Allah swt berfirman di dalam QS Ar Rahmaan ayat
19
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ [٥٥:١٩]
Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ [٥٥:٢٠]
antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ [٥٥:٢١]
Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Melalui ayat ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa Dia
ciptakan dua laut yang satu berair tawar dan yang satu lagi berair asin, kedua
laut itu bertemu namun dengan Kekuasan, dan KekuatanNya air baik yang tawar
maupun asin bertemu tapi mereka tidak bercampur, merema membentuk satu garis
layaknya sebuah dinding yang susah ditembuh oleh keduanya yaitu di selat
Gilbaltar.
Antara air laut yang asin dan yang tawar tidak saling mempengaruhi,
begitu pula para penghuninya ( para ikan ), mereka hidup sesuai kodratnya.
Mereka semuanya tunduk kepada ketetapan Allah yang telah menciptakan mereka.
Kalau tidak ada, maka apakah manusia masih mendustakan Allah ? Apakah manusia belum yakin pada Allah dan belum mau beriman kepadaNya ? belum mau tunduk,taat dan patuh kepadaNya ? belum mau bertaqwa kepadaNya ?
Lalu mau nunggu kapan lagi ? Manusia dikasih kesempatan hidup di dunia ini hanya sesaat, hanya sekejap mata, karena ada ayat yang mengatakan satu hari akhirat itu sama dengan usia dunia seribu tahun. Jadi kalau ada manusia ada yang berusia seratus tahun, itu baru sepuluh persen waktu akhirat.
Kalau dicontohkan hari, sehari semalam adalah dua puluh empat jam, sepuluh persennya adalah dua koma empat jam , kurang lebihnya hanya 135 menit. Bayangkan dalam waktu semalam dan sehari hanya 135 menit. Itu kalau usia manusia seratus tahun. Sedangkan jarang manusia yang bisa mencapai seratus tahun. Kalaupun bisa namun fisik dan mentalnya tidak seperti masih muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar