Selasa, 29 November 2016

AKHLAK YANG MURNI ADALAH TANDA KEMULIAAN DIRI

MASIH ADAKAH MANUSIA DI JAMAN YG SUDAH SERBA CANGGIH INI SEPERTI YANG DIGAMBARKAN OLEH  HADITS INI ?

Sahabat Syaddad bin Al Haad radhiallahu anhu mengisahkan :
"Suatu hari ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam sedang dalam peperangan, datanglah seorang arab baduwi.

Ia datang menjumpai Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk mengutarakan keislamannya.

Tidak beberapa lama, kaum muslimin berhasil memenangkan peperangan, dan Nabi shallallahu alaihi wa sllam segera membagikan rampasan perang kepada seluruh pasukan.

Lelaki baduwi tersebut walau belum sempat ikut berperang , namun demikian ia turut mendapat bagian dari rampasan perang.

Walau mendapat bagian, lelaki baduwi tersebut enggan untuk menerima bagian tersebut, dan ia mengutarakan alasan dari sikapnya dengan berkata,

"Bukan karena ini aku berbaiat kepadamu. Aku berbaiat kepadamu agar leherku ini terkena anak panah di jalan Allah sehingga aku terbunuh lalu masuk surga."

Nabi shallahu alaihi wa sallam menimpali ucapan lelaki baduwi ini dengan bersabda, _"Jika engkau jujur maka Allah pasti mengabulkan ucapanmu."

Tidak selang beberapa lama, peperangan kembali berkecamuk, dan lelaki baduwi itupun turut berperang melawan musuh.

Dan kemudian lelaki baduwi itu dihadapkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan leher yang telah ditembus anak panak, tepat di tempat yang ia tunjuk ketika berbicara dengan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Segera Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengkafani lelaki itu dengan jubah beliau, lalu menshalatinya.
Diantara ucapan doa Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk lelaki itu ialah,

"Ya Allah, ini adalah hambaMu datang untuk berhijrah di jalanMu, lalu ia terbunuh sebagai seorang syahid, dan aku sebagai saksinya." ( An Nasai dan lainnya)

Demikianlah sahabat, mereka masuk islam bukan agar dapat hidup, maju, untung atau sukses.
Namun sebaliknya, mereka hidup agar islam jaya. 

Kalaupun kejayaan islam harus ditebus dengan hidupnya maka mereka rela mengorbankan hidupnya demi kejayaan islam.

[Disunting dari Tulisan Ust Muhammad Arifin Badri]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar