Minggu, 25 Februari 2018

HATI YANG MATI .


 Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.



Wahai saudaraku dalam hidup ini masih banyak manusia yang bisanya hanya menuntut kepada Allah swt agar segala kebutuhanya dipenuhi, dimudahkan, dilancarkan, dilapangkan. 

Namun jarang sekali yang mau mengoreksi dirinya sendiri sudah sejauh mana bisa membuat Allah senang .  

Allah akan memudahkan dalam segala hal bila apa yang menjadi keinginannya itu dipenuhi. 

Walaupun belum semuanya namun masing2 sudah berusaha semaksimal mungkin melaksanakan apa yang menjadi kehendak Nya .  

Semakin kita kurang memenuhi apa yang menjadi keinginanNya, maka akan semakin jauh denganNya sehingga sangat sulit untuk menuju kepadaNya .  Inilah yang disebut dengan matinya hati.  

Wahai saudaraku tanda-tanda bahwa hati manusia sudah mati adalah : 

1. Bila berbuat maksiat rasanya nikmat sekali ;  

2. Bila mengerjakan perintah Allah itu sangat berat  ; 

3. Bila diperingatkan menjadi marah dan membenci yang memberi peringatan tersebut ; 

4 Bila ada panggilan adzan seperti orang tuli, nggak dengar  ;  

5. Senantiasa mengajak orang lain untuk mengikuti jalannya yang sudah sesat . ;  

6. Tidak ada rasa sesal sedikitpun atas waktu yang sudah berlalu yg penuh dengan keburukan dll.   

Wahai saudaraku Allah memerintahkan agar bagi orang yang beriman senantiasa menjaga hatinya agar tetap subur, bersih , jauh dari kelalaian .  

Allah swt berfirman yaitu ,  
“  Wa laa tuthi’ man agh fal naa qalbahuuu dzikrinaa wat taba’a hawaahu wakaana amruhu furuthaa  “  
Yang artinya , 
“  Janganlah kamu mengikuti orang yang Kami lalaikan hatinya dari mengingat kepada Kami , orang itu suka menuruti kemauan hawa nafsunya dan kelakuannya itu ( pada umumnya sudah melampaui batas )  .  QS Al Kahfi 28 . 

Dan Allah swt berfirman yaitu , 
“ Wadz kur rabbaka fii nafsika tadharru ‘an wa khiifatan wa duunal jahri minal qauli bil ghuduwwi wal aa shaali walaa takun minal ghaafiliin “  
Yang artinya , 
“  Dan ingatlah kepada Tuhanmu dalam hatimu dengan rasa rendah hati dan takut dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai “  QS Al A’raf 205.

Rasulullah saw bersabda, 
“ Bila perbuatanmu yang baik itu menggembirakan hatimu, dan perbuata yang jahat itu menyusahkanmu, maka itu adalah engkau seorang mukmin “ . 
H.R Ahmad, Ibnu Hibba, Tabrani .  

Wahai saudaraku untuk itu janganlah terlalu tertawa beriang gembira secara berlebih, melampaui batas. Mengapa ? 

Karena hati berpeluang untuk terisi dengan hal-hal yang dapat membahayakan pikiran, menghayal kepada yang kurang baik. 

Akibatnya hati akan terebalut dengan khayalan dan lalai. Malas untuk berbuat taat. Nggak ada gairah untuk taat agar mendapat rido Allah .  

Sebaliknya bagi yang hatinya hidup, bercahaya dengan nur Ilahi , mereka akan gembira dan berbahagia karena telah menyibukkan dirinya  dengan berbuat taat terhadap Allah swt. 

Mereka akan merasa menyesal bila telah berbuat salah,bahkan karena memikirkan hal itu menjadi gak bisa tidur, gak enak makan sampai jatuh sakit .  

Semoga kita semua bisa menjaga dan memelihara hati kita agar tidam menjadi mati. Karena banyak manusia yang hatinya amsih ada tapi nuraninya sudah dimatikan oleh dirinya sendiri. Insya Allah . Aaaamiin

Wallaahua'lam bish shswab.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar