Sabtu, 15 Juni 2013

BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT KE 1



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Selamat berjumpa kembali dengan kami BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR’AN dan refleksialamalquran

CARA  BERSYUKUR  KEPADA  ALLAH SWT  Ke   1

Saudaraku, kalau kita merasa menjadi orang yang beriman, maka kita harus banyak bersyukur kepada Allah, karena Dia telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita.Dan kalaupun kita harus menghitung kenikmatan-Nya maka pastilah kita tidak akan bisa menghitungnya.

Menurut Iman Ghazali dinyatakan sebagai kebaikan, kekuatan, kebahagiaan dan segala macam keinginan yang dapat terpenuhi dan kita rasakan, pada hakekatnya dibagi menjadi dua macam yaitu :

  1. Kenikmatan yang bersifat fitri atau azazi, yaitu kenikmatan yang diberikan Allah semenjak manusia dilahirkan. Contoh: telinga untuk mendengar; mata untuk melihat; hati ( akal ) untuk berfikir, serta alat-alat tubuh lain yang diperlukan. Sesuai dengan firman Allah swt di dalam Q.S An Nahl 16 : 78 yang berbunyi sebagai berikut

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:٧٨]
  Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.


  1. Kenikmatan yang dirasakan pada waktu mendatang yang tidak langsung diberikan ketika lahir. Yang termasuk di dalam kenikmatan ini seperti diciptakannya berbagai nmacam tanaman, hewan, bumi dan semua yang terkandung di dalamnya.

Alangkah sangat besarnya nikmat yang kita terima dan meresakan nikmat dari Allah, sehingga seringkali kita lupa, bahwa apa ayng kita terima dan rasakan itu merupakan nikmat. Contoh kita merasa sehat, selamat, memiliki tenaga, bisa berfikir, bisa bersuara atau berbicara dari mulut. Yang semuanya itu dianggap biasa saja, tidak sadar bahwa semuanya itu dari siapa. Namun ketika diserang penyakit barulah sibuk berobat kasana kemari, dia akan barulah merasakan betapa besarnya nikmat tersebut.

Nabi Muhammad saw sendiri sebagai seorang yang maksum atau terjaga dari dosa merasa takut kalau tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur. Apa jadinya kepada kita  yang banyak dosa, masih belum merasa malu untuk menerima pemberian Allah tanpa mau bersyukur kepada-Nya ? Sebagai seorang yang beriman tentu kita tidak ingin mengabaikan perintah Allah.

Firman Allah swt di dalam Q.S An Nahl 16 ; 14 yang berbunyi sebagai berikut

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:١٤]
Yang artinya berbunyi sebagai berikut   Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur “.

Saudaraku melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita bahwa Dial ah yang menundukkan laut yg di dalamnya mengandung beraneka macam ikan dan bahan mineral lainnyatermasuk mutiara yang digunakan untuk perhiasan yang dipakai manusia, juga kapal laut yang bisa berlayar bergerak hilir mudik untuk mencari penghidupan mereka. Dan semua ini diperuntukkan keperluan manusia.

Barakallaahufiikum …….. Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar