Senin, 28 Desember 2015

IKUTI JALAN YANG BENAR…JANGAN MENGIKUTI JALAN YANG SESAT ( QS 41 : 6 )

IKUTI JALAN YANG BENAR…JANGAN MENGIKUTI JALAN YANG SESAT ( QS 41 : 6 )

Allah ta’ala berfirman di dalam QS Fushshilat  ( 41 ) : 6 yang artinya berbunyi
Katakanlah ( Muhammad ), “ Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadamu bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu ( beribadah ) kepada Nya , dan mohonlah ampun kepadaNya . Dan celakalah bagi orang yang mempersekutukan-(Nya).  QS 41 : 6 .

Allah memerintahkan nabi Muhammad saw agar berkata “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadamu bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, “ maksudnya adalah beliau hanya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa, tidak seperti mereka ( orang-orang kafir dan musyrik ) yang masih menyembah patung-patung atau apapun yang dianggap oleh mereka itu memiliki kekuatan.   

Sungguh bukan di jaman jahiliah saja sampai sekarangpun masih banyak manusia yang percaya kepada benda-benda seperti keris, tumbak, isim, sabuk , batu cincin dan sejenisnya yang dianggapnya memiliki kekuatan atau tempat tempat keramat seperti kuburan para waliyullah, habib, kyai yang dianggapnya mereka itu sangat dekat kepada Allah. Lalu dijadikanlah mereka itu sebagai perantara antara dirinya dengan Allah untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya .

Lalu beliau melanjutkan penjelasannya yaitu “karena itu tetaplah kamu ( beribadah ) kepada Nyamaksudnya adalah agar mereka jangan meneruskan perbuatan tersebut .  Karena sungguh perbuatan tersebut akan membuat dirinya celaka, dan perbuatan tersebut adalah suatu perbuatan sesat dan menyesatkan. 

Untuk itu mereka diajak oleh beliau  agar memurnikan penghambaanNya kepada Allah sebagaimana Dia telah memerintahkannya melalui lidah-lidah para RasulNya. 

Dan sampai sekarangpun masih banyak orang-orang yang beribadah itu mengharapkan sesuatu tentang urusan dunianya. 

Yang dimaksud memurnikan itu adalah ibadah yang dilakukan itu hanya untuk Allah dan karena Allah, jadi bukan karena urusan dunianya. 

Urusan dunia bukanlah urusan manusia tapi urusan Allah. Yang penting dalam urusan dunia manusia syaratnya harus berusaha dan bekerja keras sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan / keahlian masing masing. Sedangkan urusan rezeki besar atau kecilnya adalah urusan Allah.. 

Misalnya ia melakukan ibadah supaya dagangnya laris, supaya cepat naik pangkat, supaya memiliki ilmu itu dan ini dsb, jadi bukan untuk Allah akan tetapi untuk kepentingannya dirinya sendiri.

Lalu beliau melanjutkan penjelasannya yaitu dan mohonlah ampun kepadaNya . maksudnya adalah mereka yang telah melakukan kesalahan tersebut agar segera memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya. 

Bukan hanya jaman jahiliyah saja , jaman sekarangpun masih banyak yang berbuat dosa dan nampaknya nikmat-nikmat saja melakukannya dalam berbuat zalim terhadap sesama manusia. 

Lalu shalat kagak, apalagi memohon ampunanNya. Jadi bila manusia tidak pernah atau hanya sedikit sekali memohon ampunanNya berarti merasa dirinya tidak pernah berbuat dosa, atau kalaupun berbuat dosa hanya sedikit, sehingga sedikit sekali memohon ampunanNya. 

Rasulullah saw saja dalam sehari semalam beristighfar paling sedikit sebanyak tujuh puluh kali. Padahal beliau sudah dijamin oleh Allah dari dosa. Mengapa Rasulullah melakukan hal itu. Tujuannya adalah memberi contoh. 

Artinya Aku saja yang sudah mendapat jaminan dari Allah bebas dari dosa masih beristghfar, lalu anda yang tidak mau beristighfar atau istighfarnya hanya sedikit sekali, apakah anda sudah punya jaminan agar anda bebas dari segala dosa yang telah diperbuat oleh anda.

Lalu beliau melanjutkan penjelasannya yaitu Dan celakalah bagi orang yang mempersekutukan-(Nya) . Maksudnya adalah bila mereka tetap tidak mau mengikuti ucapan RasulNya, maka sama saja mereka telah menghancurkan dirinya sendiri. Mereka telah menjadikan dirinya sebagai manusia yang hina di mata Allah.


Semoga saja kita semua tidak mengikuti jejak dan langkah orang-orang kafir dan musyrik. Allah selalu membimbing dan menuntun kita semua agar selalu berada di jalanNya. Sehingga segala perbuatan yang telah dikerjakan oleh kita selalu mendapatkan ridoNya. 

Aaaaamiin Yaa Rbal’aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar