Kamis, 21 Maret 2013

CINTA ALLAH DAN CINTA RASUL KE 2

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
salam dan bahagia,

Salam jumpa kembali bersama Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur'an dan Reflkeksi Alam Al Qur'an

Para sahabat semua kita di dalam menjalani kehidupan ini ujian dan cobaan berdatangan silih berganti, bagaikan silih bergantinya antara siang dan malam, dan dalam menjalani kehidupan ini, kita semanya tidak pernah mundur, layaknya bergeraknya matahari dari timur ke barat dan bergeraknya bulan dari barat ke timur. Susah senang, gembira sedih, terkadang kita mendaki dan setelah itu kita menurun, terkadang kita hidup dalam keadaan lapang di pagi hari namun, mendadak di sore harinya kita hidup di dalam kesempitan, dan itu akan berlangsung terus  menerus selama kita masih berada di dunia.

Apa yang dialami kita semua itu, tidak terlepas dari hukum Allah, sesuai dengan firman-Nya di dalam QS An Nisaa 4 : 79 - 80 yang berbunyi sebagai berikut, " Maa ashoo baka min hasanatin faminallaah. wamaa ashoo baka min sayyi atin famin nafsik ; wa arsal naaka rosuulan . wakafaa billahi syahiida .   man yuthi'ir-rosuula faqod athoo'aallaah . waman tawallaa famaaa arsalnaaka 'alaihim hafiizho "  yang artinya sebagai berikut " Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari ( kesalahan ) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.    Barangsiapa yang mentaati Rasul itu,  sesungguhnya ia telah mentaatti Allah.  . Dan barangsiapa yang berpaling ( dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka "

Para sahabat semua melalui ayat-ayat ini Allah menjelaskan bahwa apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah. Maksudnya berbagai macam kenikmatan yang telah dan sedang kita nikmati itu semuanya dari Allah, bukan dari selain Allah terutama nikmat sehat, selamat, iman dan Islam.

Kemudian dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari ( kesalahan ) dirimu sendiri. Maksudnya segala keburukan itu datangnya bukan dari Allah, akan tetapi akibat dari perbuatan kita sendiri. Bisa saja apa yang telah kita lakukan itu menurut kita benar, sudah sesuai dengan rencana, dan tidak menyimpang dari aturan agama, akan tetapi kebenaran itu belum tentu menurut penilaian Allah. Malah banyak orang yang menduga bahwa bila ada kesalahan yang menimpanya itu akibat ulah dari perbuatan orang lain, merasa dikerjai, merasa dipojokkan, merasa dijatuhkan dsb. Ini semuanya keliru besar. Justru Allah membuka selahannya itu agar yang bersangkutan segera sadar diri, dan banyak kaji diri, untuk memperbaiki sikapnya di masa-masa berikutnya.

Kemudian Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Maksudnya Allah mengutusmu ( Muhammad ) menjadi Rasul yaitu untuk memperingatkan manusia, apabila setelah kebenaran yang disampaikan Rasul itu tidak dijalaninya, maka akan ada akibat buruk bakal menimpanya, dan juga untuk memberikan berita gembira kepada manusia yang mau tunduk ,taat dan patuh atas apa yang disampaikannya, karena mereka yakin bahwa apa yang disampaikannya itu adalah ucapan Allah (   Firman Allah ). Jadi tugas Rasul itu hanya sebagai penyampai saja, bukan memaksakan kehendaknya  kepada siapa saja yang diajak bicara, karena Rasul sadar bahwa yang membuat manusia itu berubah menjadi beriman, kafir, munafik atau fasik itu hanya Allah. Memang ada juga orang yang berkata seperti "Alhamdulillah si fulan itu setelah bergaul dengan saya selama hampir  satu tahun, sekarang menjadi orang tekun ibadah, memang untuk menundukkan dia itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun aku berusaha sekuat tenaga dan akhirnya dia menjadi orang yang tekun beribadah. Hati-hatilah terhadap orang yang demikian, apa yang disampaikannya itu adalah suatu kesombongan, karena merasa perubahan orang itu adalah dia yang merubahnya ,sementara itu Allah tidak disinggung sama sekali. Inilah yang disebut syirik khofi ( menyekutukan Allah secara halus. Dia sendiri bicara itu tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya akan membuat keimanan dan keIslamannya rusak. Dia merasa bangga atas apa yang telah dilakukannya, dan tanpa sadar dengan kebanggaannya itu dia sampaikan kepada orang lain, seolah-olah siapa lawan, maka jadilah penyakit riya ( ingin dipuji ) muncul.

Kemudian dan cukuplah Allah menjadi saksi, maksudnya apa yang dilakukan Rasul itu hanya Allah saksinya. Subhanallah bahasa Allah ini menegur kita terutama kepada para mubaligh, para da'i, para penceramah haruslah hati-hati dengan kata-kata ini. Apapun yang mereka lakukan itu sungguh Allah benar-benar mengawasinya, yang dilihat bukan dari penampilannya, bukan dari hafalnya ayat-ayat atau hadits-hadits atau pintarnya ceramah, akan tetapi yang dilihat adalah hati semuanya apakah yang disampaikan itu benar-benar murni hanya karena Allah dan mengikuti tuntunan Rasul-Nya atau ada keperluan lain, kalau ada walaupun sebesar zarah, maka apa yang mereka lakukan itu akan sia-sia saja di sisi Allah.. Sungguh Allah itu Maha Mengetahui segala isi hati manusia.

Kemudian barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya is telah mentaati Allah. Allah menjelaskan melalui ayat ini siapa saja yang mau mematuhi apa yang disampaikan Rasul kemudian dikerjakannya atau dijalaninya ,itu sama saja  dengan telah mentaati Allah. Karena apa yang dikerjakan oleh Rasul itu semuanya atas petunjuk Allah, bukan petunjuk dari selain Allah. Dan dalam ayat lain Allah menjelaskan kepada kita semua  bahwa jika kita ingin dicintai oleh Allah, maka kita harus mencintai kekasihnya yaitu utusan-Nya ( Rasulullah saw ). Caranya bagaimana ? Perbanyak baca sholawat kepada beliau  sebagai rasa syukur kita kepada Allah. Ingat bukan hanya baca sholawatnya saja dengan lantunan suara nan indah dan merdu, sementara apa yang dibacanya tidak diketahui artinya. Bacalah sholawatnya dan bacalah artinya, kaji, hayati dalam sholawat itu ada kandungan makna apa, ada misi apa, ada tujuan apa. Dan hal yang seperti ini yang diharapkan oleh Rasulullah. Marilah kita simak firman Allah di dalam QS. Al Ahzab 33 : 56 yang berbunyi

"Innallaaha wamalaaa ikatuhu yushol-luuna 'alan-nabiyyi yaaa ayyuhal-ladziina aa manuu shol-luu 'alaihi wasal-limuu tasliima " yang artinya sebagai berikut " Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya  "

Para sahabat sekalian melalui ayat ini Allah dan para malaikat memberikan contoh kepada kita semua yaitu Dia bersholawat kepada Nabi saw, hanya sholawatnya Allah kepada Nabi saw itu untuk memberikan rohmat ( baik yang nampak maupun yang tidak nampak ). Yang nampak adalah air (hujan), dengan air itu Allah hidupkan bumi yang telah mati, lalu tumbuh tanam-tanaman sebagai rezki untuk keperluan manusia, yang tidak nampaknya adalah terkabulnya doa bagi siapa saja yang gemar bersholawat. Kemudian sholawatnya para malaikat adalah untuk memohonkan ampunan kepada Allah atas orang yang sedang membaca sholawat.

Dengan contoh yang Allah dan malaikat kerjakan ini, dimohon agar kita semua mengucapkan sholawat kepada Nabi saw. Dengan kita bersholawat, berarti kita menghormati beliau, sebagai rasa terima kasih kita kepada beliau atas tuntunan yang telah beliau tinggalkan yakni Al Qur'anul karim sebagai pedoman hidup dan tuntunan hidup kita agar kita semua bisa selamat di dunia dan bahagia di akhirat.

Barakallaahufiikum…………salam santun dari kami untuk para sahabat semua, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, dan dapat diambil hikmahnya, serta dapat membuka hati kita semua yang selama ini telah tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah kami akan hal tersebut……….. Marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanallaahu wabihamdih Subhanallaah al’adhiim Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

                  Wassallamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
   Salam dan bahagia

Penulis             : Ki kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan         : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon





Tidak ada komentar:

Posting Komentar