Minggu, 31 Agustus 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 170 - 171



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 170 – 171 yang berbunyi ;

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ [٢:١٧٠]
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ [٢:١٧١]
Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.


Melalui ayat ayat ini Allah swt memberitahukan yang kepada kita semua bahwa Dia memerintahkan orang-orang kafir dan musyrik untuk membaca Al Qur’an.  Mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya , menghayatinya dan memahaminya lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena Al Qur’an yang Allah turunkan itu untuk dijadikan pedoman , petunjuk dantuntunan hidup bagi manusia.

Namun sayang sekali mereka tidak mau mengikuti apa yang diperintahkan Allah. Mereka lebih percaya dengan apa yang telah dijalani oleh nenek moyangnya, dan apa yang telah dipelajari dari nenek moyangnya.  Padahal nenek moyangnya itu tidak tahu sama sekali bahwa apa yang telah dijalaninya itu akan menjadikan dirinya selamat atau tidak. Walaupun di dunia mereka selamat, belum tentu akan selamat di akhirat .

Bagi siapa saja yang tidak mau mengikuti perintah Allah dan petunjuk rasulNya, maka hidupnya berada di jalan yang sesat. Mereka itu punya mata tapi tidak bisa melihat hal-hal yang benar menurut aturan agama. Begitu pula dia punya telinga tapi setiap kebenaran yang masuk ketelinganya tidak terdengar. Juga mereka punya mulut tapi tidak bisa berkata sesuai dengan apta hatinya yang dikehendaki Allah. Mereka itu sudah buta , tuli dan bisu. Apapun yang datang kepada mereka dianggapnya salah semuanya, yang benar hanya apa kata hatinya sendiri, layaknya air yang jatuh di daun talas, tidak ada bekasnya.

Allah menurunkan Al Qur’an itu agar dibaca bukan hanya arabnya saja karena ayat Allah itu bukan syair dan lagu, tapi tuntunan. Jadi apa yang dibaca itu harus bisa dimengerti dan dipahami maksud dan isi kandungannya . Berarti kita harus punya Al Qur’an yang ada terjemahannya. Ingat bukan dihafalkan, tapi dibaca. Nanti pemahamannya Allah sendiri  yang akan memasukkannya ke dalam jiwa kita .


Sungguh amat disayangkan kalau kita sudah menganut agama Islam, punya Al Qur’an tapi tidak ada terjemahnya, lalu bagaimana kita akan memahami isinya. Saat melantunkan ayat-ayat Al Qur’an ,suaranya merdu , nadanya meliuk-liuk, tapi begitu ditanya artinya tidak tahu. Sama aja seperti burung beo yang berkicau, walau merdu suaranya tapi gak ngarti maksud dan tujuuannya. Kalau membeli pakaian 1 stel yang harganya Rp.100.000  lebih mampu, tapi beli 1  buah Al Qur’an terjemah yang harganya sekitar Rp.60,000 an gak mampu. Mudah – mudahan jadi PR kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar