Selasa, 26 April 2016

TEMAN RASULULLAH DI SURGA

TEMAN  RASULULLAH DI SURGA

Ibnu Abbas ra telah meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah sudah mendekati ajalnya dan menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan. Mendengar suara azan lalu kaum Muhajirin dan Anshar pada berkumpul di masjid Rasulullah.

Setelah semua berkumpul, lalu Rasulullah melaksanakan shalat dua rakaat bersama para jamaah yang hadir. Setelah selesai shalat, seperti biasa beliau naik mimbar dan berkhutbah diawali dengan bacaan hamdalah dan kalimat-kalimat lainnya yang menyentuh hati, sehingga para hadirin ikut merasakan hatinya tergetar.

Berikut ini isi khutbah beliau : Kaum Muslimin, aku ini Nabi, penasihat dan juga pengajak kepada jalan Allah atas izin-Nya. Kasih sayangku terhadap kalian sama seperti kasih sayang seorang ayah pada anak-anaknya.

Siapapun yang mempunyai hak yang bisa dituntut atas diriku, maka saatlah sekarang tiba waktunya untuk menuntut haknya atasku, lebih baik aku dituntut di dunia daripada aku dituntut kelak di akhirat, silahkan yang mau menuntut aku untuk berdiri .

Tidak ada yang berdiri seorangpun, semua hadirin pandangannya menunduk, tidak ada yang berani memandang beliau. Karena tidak ada yang berdiri, maka dulanginya untuk yang kedua kalinya, sampai diulang juga untuk yang ketiga kalinya.

Seetelah tiga kali diucapkan, tiba-tiba berdirilah seorang pemuda yang bernama Ukasyah bin Mihshan dan menghadap beliau. Setelah berada di hadapan Nabi dia berkata, “ Ya Rasul, demi ayah dan ibuku, seandainya anda tidak mengumumkan berkali-kali maka aku akan berdiam diri. Pada saat perang Badar untaku mengikuti unta anda. Kemudia aku turun dari untaku dan mendekati anda agar bisa mencium paha anda. Tiba-tiba anda mengangkat cambuk untuk mencambuk unta anda agar bisa melaju dengan cepat. Aku tidak tahu apakah itu sengaja atau tidak, namun aku terkena oleh cambuk anda.

Rasulullah menjawab, “ Rasulullah dijauhkan dari kesengajaan mencambukmu “. Beliau terdiam sesaat lalu memerintahkan Bilal ke rumah Fatimah, “ Bilal tolong ambilkan cambukku yang  waktu digunakan untuk Perang Badar kepada Fatimah “ .Dan sambil berdiri memegang kepalanya dengan dua tangan berkata pada dirinya sendiri, “ Inilah Rasulullah yang menyerahkan dirinya untuk dikisas “

Sesampainya di rumah Fatimah Bilalpun menyampaikan maksud kedatangannya . Mendengar cerita itu Fatimahpun agak marah, Masa rasulullah mau dikisas ? Tapi tetap dia memberikan cambuk tersebut kepada Bilal.

Segera setelah tiba di masjid, Bilal pun menyerahkan cambuk itu pada rasulullah dan beliau lalu menyerahkannya kepada Ukasyah.

Melihat kejadian itu Abu Bakar ra dan Umar ra langsung berdiri dan berkata kepada Ukasyah, “ Hai Ukasyah kami berdua berada di hadapanmu. Sekarang kisaslah kami tapi jangan mengkisas Rasulullah “

Namun Rasulullah menegur mereka, “ Wahai Abu Bakar dan Umar, duduklah kalian ! Allah  mengetahui posisi kalian berdua .

Melihat Abu bakar dan Umar gagal, maka Ali ra pun melangkah ke depan, dia merasa karena dia adalah sepupu Nabi dan sekaligus sebagai menantu Nabi dan berkata pada Ukasyah , “ Selama hidupku aku senantiasa di samping Rasulullah. Maka jelas aku tidak sampai hati bila ada orang yang akan mengkisas beliau. Ini punggungku dan perutku. Silahkan kisaslah dengan tanganmu. Cambuklah aku “

Rasulullah pun menegur Ali , “ Wahai Ali ! Duduklah kau ! Allah tahu kedudukanmu dan niatmu

Karena Ali ra gagal maka Hasan dan Husen sebagai cucu Nabi berkata, “ Wahai Ukasyah, kamu pasti sudah tahu bahwa kami ini adalah cucu Nabi. Kalau kamu mengkisas kami berarti sama saja telah mengkisas Nabi “

Mendengar permintaan buah hatinya maka Rasulullah berkata, “ Wahai buah hatiku , kalian duduklah.! Ini bukan urusan kalian tapi ini adalah urusanku, dan merupakan tanggung jawabku .

Setelah tidak ada lagi yang berani mencegah niat Ukasyah, lalu Rasul menghadap kepadanya dan berkata, “ Wahai Ukasyah, kini saatnya kau membalas perbuatanku. Silahkan cambuk aku sesuai dengan kehendakmu “ sambil beliau membuka bajunya.

Melihat kejadian itu semua yang hadir pada menjerit dan menagis keras. Mereka semua memandang Ukasyah dengan penuh kebencian . Andaikan saja bukan Nabi yang mencegahnya sudah pasti Ukasyah akan dikeroyok oleh mereka yang hadir.

Begitu Rasul membuka bajunya dan nampaklah badan beliau yang putih bercahaya, lalu dia menubruk beliau dan menciumi tubuh beliau sambil berkata sambil menangis , “ Ya Rasul , aku tebus anda dengan jiwaku. Siapakah orang yang tega untuk mengkisasmu. Aku melakukan ini semua itu sebenarnya adalah dusta. Tujuanku adalah hanya satu yaitu agar aku bisa menyentuh tubuh anda. Semoga Allah melindungiku dari neraka karena kemuliaan anda “

Semua orang pada kaget mendengar ucapan Ukasyah tersebut. Sungguh diluar dugaan semua yang hadir. Namun tetap saja Ukasyah telah melakukan dusta apalagi terhadap Rasulullah.

Rasulullah faham maksud nari Ukasyah, maka walau dia telah mengaku berdusta dan berdosa, beliau tetap berkata sambil tersenyum , “ Wahai hadirin sekalian, dengarkan ucapanku ini baik-baik. Bila kalian ingin melihat ahli surga, maka inilah orangnya, lihat orang ini baik-baik oleh kalian, sambil jari telunjuknya menuding ke arah Ukasyah “


Mendengar ucapan Rasul tersebut, langsung saja Ukasyah diserbu oleh jamaah yang hadir dan sambil diciumi oleh mereka, mmereka berkata , “ Sungguh beruntung kau Ukasyah, kau telah memperoleh derajat yang tinggi dank au pasti akan berteman dengan Rasulullah di surga nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar