Minggu, 29 Maret 2015

HIKMAH DIBALIK MENGASINGKAN DIRI

Allah swt telah memberi kita otak. Maka gunakanlah otak kita untuk berfikir, manfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu memenuhi kebutuhan kita. 

Karena hanya dengan jalan berfikir  dan menganalisa dengan pikiran yang sehat akan menyelematkan kita dari kekacauan dan ketidak stabilan. 

Hanya dengan akal sehat lah pikiran menjadi jernih. Dan bisa memilih mana yang maslahat untuk dikerjakan dan mana yang mudharat untuk ditinggalkan. 

Bagi orang yang beruzlah ( mengasingkan diri ) dengan niat yang benar tidak menyimpang dari syariat agama , di keheningan itu dapat menghasilkan pikiran yang jernih, dapat mengendalikan pikiran dengan taratur, mampu menggerakkan hidup dan mengarahkannya kepada apa yang dikehendaki oleh syari’at agama. Dan menghantarkan Sang Hamba kepada Allah secara “ mardhatillah “. 

Dan di dalam keheingan itu dapat melahirkan inspirasi ( ilham ) atau hidayah ilhami dari pikiran yang sedang diaturnya, sehingga mampu memecahkan persoalan hidup yang sedang dihadapinya . Baik itu persoalan urusan duniawi maupun urusan ukhrawi. 

Adapun hikmah dari beruzlah diantanya adalah dapat terhindar dari perbuatan maksiat, gunjing, berolok-olok, mengumpat, sombong, dengki, iri, dusta, durhaka, menghina dan sejenisnya. 

Jadi dengan beruzlah sebenarnya sedang mensucikan diri ( hati, ucapan dan prilaku ). 

Bila jiwa kita jernih maka hati dan pikiran kita pun akan jernih. Di saat kita lapang maka hati dan pikiran kita pun akan lapang. 

Semoga uraian ini bermanfaat bagi kita semua. 
Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin yaarabbal’aalamiin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar