Rabu, 26 Desember 2018

I’TIKAF


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa suatu ketika ia beri'tikaf dimasjid Rasululloh saw,lalu seorang datang dan memberi salam kepadanya,kemudian duduk, Ibnu Abbas r.a. berkata kepadanya, 

Hai fulan, aku melihatmu dlam keadaan gelisah dan sedih, Dia berkata “ Benar “ 

Wahai putra paman Rasululloh  .  Aku mempunyai tanggungan hutang kepada seseorang  . Demi kemulian kubur ini  ( maksudnya kubur Rasululloh saw ) aku tdk sanggup melunasinya “

Ibnu Abbas r.a berkata , “ Boleh kan aku berbicara kepadanya mengenaimu ??? “
Dia menjawab, “ Silakan,jika menurutmu itu adalah hal yg pantas “ .

Maka Ibnu Abbas r.a. memakai sandal kemudian keluar dari masjid .
Orang itu berkata , “ Apakah engkau lupa apa yang sedang engkau lakukan ( beri'tikaf ) ???  

Ibnu Abbas r.a menjawab, “ Tidak  ,   tetapi sesungguhnya aku telah mendengar penghuni kubur ini dalam waktu yang belum lama . Maka keluarlah Air mata dri kedua matanya---telah bersabda,

Barang siapa berjalan menunaikan hajat saudaranya dan berusaha bersungguh - sungguh didalamnya,maka hal ini lebih utama baginya daripada 10 thn i'tikaf dan barangsiapa yg beri'tikaf satu hari karena mengharap Ridha Allah, maka Alloh swt,akan menjauhkan antara dia dengan neraka sejauh tiga parit yg jarak antara satu paritnya lebih jauh daripada langit dan bumi. 

( Hr Thabrani,Baihaqi dan Hakim )

Dari hadits ini dpat diketauhi Dua keterangan

Pertama,mengenai pahala i'tikaf satu hari,Allah swt akan menjauhkan antara orang itu dgn neraka jahanam sejauh Tiga parit,dan begitu jauhnya jarak antara satu parit dgn parit brikutnya sehingga melebihi jauhnya antara langit dan bumi  .
Semakin sering dia bri'tikaf maka sebnyak itu pula dia akan mendapatkan kelebihan pahala .

Kedua,,yang merupakan ssuatu yg lebih penting drpda yg pertama adalah
menunaikan hajat" (keperluan) orang iIlam,yg disabdakan Rasululloh saw
lebih utama drpda beri'tikaf slama 10 thn .

Oleh karena itulah Ibnu Abbas r.a  tdk memperdulikan i'tikafnya,karena dapat ganti dan mungkin dapat dikerjakan pada kesempatan lain  .

Oleh karena itulah para sufi berkata, bahwa Allah swt sangat menghargai hati yg hancur, tidak seprti penghargaan-Nya kepada hal lain .

Inilah alasan mengapa dlm beberapa hadits diperingatkan agar berhati- hati  terhadap doa orang yg dizholimi .

Apabila Rasululloh saw mengirim kesuatu derah sbagai hakim,beliau senantiasa berpesan kepdanya, takutlah doa orang yang di zholimi. Wallohu'alam

Mudah"an manfaat utk kita semua sehingga kita bisa mengambil pelajaran darinya dn dapat kita amalkan dan sampaikan dalam kehidupan sehari .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar