Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia,
Salam jumpa kembali dengan refleksi alam Al Qur’an
dan Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an
Allah berfirman di dalam Q.S Al Bayyinah 98 : 5 yang
berbunyi ,
“wamaa umiruu illaa liya’budullaaha
mukhlishiina lahuddiina hunafaaa a wayuqiimunash sholaata wa yu’tuz zakaata
wadzaalika diinul qoyyimah” yang
artinya sebagai berikut , “Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepadaNya dalam ( menjalankan ) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”
Para sahabat semua Allah sendiri telah
menjelaskan kepada kita semua yaitu
- Hanya menyembah Allah dengan murni tidak dicampuri dengan niat yang lainnya ) apalagi mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Dia. Dunia ini hanya sebagai media. Apa yang ada pada kita semuanya hanyalah titipan Allah dan Dia menitipkan semua itu kepada kita untuk dijadikan sebagai tambahan lahan ibadah, bukan untuk memperturutkan hawa nafsu, pemuas syahwat, bukan dengan apa yang telah Allah titipkan kepada kita itu menjadikan kita lupa diri, sehingga yang dikejar hanyalah kesenangan sesaat, sibuk dengan hal itu sampai lupa untuk kepentingan akhiratnya. Yang dimaksud dengan murni itu hanya melulu untuk Allah semata. Masalah rezki biarlah Dia yang atur, besar kecilnya, lapang dan sempitnya. Kita harus yakin bahwa Allah itu Maha Adil. Dia tidak akan merugikan hambaNya sedikitpun. Dia akan turuti kemauan hambaNya dengan apa yang dimintanya, tapi jangan salah paham, Dia hanya akan memberi yang terbaik untuk kita. Dia tidak mau dengan memberikan sesuatu kepada hambaNya yang akan merusak keimanan dan keislaman yang telah diraih oleh kita dengan susah payah. Jadi kita hanya diperintah mentaatiNya dengan murni ,lain tidak.
- Kemudian
Allah memerintahkan kita semua agar mendirikan shalat ( wajib ), kalaupun
mau boleh ditambahkan dengan shalat sunah. Ingat Wajibnya Allah ,apabila
dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Oleh karena itu manfaatkanlah umur yang telah Allah berikan kepada kita,
janganlah disia-siakan, karena waktu yang telah berlalu tidak bisa ditarik
kembali, usia kita makin bertambah, berartti umur kita makin berkurang.
Marilah kita manfaatkan sisa sisa umur kita ini untuk memulai mengerjakan
shalat wajib ( Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya ), lebih baik
terlambat dari pada tidak mau mengerjakan sama sekali. Bagi mereka yang
tidak mau mengikuti perintah Allah seharusnya punya rasa malu, bumi yang
dipijak itu milik siapa ? Langit sebagai atap milik siapa ? Matahari yang
menyinari dunia untuk memberikan berbagai macam zat kehidupan milik siapa
? Air yang diminum itu milik siapa ? Makanan dan buah2an yang dimakan itu
milik siapa ? Udara yang dihirup itu milik siapa ? Mana rasa terima
kasihnya kepada Allah atas semua itu, belum lagi apa yang ada pada diri
kita, mata bisa melihat, mulut bisa bicara, telinga bisa mendengar ? dan
lain-lainnya. Apakah kita masih
belum merasa malu kepada Allah.
Andaikata kita melaksanakan shalat juga bukan untuk Allah, akan tetapi
untuk diri kita sendiri. Sekali lagi mari kita manfaatkan sisa sisa umur
kita, mumpung belum terlambat, jangan sampai malaikat maut datang terlebih
dahulu untuk menjemput kita , dia akan datang secara tiba-tiba dan tidak
tahu dari arah mana datangnya, yang tahu hanya Allah swt saja, maka akan
sia-sia lah kita hidup ini.
- Kemudian
menunaikan zakat. Allah itu Maha Adil, Dia Maha Pemberi, Dia akan beri
semua hambaNya rezki, sampai ke binatang melatapun Allah menjamin
rezkinya. Jadi kita sebagai hambaNya tidak usah merasa khawatir akan
kekurangan. Jangan lupa bahwa rezki yang Allah berikan kepada kita itu ada
sebagian bukan milik kita, akan tetapi milik mereka yang kekurangan, anak
yatim, ibnu sabil, yang berjuang menegakkan agama Allah, maka janganlah
kita makan hak mereka. Apabila kita makan ( tidak dibagikan, karena takut
kekurangan, takut menjadi melarat, sengsara ), penyakit kikirnya muncul,
bakhilnya subur, maka yang masuk ke tubuh kita akan menjadi racun, akan
menjadi penyakit yang susah disembuhkan karena sudah masuk ke sel-sel
darah, kecuali dengan taubatan nasuha, dan inipun belum menjamin,
tergantung apakah Allah menghendakinya atau tidak. Andaikata kita sudah
kita keluarkan dari rezki yang diterima, Insya Allah, Dia akan menggantinya
dengan berlipat ganda, bahkan Dia akan memberikan rezki kepada kita yang
tidak bisa diduga maksudnya tidak terjangkau oleh pikiran kita.
Para sahabat semua semoga apa yang telah
kita bahas ini akan bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya
serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah tertutup. Andaikan ada
salah tulis atau kata ,itu adalah kesalahan kami dan….Ya Allah maafkanlah atas
semua itu, dan andaikan itu benar maka semua itu atas hidayahMu, semoga Engkau
tetap membimbing kami, menuntun kami dan selalu memberi petunjuk kepada kami
agar kami tetap berada di jalanMu yang lurus ,apa yang kami sampaikan itu kami
niatkan beribadah hanya untukMu semata demi tegaknya agamaMu dan mengikuti
sunah RasulMu
Barakallaahufiikum……..salam santun dari
kami untuk para sahabat semua
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Pekerjaan Penulis
Anggota
Perguruan Tamansiswa Ki Kartawijaya Al Adiyat
Cabang
Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar