PERINGATAN UNTUK ADAM BESERTA ISTRI KHUSUSNYA DAN MANUSIA PADA UMUMNYA
Keberadaan Nabi Adam dan keberadaan kita hampir sama.
Kalau Nabi Adam beserta Istrinya berada di surganya Allah, yang penuh dengan
berbagai macam kenikmatan. Sedangkan keberadaan kita di dunia penuh dengan
ujian dan cobaan.
Nabi Adam beserta istrinya telah diberi izin oleh
Allah untuk tinggal di surgaNya, akan tetapi ada syaratnya yaitu Allah melarang
mereka untuk mendekati satu pohon yang telah ditunjukNya. Apabila larangan itu
dilanggar maka mereka akan menjadi orang zalim yaitu orang yang telah
menganiaya dirinya sendiri.
Bagaimanakah dengan keberadaan kita di dunia ini ?
Sama pula seperti yang Allah lakukan kepada Nabi Adam dan istrinya. Kita harus
melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang telah dilarang
oleh Allah. Apabila hal tersebut tidak ditaati oleh kita , maka kita pun
termasuk orang-orang yang zalim yaitu orang-orang yang telah menganiaya diri
sendiri.
Allah telah mempersiapkan dunia seiisinya ini adalah
untuk kebutuhan manusia selama berada di dunia, yang sedang diberi tugas untuk
menyembahNya, sampai batas waktu yang telah ditentukan ( kematian ). Apabila
kita telah sampai pada batas waktu tersebut, maka kita akan dipanggil oleh
Allah untuk menghadap kepadaNya, dan..... putuslah segala amal kita saat itu
kecuali tiga hal yaitu ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan manusia pada
umumnya, amal zariyah yaitu suatu amal yang apabila telah meninggal, maka amal
itu masih tetap mengalir kepadanya dan anak yang saleh. Salah satu ciri anak
yang saleh disamping selalu berbuat amal saleh adalah mendoaan kedua orang
tuanya.
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 35 dan
Al A’raf ayat 19 yaitu :
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا
رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ
الظَّالِمِينَ [٢:٣٥]
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik
dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
وَيَ آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلَا مِنْ حَيْثُ
شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ [٧:١٩]
(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat
tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati
pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".
Kesimpulan tidak saja Nabi atau rasul, kepada manusia
juga Allah menerapkan hukum itu sama, tidak dibeda-beda. Yang dibedakan oleh
Allah adalah hanya taqwanya seseorang kepadaNya. Disinilah terlihat lambang
sifat Allah yaitu Maha Adilnya Allah. Dia tidak akan merugikan siapapun, tidak
akan menzalimi siapapun.
Setiap manusia akan dibalas sesuai dengan apa yang
telah dikerjakannya, yang berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan akan
disediakan untuknya tempat yang terbaik yaitu surga. Dan bagi mereka yang
berbuat buruk, Dia juga sudah menyediakan tempat yang terburuk yaitu neraka.
Tinggal kita nya saja mana yang akan dipilih oleh
kita, mana yang akan menguntungkan kita, mana yang akan membahagiakan kita ,
mana yang akan menyelamatkan kita, atau kita memilih yang sebaliknya.
Oleh karena itu berterima kasihlah kepada Allah yang
masih memberinya kita hidup untuk merubah diri dari yang negatip menjadi yang
positip, dari yang akan merugikan menjadi yang akan menguntungkan. Dari yang
akan membahayakan kita menjadi yang akan menyelamatkan kita, dari yang akan
menyengsarakan kita menjadi yang akan membahagiakan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar