Jumat, 21 Juni 2013

TIDAK ADA TOLERANSI DALAM HAL KEIMANAN DAN PERIBADATAN KE 2



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

TIDAK ADA TOLERANSI DALAM HAL KEIMANAN DAN PERIBADATAN   KE   2

Para sahabat semuanya marilah kita lanjutkan pembahasan Surat Al Kaafiruun berikutnya
Allah berfirman di dalam Q.S Al Kaafiruun 109 : 3 - 6 yang berbunyi sebagai  berikut

وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ [١٠٩:٣]وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ [١٠٩:٤]وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ [١٠٩:٥]لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ [١٠٩:٦]

 Yang artinya berbunyi sebagai berikut, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah --- Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,---  dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.--- Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".

Para sahabat semuanya selanjutnya  melalui ayat 3 ini Allah menambahkan lagi pernyataan yang harus disampaikan lagi kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa tidak menyembah Tuhan yang didakwakan Nabi Muhammad saw, karena sifat-sifat Allah berlainan dengan sifat-sifat Tuhan yang mereka sembah dan sampai kapanpun tidaklah mungkin akan sama kedua sifat-sifat tersebut.

Maka melalui ayat 4 dan 5 nya Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah Nabi saw adalah Allah, Tuhan Yang maha Suci dari sekutu dan tandingan, tidak akan menjelma pada seseorang, atau memihak kepada suatu bangsa, atau golongan atau kepada orang-orang tertentu. Sedangkan orang-orang kafir tidak seperti itu. Ibadahnya Nabi saw hanya untuk Allah saja, sedangkan ibadahnya orang-orang kafir dicampuri dengan perbuatan syirik dan juga dicampuri dengan kelalaian dengan  Allah, maka yang demikian itu tidak dinamakan ibadah.

Pengulangan pernyataan yang sama seperti pada ayat 3 dan 5 adalah untuk memperkuat pernyataan Allah, sehingga orang yang usul kepada Nabi saw menjadi putus asa atas penolakan Nabi saw untuk menyembah Tuhan mereka selama setahun. Dan pengulangan ini juga terjadi pada Surat Ar Rahman dan Surat Al Mursalat. Ini merupakan hal biasa dalam bahasa Arab

Kemudian ayat 6 nya Allah mengancam orang-orang kafir dengan firmanNya, “ Bagimu balasan atas amal perbuatanmu, dan bagiku balasan atas amal perbuatanku “ Dan Allah berfirman  pada surat Al Baqarah ayat 139 yang berbunyi “ walanaa a’maa lunaa wa lakum a’maa lakum “ yang artinya “ Bagi kami amalan kami , bagi kamu amalan kamu “

Barakallaahufiikum ………. Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar