Senin, 15 Mei 2017

DUA SIFAT KEMULIAAN

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.


Wahai saudaraku siapa orangnya dalam hidup ini tidak gembira bila dimuliakan oleh Allah swt. Sebenarnya begitu kita lahir ke dunia ini sudah mendapatkan gelar kemuliaan tersebut. 

Agar manusia bisa menjaga kemuliaan itu maka Allah swt menciptakan Al Qur’an dan memilih salah seorang manusia sebagai utusan yaitu Rasulullah saw untuk menyampaikan isi Al Qur’an itu. Dan yang tidak ada di Al Qur’an duwujudkan langsung oleh beliau sebagai sunah-sunahnya ( Al Hadits ).  
Kemuliaan yang Allah swt berikan itu ada dua macam yaitu ada yang kekal dan ada yang sementara. Kemuliaan yang kekal itu namanya akhirat sedangan kemuliaan yang tidak kekal namanya dunia .  

Seorang ulama berpesan, “ janganlah kalian salah memilih kemuliaan yang ditawarkan Allah itu. Pilihlah kemuliaan yang kekal, bukan kemuliaan yang sifatnya hanya sementara .   

Allah swt berfirman yaitu  
“  Man kaana yuriidul ‘izzata fa lillaahil ‘izzatu jamii’an  “  
Yang artinya  “  Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan , maka bagi Allah letak kemuliaan itu “  QS Al Fathir 10 .  

Wahai saudaraku kita hidup di dunia ini hanya sekali, maka manfaatkanlah hidup ini dengan sebaik-baiknya  untuk menambah amal perbuatan yang akan menjadikan kita mulia . 

Allah swt telah memberi kita umur, maka janganlah dibiarkan lewat begitu saja, tapi manfaatkan umur kita untuk berbuat kebajikan agar kita menjadi manusia yang mulia di sisi-Nya .  

Allah swt telah memberikan peralatan yang lengkap yaitu seluruh anggota tubuh yang ada pada diri kita , manfaatkanlah semuanya dengan sebaik-baiknya . janganlah semuanya itu disalah gunakan , agar hidup kita akan mulia di sisiNya . 

Allah swt telah member kita harta, maka manfaatkan harta tersebut untuk kebutuhan akhirat bila ingin hidupnya mulia di sisiNya . Harta itu bisa dikeluarkan dalam bentuk sedekah ataupun zariyah . 

Mungin di antara kita ada yang diberi Allah ilmu, apakah ilmu agama ataupun ilmu dunia. Manfaatkan untuk menambah amal kebajikan jangan hanya untuk diri sendiri saja , bila ingin hidupnya mulia. 

Ada yang diberi kedudukan atau jabatan atau kekuasaan, maka manfaatkanlah untuk membuat orang lain aman, tentram, damai, sejahtera , agar hidup kita bisa mulai di sisi-Nya . 

Semoga saja kita semua bisa menjalankan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya dan bisa menjadi mansia yang mulia di sisi Allah swt sesuai dengan tuntunan Rasul-Nya …. Aaaaamiin ….  

Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu  fiikum ……  
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar