Kamis, 29 Maret 2018

JALAN MENUJU ALLAH


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Wahai saudaraku semua manusia itu diperintahkan oleh Allah untuk menyembahNya . Yaitu dengan dua cara hablum minallah dan hablum minannaas .

Hablum minallah yaitu berusaha agar selalu mengadakan kontak atau berhubungan dengan Allah . Sedangkan hamblum minannaas yaitu harus berusaha untuk berbuat kebaikan dengan sesame manusia .

Dengan menyembah Allah inilah yang merupakan suatu jalan Jalan Menuju Ridla Nya

Marilah kita simak sebuah kisah yang insya Allah menggugah hati kita.


Alkisah ada seorang laki-laki tua yang kaya raya sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anak tercintanya.

Beliau berwasiat: Anak-anakku, jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada kalian:

"Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan ayah walaupun kaos kaki itu sudah robek, ayah ingin memakai barang kesayangan yang penuh kenangan semasa bekerja di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipake bila ayah dikubur nanti."


Singkat cerita, akhirnya sang ayah wafat. Saat mengurus Jenazah dan saat mengkafani, anak-anaknya minta ke pak modin untuk memakaikan kaos kaki yang robek itu sesuai wasiat ayahnya.

Akan tetapi pak modin menolaknya:
"Maaf secara syariat hanya 3 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat."


Terjadi perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak modin yang juga ustad yang melarangnya.


Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus notaris keluarga tersebut.
Beliau menyampaikan: 


"Sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo kita buka bersama-sama siapa tahu ada petunjuk."

Maka dibukalah surat wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang di titipkan kepada notaris tersebut.  Ini bunyinya:


"Anak-anakku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaos kaki robek kepada mayat ayah"


"Lihatlah anak-anakku, padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah dan sawah dimana-mana, rumah mewah banyak, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati."


"Bahkan kaos kaki robek saja tidak boleh dibawa mati."


"Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita yang ikhlas."


"Anak-anakku, inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang sementara."


"Salam sayang dari Ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju ridho Allah."


Demikian. Smoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini. Aamiin 

R E N U N G A N .


Inti dari cerita ini adalah memberitahukan kepada kita duniawi yang kita cari , kita perjuangkan dengan keras, kita kumpulkan semuanya akan ditinggalkan ketika kita meninggal dunia .

Artinya kita telah tertipu oleh kehidupan dunia yang penuh dengan kepalsuan.  Padahal tugas kita di dunia ini adalah untuk mencari bekal kehidupan di akhirat yaitu dengan cara memperbanyak amal kebajikan . . Jadi kalau kita tidak beramal maka kita pulang ke akhirat dalam keadaan hampa.

Ada tiga amal yang bisa diterima oleh Allah , karena selain yang tiga amal itu jelas ditolak olehNya yaitu

1.Anak soleh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya , baik saat masih hidup maupun setelah keduanya meninggal dunia.

2. Ilmu yang bermanfaat baik ilmu untuk duniawi  maupun untuk akhirat . Jangan duniawinya saja .

3. Amal zariyah ,  yaitu amal yang terus mengalir kepada siapapun yang telah meninggal .

Semoga ini bermanfaat .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar