Selasa, 12 Maret 2013


ADA KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG BERBUAT KEBAIKAN

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakkaatuh
Salam dan bahagia

Allah berfirman di dalam Q.S Al Hajj 22 : 37 yang berbunyi ,
 “ Lan yanaa lallaaha luhuumuhaa walaa dimaaa uhaa walaakin yanaa luhut taqwaa minkum kadzaa lika sakhkhorohaa lakum litukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa basysyiril muhsiniin “,
yang artinya sebagai berikut , “ Danging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai ( keridoan ) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik “.
Dari ayat di atas Allah menjelaskan kepada kita semua bahwa
  1. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai ( keridoan ) Allah maksudnya harta apapun yang kita miliki apabila tercampuri oleh harta yang bathil, maka tidak akan mendapatkan rido Allah, karena Allah berpesan pada firmanNya yang lain yaitu janganlah kamu campur adukkan harta antara yang haq dengan harta yang bathil, dan janganlah kau jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah artinya ayat ayat Allah itu tidak bisa disamakan nilainya dengan harta. Hari-hati disini jangan disalah tafsirkan, misalnya kalau ada orang yang lagi dalam kesulitan kemudian dia mendatangi seseorang yang menurut pendapatnya orang itu sangat dekat hubungannya dengan Allah, atau orang itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan orang lain, kemudian untuk menolongnya, dia memberikan salah satu ayat Al Qur’an ( katakanlah doa dari Al Qur’an ), dan orang itu memberitahukan dengan kata-kata yang meyakinkan dia, Insya Allah permintaan anda akan dikabulkan dengan membaca ayat ini sekian kali, tapi ada syarat yang harus dipenuhi misalnya puasa sekian hari, terus nanti ada slametannya dengan menu yang telah ditentukan dan juga harus ada maharnya , kalau syarat-syarat ini tidak dipenuhi yaa, tahu sendiri lah. Janganlah dipercaya orang-orang yang model demikian, dan perlu diketahui mulai sejak saat itu amal ibadah si peminta dan yang diminta ,amal dari yang terkecil sampai yang terbesar habis semua, artinya apa yang telah dimilikinya ditolak oleh Allah swt, karena sama saja dengan mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Allah ( apakah itu orang atau benda-benda yang dianggapnya mengandung kekuatan ), termasuk pula apabila memiliki jabatan atau pekerjaan apapun apabila tidak dilaksanakan dengan baik dan benar maka apa yang dipangkunya tidak mendapat rido Allah. Ada sebuah pesan dari  salah seorang tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu kalau kita semua ingin aman dalam menjalani kehidupan ini, maka ada tiga pantangan ( TRI PANTANGAN ) yang harus dihindari bahkan dijauhi : Yang pertama adalah penyalah gunaan kekuasaan ( wewenang ). Yang kedua adalah penyalah gunaan keuangan dan yang ketiga adalah pager ayu (polygamy) untuk laki-laki termasuk pelanggaran susila (baik laki-laki maupun wanita).

  1. Tetapi dari ketakwaanmulah yang dapat mencapainya. Maksudnya rido Allah itu hanya bisa dicapai, dapat diraih dengan bukti perbuatan yang telah kita lakukan. Kita tidak bisa hanya mengaku telah beriman saja, tanpa ada bukti yang nyata yaitu perbuatan kita. Kita tidak bisa hanya mengaku beriman kepada Allah saja, tanpa mau melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Kita tidak bisa hanya mengaku beriman kepada Kitab Allah ( Al Qur’an )  ,tanpa dibuktikan oleh kita  mau membacanya, memahaminya, dan menghayati artinya lalu mengamalkannya sesuai dengan kadar kesanggupannya . Kenapa yang dibaca hanya surat Yasin saja dan kebanyakan hanya malam Jum’at saja atau kalau menengok orang sakit saja, kenapa yang dihafalkan hanya surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas serta Al Baqarah bagian terakhir saja yang dihafalkan sementara arti bacaan itu tidak dikajinya. Apakah kita mau tetap seperti itu atau kita mau berubah. Allah akan merubah kita kalau kitanya berusaha merubah diri. Lebih baik kita terlambat melakukan dari pada kita tidak melakukan sama sekali. Kemudian kita mengaku beriman kepada Rasul Allah salah satunya adalah junjungan kita Nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah. Kalau beliau masih ada di dunia ini dan beliau bertanya “ Mana buktinya kalau kalian mencintai aku, kalau aku menjadi suri tauladan kalian, sudah sejauh mana kalian melangkah mengikuti jejakku, sudah sebanyak apakah kalian mengamalkan apa yang aku lakukan. Ingat baik-baik oleh kalian, aku juga sama seperti kalian, aku ini manusia sama seperti kalian. Aku dikatakan makhluk paling mulia disisi Allah, janganlah disalah tafsirkan oleh kalian, yang mulia itu bukan akunya ,akan tetapi tuntunan-Nya, maka ikutilah tuntunanku itu, bukan untuk memujaku, kalau kalian memuja aku sebagai utusan Allah, maka sejak saat itu kalian telah tersesat jalan, maka kembalilah segera kalian ke jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan yang diridoi oleh Allah, melalui Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan tuntunan hidup kalian dan juga ikutilah tuntunanku agar kalian semua selamat di dunia dan bahagia di akhirat. Hati-hatilah dengan dunia ini, karena banyak tipuan, banyak kesesatannya dari pada kebenarannya, dunia ini akan hancur pada saatnya, janganlah kalian sia-siakan hidup kalian yang telah diberikan oleh Allah. Aku tidak ingin kalian masuk ke tempat yang aku tidak sukai, apakah itu di dunia terlebih-lebih lagi nanti di akhirat, disana akan lebih dahsyat lagi , lebih hebat lagi azab Nya, dan perlu kalian ketahui tidak ada satupun yang bisa menolong kalian semua kecuali amal perbuatan kalian yang diridoi Allah selama kalian berada di dunia. Oleh karena itu segeralah kalian kembali kepada apa yang telah Allah turunkan kepada kita semua. Itu kalau kalian mengaku beriman kepadaku “ Cobalah renungkan sejenak oleh kita kata demi kata di atas, kalimat demi kalimat di atas, sungguh sangatlah halus namun benar-benar pukulan yang sangat berat untuk kita semua. Seharusnya kita banyak-banyak berterima kasih kepada Allah dan Rasul-Nya yang telah memberikan segalanya untuk kita, tujuannya tidak lain adalah agar kita semua bisa hidup selamat di dunia dan bahagia di akhirat, kita hidup ini, hanya disuruh berlomba, berkompetisi untuk mencari, menggapai,meraih, mengumpulkan rido Allah sebanyak-banyaknya. Untuk siapakah rido Allah itu ? Ya untuk kita sendiri, andaikan orang lain kebagian dari rido Allah tersebut, maka bukan urusan kita, itu urusan Allah. Rido-Nya akan Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan bisa saja rido-Nya  akan dicabut dari siapapun yang Dia kehendaki, karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatunya.

  1. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Karena Allah telah memberikan segalanya kepada kita, telah mencukupi segala kebutuhan kita, telah memelihara kita dengan penuh kasih sayang Nya kepada kita semua, telah mendengar doa-doa kita dan mengabulkan doa-doa kita, yang telah menyelamatkan dan melindungi kita dari berbagai ancaman dan gangguan dari manapun dan dari siapapun, dan seisi alam semesta telah ditundukkan Allah untuk memenuhi kebutuhan kita. Maka kalau kita tidak mau tunduk kepada Allah, mau tunduk kepada siapa lagi. Kalau masih tidak mau tunduk kepada Allah dan RasulNya maka apakah mau pindah bikin dunia sendiri, bikin alam sendiri. Kalau memang sanggup silahkan saja, karena alam semesta yang telah diciptakan Allah itu untuk alat atau media sebagai tambahan lahan ibadah, bukan untuk dirusak, akan tetapi untuk dimanfaatkan. Kalau manusia banyak menzalimi alam maka alam pun bisa membalas kezaliman manusia atas izin Allah swt. Sekali lagi marilah kita hanya tunduk kepada Allah, janganlah kita tunduk kepada selain Allah. Mintalah taufik dan hidayah-Nya karena semua itu adalah milik-Nya. Banyak-banyaklah kita semua mengingat, mengagungkan, dan mendekati Allah. Maka Allahpun akan mengingat kita, mengagungkan kita dan medekati kita. Apabila disaat kita senang sering mendekati Allah  maka disaat kita susah Allah akan mendekati kita semua
Itulah berita baik yang telah Allah beritahukan kepada kita semua. Barangsiapa yang mau banyak berbuat kebaikan kepada Allah dan Rasul-Nya juga terhadap sesamanya, maka kebaikan itu akan Allah kembalikan kepada kita dan akan dilipatgandakan. Dan itu salah satu sifat kasih sayang Allah kapada para hamba-Nya yang beriman

Barakallaahufiikum……….salam santun dari kami untuk para sahabat semua. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup………Andaikan ada tulisan atau kata yang salah, itu adalah kesalahan kami dan………….Ya Allah ampuniilah kami atas hal itu,……..dan andaikan itu benar, maka semata-mata atas hidayah Allah, untuk itu kami kembalikan lagi kepada-Nya…….Dan marilah kita bersihkan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallah Subhanallah wabihamdih Subhanallaah al’adhiim  Subhanakallaahumma wabihamdika ashadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
            Salam dan bahagia

                        Pekerjaan                                                                              Penulis
Anggota Perguruan Tamansiswa                                                     Kartawijaya   Al Adiyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar