Selasa, 27 Mei 2014

PERINGATAN ALLAH KEPADA MANUSIA YANG BERADA DI DUNIA ke 1


PERINGATAN ALLAH KEPADA MANUSIA YANG BERADA DI DUNIA
DALAM RANGKA MEMPERINGATI 27 RAJAB 1435 H / 27 MEI 2014

Melalui beberapa ayat Al Qur’an di dalam surat Al Baqarah ayat 41 – 43 Allah memperingatkan kita semua yang merasa dirinya disebut manusia ( zaman sekarang ), khususnya kepada Bani Israil ( zaman dulu ).
Allah memberikan beberapa peringatan itu adalah suatu langkah KebijakanNya, jadi sebelum memutuskan sesuatu, menetapkan sesuatu, Dia pertimbangkan terlebih dahulu secara matang. Begitu ketetapan dibuat, maka ketetapan itu akan berlaku sejak waktu ditetapkan dan berlaku sampai akhir zaman ( kiamat ), dan ketetapan Allah itu tidak akan berubah sedikitpun.

Boleh aku katakan disini Allah menciptakan Al Qur’an itu dari sejak awal dicipta sampai akhir zaman Isinya tetap, namun betuknya, systemnya dan iramanya harus selalu berubah mengikuti perkembangan alam dan zaman.

Sungguh sampai saat ini tidak ada seorang manusiapun yang bisa menandingi sikap dan tindakan Allah, termasuk KitabNya, sampai saat ini masih belum ada bahkan tidak ada yang mampu menandingi Al Qur’an. Akan tetapi kenapa manusia, sekali lagi kenapa manusia nampaknya masih ragu untuk mempelajarinya, bahkan kebanyakan mereka masih mempercayai kitab-kitab buatan nenek moyangnya, kitab-kitab itulah yang diulik, dipelajari, dikaji, dihayati dan ditumbuh kembangkan, sedangkan Al Qur’an sungguh sedih, dilalaikan mereka.

Di negeri yang kita cintai ini sungguh mayoritas beragama Islam, tapi coba perhatikan masyarakat di sekitar kita saja terlebih dahulu, yang namanya dua kalimat syahadat itu hanya cuman diucapkan di bibir saja, dah diucapkannya juga hanya pada saat melakukan akah nikah saja, setelah itu selesai. Padahal dalam dua kalimat itu sungguh kalimat itu amat singkat padat dan jelas. Kalimat pertama :Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan ( yang berhaq disembah ) kecuali Allah. Akan tetapi di dalam kehidupan, kenapa kalau mau bermohon itu harus datang ke tempat-tempat yang dianggapnya keramat, atau memiliki kekuatan supra natural tertentu. Kalau datang ke tempat tersebut hanya untuk mendoakannya dan sekaligus untuk  mengingat bahwa kita pun akan sama menyusul ke tempat yang sama, hanya waktunya belum tahu, terus memikirkan persiapan apa saja yang diperlukan untuk menghadapi semuanya itu. Hal ini dibolehkan, akan tetapi kalau datang ke tempat tersebut memohon bantuan kepada yang didatangi untuk urusan dunianya kepada Allah, ini lah yang salah besar. Sungguh perbuatan ini sudah syirik. Orangnya dinamakan musyrik.

Kemudian kalimat syahadat yang kedua “ Aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah “. Jangan sampai setelah baca itu lalu selesai. Coba baca kalimat yang terakhirnya yaitu utusan Allah. Ini yang harus menjadi kajian kita. Beliau diutus apa ? Kepada siapa disampaikannya ? Lalu dengan kita bersaksi mengucapkan kata kata tersebut, maksudnya apa ? Coba renungkan , apa sih yang sudah kita lakukan dengan menghayati kata-kata utusan Allah. Apakah kita sudah percaya 100% kepada beliau ? Apakah kita sudah melaksanakan apa yang diperintahkan beliau ? Apakah kita sudah menjauhi apa yang dilarang oleh beliau ?   Kalau belum kenapa ? Lalu ..... mau kapan pelaksanaannya ? Apakah menunggu sampai Malaikat maut datang ke hadapan kita ,lalu baru saat itulah mau berubah, waaah, percumah, suatu perbuatan yang sia sia.

Setelah dua kalimat syahadat, lalu shalat ( perintah shalat itu di malem 27 Rajab ) buat kita semua. Kalau kita memang merasa beragama Islam, maka pasti shalat itu dikerjakan, karena hukumnya wajib. Tapi kalau mereka tidak mengerjakan shalat, berati mereka bukan Islam. Tapi mereka itu hanya pura-pura saja menganut agama Islam.

Lalu Allah memberikan rezki kepada kita itu ada sebagian yang bukan milik kita, tapi Allah titipkan kepada kita untuk dibagikan kepada yang berhak, seperti fakir, miskin, anak yatim, ibnu sabil, musafir atau siapapun yang memang amat perlu dibantu. Sudahkah kita melaksanakan itu semua ? Tapi untuk makan sendiri saja masih kurang ? Nah disinilah karena ayat-ayat Qur’annya gak dibaca, jadi takut hartanya habis, takut sengsara, menderita, menjadi  miskin. Coba kalau ayatNya dibaca barang siapa yang berbuat satu kebaikan maka akan dibalas menjadi sepuluh kali lipat. Masih kurang ? masih belum percaya ? Masih gak yakin ? Coba baca deh Al Baqarah ayat 261. Begitu kita menanam sadaqah, zakat, infaq atau apapun, sama halnya kita menanam satu biji, dan dari biji tersebut tumbuh tujuh tangkai, dan dari setiap tangkai akan tumbuh seratus biji. Ini bukan ucapanku lho !!!!! Ini firman Allah ! Dia yang bicara !

Lalu puasa di bulan Ramadhan, saat ramadhan datang maka kita diwajibkan berpuasa. Dan perlu dikaji ayat ini “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa ( sebulan penuh ) sebagaimana yang telah diwajibkan kepada umat sebelum kamu, agar kamu menjadi manusia yang bertaqwa “. Jadi perintah itu selain untuk orang Islam, tapi khusus untuk orang yang merasa dirinya beriman, atau ingin dirinya dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beriman. Kalau tidak berpuasa, ya udah jelas disebutnya golongan kafir.

Lalu Haji, kalau ada rezkinya, dan mampu untuk melaksanakannya. Karena ada yang memang hartanya sudah berlimpah, untuk berhaji dia mampu, tapi apa katanya. “ Aku masih belum siap, aku takut di Mekah nanti terjadi kenapa-kenapa “ Orang-orang yang model begini yang Islamnya disangsikan, perlu dipertanyakan.


Apabila keempat syarat utama salah satu tidak dilaksanakan, haji itu sebagai penyempurna saja, maka otomatis Islam kita gugur. Tidak ada alasan apapun. Anda mau menerima atau tidak ayat berkata begitu. Andaikata seluruh manusia di dunia ini beriman semuanya, tidak akan membuat Allah semakin kaya. Atau sebaliknya seluruh manusia di dunia ini kafir semua, sungguh tidak akan membuat Allah repot dibuatnya. Dia hanya menuruti kehendak atau kemauan kita, maunya apa, beriman atau kafir. Sudah itu saja tok, Gak ada lagi, gak ada basa basi lagi. Baik buruknya masing-masing diri pribadi yang menanggungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar