Selasa, 29 Desember 2015

AKU ADALAH AKU…..INILAH AKU…. MAKA JANGAN GANGGU AKU ( QS 41 : 5 )

AKU ADALAH AKU…..INILAH AKU…. MAKA JANGAN GANGGU AKU

Ucapan ini adalah salah satu ucapan orang-orang kafir yang selalu menentang Allah dan RasulNya, mendustakanNya, meperolok-olokNya bahkan memusuhiNya

Allah ta’ala berfirman di dalam QS Fushshilat  ( 41 ) : 5  yang artinya berbunyi

Mereka berkata, “ Hati kami berasa dalam tutupan ( yang menutupi ) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu ; sesungguhnya kami bekerja ( pula ). QS 41 : 5

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa pada saat Rasulullah saw menyampaikan berita kepada mereka dari Allah bahwa mereka diajak hanya menyembah Allah saja, jangan menyembah selain Dia . Karena bila masih saja meyembah selain Dia sama saja mempersekutukanNya. Maka mereka akan celaka.

Namun apa yang terjadi ? Mereka menjawab, Hati kami berasa dalam tutupan ( yang menutupi ) apa yang kamu seru kami kepadanya . Artinya apapun yang disampaikan oleh Rasulullah saw, walaupun itu benar, mereka menutup diri, tidak mau mendengarnya.

Dan di jaman sekarangpun masih sama, karena sebagian besar mereka tidak pernah membaca Al Qur’an yang ada terjemahnya, mereka hanya mempercayakan kepada para ulama,kyai,ustadz, mubaligh saja, maka kebenaran yang datang dari selain mereka tidak digubris.

Maaf yang tahu penyampaian agama kepada orang lain itu hanya Allah dan mereka para pendakwah sendiri . Kyai, ustadz, mubaligh mereka juga manusia, tetap saja ada salahnya. Jarang sekali cara penyampaian mereka itu untuk diamplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi kalau kita menyampaikan sesuatu kebenaran namun pakaian kita misalnya maaf hanya memakai celana pendek, kaos olah raga yang memang sudah jelek.Apalgi anak kecil yang menyampaikan kebenaran tersbut.  Jelas mereka tidak akan percaya  terhadap apa yang mereka dengar . Pada hal yang disampaikan itu memang ayat Allah.

Mereka baru percaya bila yang menyampaikan itu Kyai, Ustadz, Mubaligh, dengan berpakaian resmi misalnya pakai gamis, jubah, sorban, sarung kopiah, tasbihnya selalu dipegang di tangan menandakan bahwa dia ahli dzikir, maka barulah ucapan itu bisa dipercaya.

Mohon maaf saya tidak mengkritik siapapun namun berdasarkan fakta di lapangan saja.

Mari kta lanjutkan dengan kata dan di telinga kami ada sumbatan. Ucapan ini merupakan ucapan hinaan kepada Rasulullah saw. Apapun yang beliau ucapkan, contohkan atau apapun bentuknya , mereka tetap tidak mau berkiblat kepada beliau.

Mereka lebih percaya kepada Tuhan mereka ( patung, berhala, benda2 seperti tubak, keris, isim dgn tulisan kalimat huruf hijaiyah ayat ayat yang disimpan di dompet atau sejenisnya , atau bisa juga tempat2 yang dianggap kramat seperti kuburan para wali, para syekh, atau habib, kyai dan sejenisnya ).

Kalu Masjid atau rumahnya Allah tidak pernah dikunjungi termasuk kuburan orang orang tuanya sendiri banyak dilupakan, karena orang tuanya bukan orang yang sakti.

Mari kita lanjutkan dengan kata dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu ; sesungguhnya kami bekerja ( pula ). Merekapun menambahkan pula hinaannya kepada Rasulullah saw yaitu sudahlah anda jangan sok suci, sok bener, sok tahu, sok paham…anda juga sama seperti kami yaitu manusia . Jadi tidak usah mencerami kami lagi. Silahkan anda berbicara dan berbuat semau anda, dan kami pun akan berbuat sesuai dengan kehendak dan keinginan kami pula, anda jangan mengganggu kami dan kami pun tidak akan mengganggu anda.

Begitulah kira2 ucapan ejekan tersebut. Dan sungguh sampai sekarangpun ucapan2 seperti ini masih sering kita dengar. Inilah salah satu sifat orang kafir, dinasehati ataupun tidak dinasehati mereka akan tetap berjalan sesuai kehendaknya sendiri. Jadi nasehat itu seperi air yang jatuh di atas daun alas….alias tidak ada bekasnya. 


Semoga saja kita semua tidak seperti itu, dan kita semua selalu mendapatkan bimbinganNya, arahanNya dan mendapatkan hidayahNya serta apa yang kita lakukan selalu mendapatkan ridhaNya. 

Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar