Sabtu, 27 Agustus 2016

DIBALIK KEGELAPAN ADA PENERANGNYA..

DIBALIK KEGELAPAN ADA PENERANGNYA..
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Assalamualaikum warohmatullaahi wabarokaatuh

Islam bukanlah agama individual/nafsi-nafsi yang hanya mementingkan diri sendiri. Namun juga merupakan agama sosial di mana setiap anggota masyarakat harus melakukan kewajiban Amar Ma’ruf Nahi Munkar terhadap sesama. Menyuruh mengerjakan kebaikan dan Mencegah perbuatan mungkar.
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati dengan kebenaran dan nasihat menasihati dengan kesabaran.” [Al ‘Ashr 2-3]


Dari surat Al ‘Ashr di atas jelas. Selain beriman dan mengerjakan perbuatan baik, kita juga harus nasehat-menasehati dengan kebenaran dan kesabaran. 

Artinya kita tidak bisa diam saja melihat kemungkaran, namun dengan sabar terus menasehati agar orang-orang lain juga ikut berbuat baik dan benar dan menghentikan perbuatan mungkar.

Allah menyebut orang yang shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran sebagai penolong agamaNya


“Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” [Al Hajj 41]


Luqman juga menyuruh anaknya untuk menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar dan bersabar terhadap resiko yang mungkin dihadapi karena itu.

"Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Luqman 17]

Jika kita tidak mau melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, maka Allah akan menyiksa kita dengan pemimpin yang zhalim dan menindas kita dan tidak mengabulkan segala doa kita:


Hendaklah kamu beramar ma’ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdo’a dan tidak dikabulkan (do’a mereka). (HR. Abu Zar)

Allah mengutuk para pendeta Yahudi dan Nasrani karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar dan menyiksa mereka dengan bencana dan malapetaka.

Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma’ruf dan cegahlah dari yang mungkar sebelum kamu berdo’a kepada Allah dan tidak dikabulkan serta sebelum kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar ma’ruf tidak mendekatkan ajal. Sesungguhnya para robi Yahudi dan rahib Nasrani ketika mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka. Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka. (HR. Ath-Thabrani)

Kita wajib melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar serta saling nasehat-menasehati. Tidak ada yang maksum selain Nabi. 

Oleh karena itu, manusia biasa, ustadz, ulama, atau murobbi dan sebagainya, jika keliru, kita wajib mengkoreksinya. Jika tidak, maka nasib kita seperti para Rabi Yahudi dan Rahib Nasrani yang dilaknat Allah. 

Jika kemaksiatan dan kemungkaran merajalela, maka Allah menurunkan siksa yang tidak hanya menimpa orang yang zalim saja.

“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” [Al Anfaal 25]

Saudaraku,
Siapa yang memasuki kubur dengan tidak membawa bekal, sama seperti orang yang belayar di lautan dengan tidak berperahu.


Saudaraku,
- Sesungguhnya iblis itu,Berdiri di hadapanmu, 
Iblis yang dilaknat Allah swt, menyuruhmu meninggalkan agama
Siapa yang menyahut seruan iblis keluarlah agamanya.


Saudaraku,
- Nafsu berada di sebelahmu, 
Nafsu menyuruhmu berbuat maksiat,keinginan hawa nafsu menyerumu ke arah syahwat. 
Siapa yang menyahut seruan nafsu keluar rohnya (roh kemanusiaan).


Saudaraku,
- Dunia berada di belakangmu, 
Dunia menyerumu (mengajak) supaya memilihnya daripada memilih Akhirat. 
Siapa yang menyahut seruan syahwat,keluarlah akalnya.


Saudaraku,
- Anggota badanmu berada di sekelilingmu 
Anggota badanmu menyerumu berbuat dosa. 
Siapa yang menyahut seruan anggota badannya, keluarlah Syurganya.


Saudaraku,
- Allah selalu bersamamu,dimanapun engkau berada.
Allah menyerumu (mengajak) untuk masuk ke Syurga Nya dan keampunan-Nya. 
Siapa yang menyahut seruan Allah, keluarlah kejahatannya dan memperoleh segala kebaikan Dunia dan Akherat.


Saudaraku,
Kegelapan itu ada lima perkara dan penerangnya juga ada lima perkara yaitu:
1. Cinta dunia itu kegelapan dan penerangnya adalah taqwa.
2. Dosa itu kegelapan dan penerangnya adalah taubat.
3. Akhirat itu kegelapan, penerangnya adalah amal soleh.
4. Kubur itu kegelapan, penerangnya adalah kalimah ‘La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.’
5. Siratul Mustaqim itu kegelapan, penerangnya adalah yakin.


Saudaraku,
Ada delapan perkara yang menjadi perhiasan kepada delapan perkara, 
1.Menjaga perkara yang haram adalah perhiasan kepada fakir. 
2.Syukur perhiasan kepada nikmat. 
3.Sabar perhiasan kepada bala. 
4.Tawaduk perhiasan kepada kemuliaan. 
5.Berlemah lembut perhiasan kepada ilmu. 
6.Merendah diri perhiasan kepada orang yang berbicara 
7.Meninggalkan riya perhiasan kepada kebaikan. 
8.Khusyuk perhiasan kepada Sholat.


Saudaraku,
Janganlah engkau ujub (bangga) dengan perhiasan dunia. Karena sesungguhnya Allah memurkainya hingga engkau menceraikan perhiasan itu.


Perintah Allah jelas: Menyuruh orang berbuat baik dan mencegah perbuatan yang mungkar.
Pada suatu hari Rasulullah Saw bersabda kepada para sahabatnya: 


“Kamu kini jelas atas petunjuk dari Robbmu, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar dan berjihad di jalan Allah. Kemudian muncul di kalangan kamu dua hal yang memabukkan, yaitu kemewahan hidup (lupa diri) dan kebodohan. Kamu beralih kesitu dan berjangkit di kalangan kamu cinta dunia. Kalau terjadi yang demikian kamu tidak akan lagi beramar ma’ruf, nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah. Di kala itu yang menegakkan Al Qur’an dan sunnah, baik dengan sembunyi maupun terang-terangan tergolong orang-orang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)

Namun tidak jarang orang karena kemewahan hidup dan cinta dunia akhirnya tidak mau lagi beramar ma’ruf nahi munkar. Bahkan karena mendapat uang atau jabatan, tidak segan-segan mereka justru mendukung kemungkaran dan mencegah perbuatan baik.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar…” [An Nuur 21]


Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah SWT sehingga bisa mengerjakan perbuatan baik dan menjauhi kemungkaran serta mengajarkannya kepada orang lain.


Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar