Senin, 26 Agustus 2013

KI HAJAR DEWANTARA dengan TRI PANTANGAN



TRI PANTANGAN  ALA  KI  HAJAR  DEWANTARA

Indonesia  ! Oh, Indonesia ! Kenapa keadaanmu semakin carut marut ! Hukum banyak dilanggar , korupsi meraja lela. Masyarakat di kalangan bawah kebanyhakan hanya menjadi korban dari golongan masyarakat elyte. Yang kaya semakin rakus, penguasa semakin semena-mena. Dana sertifikasi yang seharusnya sudah diterima oleh yang berhak, yang telah dikocorkan oleh pemerintah, ternyata masih banyak tersendat. Entah di saluran mana tersendatnya. Apakah dana itu ditahan dulu hanya untuk mencari bunga Bank. Kalau ya. Nauzubillahi min dzaalik. Yang melakukan itu berarti gemar makan uang haram atau uang riba ( karena niat menyImpan di Bank itu bukan untuk mengamankan, akan tetapi untuk mencari bunga ).

Berarti gagasan yang telah dicanangkan oleh salah seorang tokoh pahlawan nasional di bidang pendidikan Ki hajar Dewantara alias raden Mas Suwardi Suryaningrat tentang TRI PANTANGAN  yaitu tiga larangan yang harus dijauhi, ternyata bukan dijauhi, bahkan didekati dan disuburkan dan makin dikembangkan. Sehingga mengakibatkan kerusakan di segala bidang, khususnya di bidang pendidikan.

Adapun TRI PANTANGAN tersebut adalah :

  1. Penyalah gunaan kekuasaan, ( penyalah gunaan wewenang , penyalah gunaan amanat ).
  2. Penyalah gunaan kekuangan ;
  3. Pager ayu atau susila . Yang oleh pemerintah dikenal dengan PP 10 . Di kampung-kampung atau peloksok yang namanya kawin Kyai itu menjamur. Padahal Pemerintah RI dalam hal ini sudah membuat wadah yang namanya  Departemen Agama yang di dalam pelaksanaannya adalah untuk Kawin itu harus melalui Kantor Urusan Agama. Masih saja banyak yang mengabaikannya. Begitu menerima ketidak adilan dari sang suami, baru ribut meminta bantuan kepada Pemerintah. Wah bener-bener kacau.
Ya Allah Ya Rabb, sadarkanlah bangsa Indonesia ini dari berbagai macam penyakit hati. Bangkitkanlah nurani bangsa ini dari keterpurukan, agar apa yang telah dicita-citakan oleh para pendahulunya sampai terwujudnya Indonesia Merdeka itu bisa muncul lagi di kancah dunia. Disegani lagi oleh Negara-negara di luar Indonesia.

Agustus hampir berlalu . Jiwa dan semangat kemerdekaan harus berkobar di hati para penduduk Indonesia, Tegakkan kebenaran, tanamkan jiwa patriotisme, suburkan nilai-nilai juang demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia ini.

Seselai Agustus pasti datang bulan September . Ada apakah dengan bulan September ?  Masih ingatkah kejadian pada tanggal 30 September ? Jadikan itu sebagai momen pembelajaran kita semua sebagai bangsa Indonesia . 

Kalau itu sangat jelas dan terang, yang paling berbahaya lagi adalah penjajahan ekonomi. Bagi si kaya akan semakin kaya dan bagi si miskin semakin menderita. Di kota kemiskinan hanya nampak di sebagain sisi kota, namun di peloksok desa, di kampung-kampung nampak semakin nyata.

Ya Allah Ya Rabb, sembuhkanlah kami semua dari berbagai macam keterpurukan, sungguh kami merindukan suatu masyarakat yang adil makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar