Kamis, 30 Juli 2015

PERBUATAN YANG TIDAK DILANDASI KEBENARAN AKAN SIA- SIA ( QS 111 : 2 )



PERBUATAN  YANG   TIDAK  DILANDASI  KEBENARAN  AKAN  SIA- SIA

Allah swt berfirman di dalam QS Al LAHAB ayat 2 yang artinya berbunyi sebagai berikut

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan   . ( QS 111 : 2 )

Melalui ayat ini Allah swt menjelaskan kepada kita semua bahwa apapun yang dimiliki oleh Abu Lahab, dan apapun yang telah diperbuat olehnya tidak ada manfaatnya sema sekali baginya. Semuanya menjadi sia-sia, karena ditolak oleh Allah baik untuk dunianya maupun untuk akhiratnya.

Hal itu terjadi karena perbuatan Abu Lahab adalah telah menentang RasulNya. Ke manapun Nabi Muhammad pergi , ia selalu mengikutinya dari belakang. Apapun yang disampaikan oleh beliau kepada orang-orang Quraisy, maka ialah yang menjawab bahwa apa yang dibawa oleh beliau itu adalah hanyalah tipuan dan apa yang disampikan beliau, ia jawab itu hanyalah suatu kedustaan. Padahal Abu Lahab itu adalah paman Nabi sendiri.

Abu Lahab itu dikenal sebagai penentang kebenaran. Ia selalu menghalang-halangi orang lain yang ingin mengikuti jejak Nabi Muhammad artinya ia selalu menghalang-halangi orang lain untuk mengikuti kebenaran.

Sekarang mari kita lihat situasi masyarakat sekarang apakah masih ada orang yang berprilaku sebagai Abu Jahal ? Sungguh alangkah menyedihkan sekali ternyata sekarang caranya lebih canggih lagi. Mereka ( orang-orang kafir ) tidak menghalangi orang lain beribadah, tapi mereka mempengaruhinya dengan menjejali berbagai macam kesenangan, atau hadiah-hadiah yang amat menggiurkan. 

Apalagi sebagian besar orang-orang yang beragama Islam tidak tahu tentang isi Al Qur’an, karena mereka hanya memiliki Al Qur’an Arabnya saja, sedangkan terjemahnya tidak punya. Bahasa Arabnya tidak mengerti, jadi hanya asal bisa baca Qur’an saja. 

Lalu bagaimana mereka bisa menjadikannya sebagai pedoman ,tuntunan dan petunjuk hidup ? Mereka hanya mengandalkan kepada para pendakwah, para ulama, para mubaligh saja, tidak mau membacanya dan mempelajari Al Qur’an tersebut sendiri. 

Dan akhirnya apa yang disampaikan oleh para mubaligh itu sudah dianggap benar. Namun sayang benarnya itu hanya cukup di mulut saja, tidak dibuktikan dengan amal perbuatan. Yang jelas akan sangat berbeda sekali apa yang didapat dengan mempelajari sendiri daripada hanya didapat dari mendengarkan dari orang lain.

Oleh karena itu marilah sejak saat ini kita mulai membaca Qur’an yang ada terjemahnya, memahaminya dan menghayatinya sedikit demi sedikit. Insya Allah atas iziNya, hati kita akan dibukakan olehNya disesuaikan dengan kadar kesanggupan kita. 

Sehingga kita di dalam menjalani agama itu bukan hanya ikut-ikutan saja, tapi akan mengerti hukum-hukumnya. Semakin sering kita membuka terjemah Qur’an dan membacanya, maka Allah akan semakin membukakan pintu hati kita agar rahmatNya bisa masuk ke dalam dada kita

Semoga kita semua dijauhkan dari berbagai macam prilaku buruk yang akan merusak amal kebaikan kita, merusak keimanan dan ke Islaman kita dan kita selalu berada dalam naungan rahmatNya dan ridhaNya. 

Aaaaamiin  Allahumma  Aaaaamiin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar