Sabtu, 22 Agustus 2015

PERTANGGUNG JAWABAN AMAL PERBUATAN KE 1 ( QS 101 : 6 - 7 )

TIMBANGAN AMAL  (  MIIZAN  ) .   ( QS 101 : 6 – 7 )  Ke 1

Allah swt berfirman di dalam QS Al Qaari’ah ayat  6 – 7  yang berbunyi sebagai berikut

Fa ammaa man tsaqulat mawaa ziinuh  --  fahuwa fii ‘iisyatin raadhiyah .  ( QS 101 : 6 - 7  )

Maka adapun orang yang berat timbangan ( kebaikan ) nya  --  maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (  senang  ) .  ( QS 101 : 6 – 7 )

Melalui kedua ayat ini Allah swt menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang melakukan amal kebajikan yang diridhai olehNya. 

Memangnya ada yang yang berbuat kebajikan itu tidak mendaptkan ridhaNya ? Dan kalau iya ada yang macam mana yang itu ?

Jelas ada ! Yaitu orang-orang yang merasa dirinya berbuat kebajikan, menegakkan agama Allah, menasehati orang lain, berpakaian yang berlebihan agar dirinya layaknya seorang alim. 

Semua yang dilakukannya itu agar mendapatkan pujian dari orang banyak, agar dihormati, dihargai dan disebagi sebagai orang alim, orang yang berilmu. Jadi apa yang dilakukannya bukan karena Allah.

Perlu diketahui hanya amal kebajikan yang diridhai Allah sajalah yang bisa diterima Allah, yaitu apa yang dilakukannya itu hanya karena Allah semata dan untukNya, 

Ia tidak mengharapkan imbalan apapun tentang urusan dunia, ia hanya mengharapkan rahmatNya dan ridhaNya saja. Ia hanya berharap apa yang dilakukannya bisa diterima olehNya. 

Dan untuk kelanjutannya ia serahkan kepadaNya. Ketetapan apapun untukNya ,diterimanya dengan ikhlas, walaupun situasi dan konsinya itu bertentangan dengan selera dan harapannya. 

Tujuannya hanya satu kelak saat meninggal bisa dalam keadaan khusnul khatimah, rezeki yang didapatkan agar selalu mendapatkan keberkahan dariNya, saat berada di akhirat bisa bertemu denganNya dan disambut olehNya dengan suka cita. 

Selain itu ia hanya berharap bisa bertemu dengan kekasihNya, utusanNya yaitu Nabi Muhammad saw dan bisa selalu dekat dengan beliau.

Alangkah gembiranya mereka di hari kiamat segala proses dapat dilaluinya dengan mudah dari mulai mengalami kematian, lalu, keberadaannya di alam kubur, saat terjadinya hari kebangkitan, hari hisab utk pertanggung jawaban, terus miizan, ditimbangnya amal semua amal perbuatan, diterimanya kitab dengan tangan kanan, lalu saat menyebarngi jembatan sirathal mustaqim sampai mencapai tujuan akhir, semuanya dimudahkan, dilancarkan. Dan itu semua berkat bantuan dan perlindungan dari Allah swt .

Sungguh ia benar-benar menjadi manusia yang beruntung di sisiNya. Segala kepahitan hidup, kesengsaraan dan penderitaan hidup, segala musibah, segala ujian dan cobaan yang telah dialaminya selama hidup di dunia, telah tergantikan dengan kegembiraan, suka cita, kenikmatan dan kebahagiaan yang luar biasa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinganya, dan belum pernah dirasakan oleh hatinya .

Semoga saja kita semua akan mendapatkan seperti apa yang digambarkan seperti di atas. Namun tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan . Penuh dengan ujian dan cobaan dari Allah. Bila kita semua menerima dengan ikhlas apa yang terjadi pada diri kita dan kita tetap konsekuen dan konsisten di dalam beribadah kepadaNya, mudah2an atas izin, barakah, rahmat dan ridhaNya, apa yang digambarkan di atas bisa terwujud dan bisa kita peroleh. Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar