berkompetisi untuk mencari, menggapai,meraih,
mengumpulkan rido Allah sebanyak-banyaknya. Untuk siapakah rido Allah itu
? Ya untuk kita sendiri, andaikan orang lain kebagian dari rido Allah
tersebut, maka bukan urusan kita, itu urusan Allah. Rido-Nya akan Dia
berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan bisa saja rido-Nya akan dicabut dari siapapun yang Dia kehendaki,
karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatunya.
- Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap
hidayah-Nya kepada kamu. Karena Allah telah memberikan segalanya kepada
kita, telah mencukupi segala kebutuhan kita, telah memelihara kita dengan
penuh kasih sayang Nya kepada kita semua, telah mendengar doa-doa kita dan
mengabulkan doa-doa kita, yang telah menyelamatkan dan melindungi kita
dari berbagai ancaman dan gangguan dari manapun dan dari siapapun, dan
seisi alam semesta telah ditundukkan Allah untuk memenuhi kebutuhan kita.
Maka kalau kita tidak mau tunduk kepada Allah, mau tunduk kepada siapa
lagi. Kalau masih tidak mau tunduk kepada Allah dan RasulNya maka apakah
mau pindah bikin dunia sendiri, bikin alam sendiri. Kalau memang sanggup
silahkan saja, karena alam semesta yang telah diciptakan Allah itu untuk
alat atau media sebagai tambahan lahan ibadah, bukan untuk dirusak, akan
tetapi untuk dimanfaatkan. Kalau manusia banyak menzalimi alam maka alam
pun bisa membalas kezaliman manusia atas izin Allah swt. Sekali lagi
marilah kita hanya tunduk kepada Allah, janganlah kita tunduk kepada
selain Allah. Mintalah taufik dan hidayah-Nya karena semua itu adalah
milik-Nya. Banyak-banyaklah kita semua mengingat, mengagungkan, dan
mendekati Allah. Maka Allahpun akan mengingat kita, mengagungkan kita dan
medekati kita. Apabila disaat kita senang sering mendekati Allah maka disaat kita susah Allah akan
mendekati kita semua
Itulah
berita baik yang telah Allah beritahukan kepada kita semua. Barangsiapa yang
mau banyak berbuat kebaikan kepada Allah dan Rasul-Nya juga terhadap sesamanya,
maka kebaikan itu akan Allah kembalikan kepada kita dan akan dilipatgandakan.
Dan itu salah satu sifat kasih sayang Allah kapada para hamba-Nya yang beriman
Barakallaahufiikum……….salam
santun dari kami untuk para sahabat semua. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk membuka hati kita yang
selama ini telah tertutup………Andaikan ada tulisan atau kata yang salah, itu
adalah kesalahan kami dan………….Ya Allah ampuniilah kami atas hal itu,……..dan
andaikan itu benar, maka semata-mata atas hidayah Allah, untuk itu kami
kembalikan lagi kepada-Nya…….Dan marilah kita bersihkan hati, jiwa dan akal
fikiran kita semua dengan mengucapkan
Laa
ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallah
Subhanallah wabihamdih Subhanallaah al’adhiim
Subhanakallaahumma wabihamdika ashadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka
wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Pekerjaan Penulis
Anggota
Perguruan Tamansiswa Kartawijaya
Al Adiyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar