Jumat, 30 November 2018

ANTARA MANUSIA , MALAIKAT DAN HEWAN .

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku mari kita andingkan antara manusia, malaikat dan hewan. Karena semuanya itu adalah makhluk Allah swt  .

Allah swt memberi  hewan  sayhwat tapi tanpa disertai akal  .  Artinya hewan itu hanya senantiasa mengumbar hawa nafsunya saja agar apa yang diinginkannya itu tercapai. 

Hewan tidak tahu mana halal dan mana haram, yang penting hasil. Dan bila sudah berhasil barulah merasa puas.

Sedangkan malaikat , Allah swt memberinya akal tapi tanpa syahwat .  Artinya akalnya jalan apa yang diketahuinya maka akan diutarakan seperti apa yang dia tahu. Dia tidak mau menambahkan atau mengurangkan . 

Jadi Malaikat itu selalu memegang amanat dengan benar alias jujur. Yang kerjanya mencabut nyawa, maka dia bisanya hanya mencabut nyawa, bila ditawari kerjaan lain dia gak mau karena amanat Allah adalah tugasnya mencabut nyawa. 

Malaikat itu kan tugasnya bermacam – macam , ada yang  bertugas membagikan rahmat dan karunia Allah swt , ada yang menanyai manusia di alam kubur , ada yang tugasnya mencatat amal baik dan amal buruk dst .

Akan tetapi Allah swt memberi manusia kedua-duanya yakni  akal dan syahwat .   Untuk itu bila akalnya sehat maka ia menjadi manusia yang normal. Tapi bila akalnya tidak sehat maka ia sudah gila .

Kenapa dikatakan gila ?  Karena derajatnya itu lebih rendah daripada binatang  .

Begitu pula bila manusia bisa mengendalikan syahwatnya maka ia lebih mulia kedudukannya daripada malaikat .

Tapi bila manusia tidak mampu mengendalikan sayahwatnya, maka akhlaknya itu akan lebih rendah daripada binatang .

Mengapa dikatakan demikian  ?  Karena dia sudah kehilangan akal sehatnya,maka yang ada hanya akal yang buruk. Sehingga yang difikirkan hanya keburukan saja.

Buruknya itu bukan di mata manusia , tapi di mata Allah swt. Kenapa demikian ? 

Manusia sekarang itu sangat canggih dalam hal bebruat keburukan, caranya halus sehingga segalanya Nampak baik dan benar . Padahal sesungguhnya itu adalah sangat buruk sekali .

Mari kita simak pembicaraan  Abdullah bin Sanan , Syekh Jafar A Shodiq dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berikut ini 

عَنْعَبْدِاللهبْنِسُنَانقَالَ : سَأَلْتُأَبَاعَبْدِاللهِجَعْفَرِبْنِمُحَمَّدالصَّادِقعَلَيْهِالسَّلَام
فَقُلْتُ : اَلْمَلَائِكَةُأَفْضَلُأَمْبَنُوْآدَم؟
فَقَالَ : قَالَأَمِيْرِالْمُؤْمِنِيْنَعَلِيِبْنِأَبِيطَالِبعَلَيْهِالسَّلَام
إِنَّاللهَعَزَّوَجَلَّ : رَكِبَفِيالْمَلَائِكَةِعَقلًابِلَاشَهْوَةٍ،وَرَكِبَفِيالْبَهَائِمِشَهْوَةًبِلَاعَقْلٍ،وَرَكِبَفِيبَنِيآدَمكِلَيْهِمَا.
فَمَنْغَلَبَعَقْلُهُشَهْوَتَهُ،فَهُوَخَيْرٌمِنَالْمَلَائِكَةِ .
وَمَنْغَلَبَتْشَهْوَتُهُعَقْلَهُ،فَهُوَشَرٌّمِنَالْبَهَائِمِ .

Abdullah bin sanan meriwayatkan,
Aku bertanya kepada Imam Ja’far As-Shodiq as,
“Siapa yang lebih mulia, malaikat atau anak Adam?” 
Kemudian beliau menjawab,
“Amirul mukminin Ali bin Abi tholib as berkata,
Sesungguhnya Allah swt memberikan akal tanpa syahwat kepada malaikat, memberikan syahwat tanpa akal kepada hewan dan memberikan keduanya kepada anak Adam.
Siapa yang akalnya mengalahkan syahwatnya maka ia lebih mulia dari malaikat. Dan siapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya maka ia lebih buruk dari binatang.”

Sumber : Ilalul Syarai’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar