Senin, 31 Maret 2014

KETEGUHAN HATI NABI SAW DALAM BERDAKWAH



OBROLAN   RINGAN    04  TENTANG  KETEGUHAN HATI NABI SAW DALAM BERDAKWAH

Anak : Bah, kalau zaman dulu sebelum Islam masuk ke Indonesia katanya agamanya itu animisme dan dinamisme, apa itu  benar Bah ?
Abah : Iya sih, msuknya Islam ke Indonesia itu berkat para ulama dari bangsa Arab yang datang ke tanah Jawa untuk berdagang sambil menyebarkan agama Islam dari kota ke kota, ke kampung-kampung sambil membawa dagangannya. Lalu mereka mendirikan pondok pesantren guna tempat para santrinya menuntut ilmu. Setelah ilmu didapat, dianjurkan disebarkan lagi ke tempat dimana para santri bertempat tinggal, sehingga lama kelamaan Islam di tanah Jawa berkembang pesat.
Anak : Kalau zaman dulunya gimana Bah ?
Abah : Waaah ngeri banget lagi di zaman Rasulullah kalu beliu dakwah, itu langsung ditolak terang2an oleh kaun Quraisy. Dan mereka langsung bilang ke Nabi saw bahwa mereka tidak mau meninggalkan agama nenek moyang mereka, yang sudah dijalani turun temurun, tradisi kebuadayaan yang menyimpang dari agama tetap dijalankan.
Anak : waduuuh, ngeri ya Bah.Lalu apakah Nabi saw gak takut pada mereka ?
Abah : Nabi saw tetap dengan tugasnya berdakwah, tidak ada rasa takut sedikitpun, tidak pernah minta dibayar oleh mereka sedikitpun, karena merasa Allah telah menjamin segalanya. Misinya tetap menyadarkan mereka agar budaya nenek moyang dihapuskan karena yang mereka lakukan tanpa ada dasar hukumnya. Tuhan-tuhan yang mere sembah itu tidak dapat membantu mereka apakah dengan memberikan manfaat atau membahayakan mereka, yang mereka jalani itu adalah yaqlid buta ( mengikuti aturan yang gak tahu hukumnya ).
Anak : Waow pasti mereka semakin marah kepada Nabi saw, kare beliau telah mengusik ketenangan mereka di dalam pengabdiannya kepada Tuhan-tuha mereka.
Abah : Semakin mereka marah Nabi saw bukan semakin takut bahkan semakin berani, dakwah yang tadinya secara sembunyi-sembunyi sekarang menjadi terang-terangan. Tuhan-tuhan mereka itu lemah, tidak dapat membantu apa-apa, mimpi mereka itu hanya hayalan, yang telah dibuat oleh syaitan, apa yang mereka lakukan itu mereka tidak tahu tujuan yang sebenarnya, berhala-berhala yang disembah mereka itu tidak bisa membantu mereka sedikitpun. Karena mendengar ucapan Nabi saw tersebut akhirnya semuanya memusuhi Nabi saw, kecuali pamannya Abu Thalib yang selalu membela dan melindungi Nabi saw.
Anak : Naah kalau zaman sekarang ini yang sedang dialami gimana Bah ?
Abah : Kalau cara dakwahnya seperti Rasulullah saw, pasti gak punya santri, maksudnya yang mau belajar itu hanya sedikit, karena ajaran yang disampaikan itu benar-benar murni, banyak yang menyakitkan di hati, gak enak didengar, merasanya dikuliti, ditelanjangi segala keburukannya. Apalagi ngaji , baru ngobrol-ngobrol aja mereka pada bubar karena telinganya merasa panas, hatinya kaya dibakar, badannya kaya diopen, tulang-tulang persendian terasa pada sakit, perut terasa mual.
Anak : Mengapa terjadi demikian Bah ?
Abah : Karena isi yang disampaikan itu adalah pembersihan hati dan jiwa serta akal fikiran, maka akan terasa semua ke seluruh tubuh.
Anak : Nah kalau sudah begitu, lalu mereka pada pergi jadinya gimana Bah ?
Abah : Itulah yang disebut hatinya sudah lebih keras daripada batu sebagaimana yang difrimankan Allah dalam surat Al Baqarah ayat 6 dan 7 yaitu :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ [٢:٦]
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ [٢:٧]

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar